North American P-51 Mustang

keluarga pesawat tempur buatan North American Aviation
(Dialihkan dari P-51 Mustang)

North American Aviation Mustang P-51 adalah sebuah pesawat petarung jarak jauh buatan pengintai (reconnaissance aircraft) Amerika Serikat. Pesawat ini menjadi salah satu pesawat tempur terbaik pada perang dunia II. Mustang menjadi satu-satunya pesawat petarung yang mampu mencapai Berlin, baik untuk melangsungkan serangan mandiri maupun untuk mengawal pesawat pengebom yang akan menjatuhkan bom di Berlin.

P-51 Mustang "si cocor merah" milik Indonesia di museum Satria Mandala, Jakarta
Produksi North American Aviation
Mesin Rolls Royce Merlin (awal pembuatan)
Packard V-1650 V-12 bertenaga 1500 tenaga kuda
Persenjataan 6 senapan mesin browning AN-2 kaliber 12.7mm
Bom dan roket HVAR kaliber 127mm

Sejarah

sunting

Inggris yang sedang terlibat perang di Eropa membutuhkan sebuah pesawat yang mampu mencapai Jerman dan mengawal pengebom yang setiap saat jatuh di tembak pesawat penyerang Jerman seperti Mechesmith BF-109 NAZI yang merupakan fighter Luftwafe(Angkatan Udara Jerman) era NAZI, maka dibuatlah pesawat oleh North American Aviation dengan nama P-51.Mustang yang mampu mengimbangi BF-109 Luftwafe untuk memenuhi kebutuhan ini sementara di pihak lain Uni Soviet juga memiliki petarung udara IL-2.Sturmovik dari biro disain Ilyushin. Pada bagian mesin P-51.Mustang dipasang mesin Rolls Royce buatan Inggris. Pesawat yang dibuat mempunyai kelemahan pada kelincahan di ketinggian maksimum, maka ditambahkanlah turbo charger pada mesinnya. Hasilnya adalah sebuah pesawat yang handal untuk perang jarak jauh, dan menjadi legenda.

Mustang diproduksi ribuan dan digunakan oleh banyak angkatan udara, termasuk Indonesia. Indonesia menerima Mustang sebagai hibah dari Belanda, ironisnya Mustang juga digunakan Indonesia melawan Belanda dan sekutunya dikemudian hari. Karena gambar mulut menganga berwarna merah di ujung pesawat, pesawat di gambar ini populer dengan julukan "si cocor merah".