Muljono
Kapten Udara (Anumerta) Muljono[1] (13 Maret 1923 – 12 April 1951) adalah salah satu perwira TNI-AU. Dan juga lulusan Sekolah Penerbang Maguwo. Namanya kini diabadikan menjadi nama Lapangan Olah Raga di PAU Medan yang diresmikan pada 16 Agustus 1952 dan sebuah mess dengan nama "Muljono" yang diresmikan oleh Menhankam Pangab Jenderal TNI M. Jusuf pada 7 Agustus 1982 di Lanud Iswahyudi.[2]
Muljono | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Pare, Kediri, Jawa Timur | 13 Maret 1923
Meninggal | 12 April 1951 Surabaya, Jawa Timur | (umur 28)
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Sekbang Maguwo |
Karier militer | |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Udara |
Masa dinas | 1945—1951 |
Pangkat | Kapten |
Satuan | Korps Penerbang (Tempur) |
Pangkat terakhirnya adalah Letnan Udara, tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi Kapten Udara (Anumerta). | |
Sunting kotak info • L • B |
Diabadikan Menjadi Nama Pangkalan Udara
suntingDan lalu namanya juga diabadikan sebagai nama Lanud TNI AU di Surabaya. Mabes TNI AU melalui Surat Keputusan KSAU Nomor KEP/708/VII/2018 yang ditandatangani pada 11 Juli 2018, menginstruksikan perubahan 8 (delapan) Pangakalan TNI Angkatan Udara/Lanud. Delapan lanud yang berubah nama itu terdiri dari satu Lanud Tipe A, enam Lanud Tipe B, dan satu Lanud Tipe C. Satu diantaranya Lanud Tipe B adalah Lanud Surabaya (SBY) atau Pangkalan Udara Surabaya[3] dirubah namanya menjadi Lanud Muljono (MUL) atau Pangkalan Udara TNI AU Muljono, seperti yang disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M. pada saat memimpin upacara serah terima jabatan dan pelantikan Komandan Lanud yang naik tipe serta peresmian penggantian nama Lanud di Biak, Papua, Kamis, 26 Juli 2018, bahwa penggantian nama Lanud merupakan komitmen TNI AU dalam menghargai jasa-jasa para pahlawan kita, sehingga dapat memberikan kebanggaan bagi keluarga pahlawan dan memotivasi semangat juang prajurit TNI AU dalam melaksanakan tugas.
Perjalanan Hidup
suntingKapten Udara Muljono adalah putra Indonesia, putra pasangan Mas Sajid Sastrodihardjo dan Rr. Moedilah, semasa hidupnya ia pernah bekerja pada Jawatan Kereta Api Madiun sebagai Hoofdmachinist pada zaman Hindia Belanda sampai Zaman Pendudukan Jepang (tahun 1942-1945). Setelah menyelesaikan pendidikan H.I.S pada tahun 1936, kemudian melanjutkan pada K.E.S sebuah Sekolah Tehnik Belanda di Surabaya selesai tahun 1941. Setelah tamat K.E.S Muljono masuk M.L.D. (Dinas Militer Belanda) di Surabaya dengan pangkat Letnan I Vliegtuig maker.
Pengabdian Muljono di AURI diawali di Sekolah Penerbang Yogjakarta yang di buka tanggal 15 November 1945. Ketika masuk sekolah penerbang ia sebagai Kadet, ia diberi pangkat Kadet Udara II. Setelah menyelesaikan pendidikan penerbang tahun 1947 ia ditempatkan di Pangkalan Udara Maospati Madiun dengan pangkat Opsir Udara III (setingkat Kapten sekarang).
Gugur
suntingKapten Udara Muljono meninggal dalam suatu kecelakaan pesawat yang dipilotinya yakni pesawat P-51 Mustang (F-340), hari itu Kamis tanggal 12 April 1951 menjelang senja kira-kira pukul 17.30. Kecelakaan terjadi di Surabaya tepatnya di desa Kedung Klinter, ketika AURI sedang mengadakan penerbangan serta demontrasi keliling Jawa tepat pada ulang tahunnya ke lima. Ia gugur sebagai kusuma bangsa, Jenazah Muljono dimakamkan di Taman Bahagia Surabaya.
Riwayat Jabatan
sunting- Perwira Penerbang PAU Iswahjudi (1945)
- Komandan Skadron 3 (1950-1951)
Referensi
sunting- ^ Gentur Pamuji, R. Brahmantio (Senin, 25 Februari 2019). "SOSROREDJAN: KISAH KAPTEN UDARA R. MOELJONO (MULJONO)". SOSROREDJAN. Diakses tanggal 2021-10-25.
- ^ ""Mess Kadet Udara I Muljono"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-10. Diakses tanggal 2016-11-30.
- ^ "Pangkalan Udara Surabaya". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2021-09-02.