Muhammad bin al-Hanafiyah
Abul Qasim Muhammad bin al-Hanafiyah (bahasa Arab: أبو القاسم محمد بن الحنفية), atau nama aslinya Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, adalah salah seorang anak dari Ali bin Abi Thalib.[1] Ibunya adalah Khaulah binti Ja'far dari Bani Hanifah, yang dinikahi Ali setelah wafatnya Fatimah az-Zahra putri Nabi Muhammad.[1] Ia lahir sekitar tahun 642 di Madinah, yaitu pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.[2] Muhammad bin al-Hanafiyah juga dikenal dengan nama Muhammad al-Akbar.[3]
al-Imam as-Sayyid Muhammad bin al-Hanafiyah | |
---|---|
Nama asal | محمد بن الحنفية |
Lahir | Muhammad 21 H, 642 M (Tahun Ke-2 Kekhalifahan Umar bin Khattab) Madinah |
Meninggal | Rabu, 1 Muharram 81 H, 25 Februari 700 M Madinah |
Kebangsaan | Arab |
Nama lain | Muhammad al-Akbar |
Kewarganegaraan | Khulafaur Rasyidin, Umayyah |
Dikenal atas | Putra Ali bin Abi Thalib, Tabi'in |
Anak | Abu Hasyim Hasan Ali Husayn Ibrahim Awn Qasim Ja'far |
Orang tua | Ali bin Abi Thalib (ayah) Khaulah binti Ja'far al-Hanafiyah (ibu) |
Kerabat | saudara dari:
Abdullah bin Ja'far, Muslim bin Aqil, Ali bin Abdullah al-Abbasi |
Biografi
suntingKepemimpinannya dalam Bani Hasyim
suntingSetelah terbunuhnya Husain bin Ali dalam Peristiwa Karbala, Muhammad bin al-Hanafiyah muncul sebagai tokoh utama kelompok keluarga Ali dalam memperjuangkan Klaim Kepemimpinan atas Umat Islam. Ibnu al-Hanafiyah didukung oleh Al-Mukhtar ats-Tsaqafi dan para pengikutnya, yang terutama berada di Kufah, Irak, dalam menghadapi kelompok-kelompok Khawarij (di Yaman), Bani Umayyah (di Syam dan Mesir), serta Abdullah bin Zubair (di Hijaz dan Irak).
Ketika Bani Umayyah akhirnya dapat mengatasi perlawanan kelompok-kelompok lainnya, termasuk Al-Mukhtar ats-Tsaqafi yang terbunuh pada tahun 687 kelompok Kaisaniyah secara teknis melemah. Akhirnya Ibnu al-Hanafiyah mengakui kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan dari Bani Umayyah pada tahun 692, dan selanjutnya ia menjauhi politik hingga wafatnya di Madinah sekitar tahun 700.
Muhammad bin al-Hanafiyah setelah wafat juga dianggap sebagai Imam Mahdi oleh kelompok Kaisaniyyah,[4][5] salah suatu aliran Syiah awal yang kemudian menghilang pada akhir abad ke-8 M seiring bangkitnya kekuasaan Bani Abbasiyah.[5] Muhammad bin Ali al-Abbasi telah mengklaim mengambil alih hak kepemimpinan kelompok ini melalui pemberian hak itu dari putra sulung Ibnu al-Hanafiyah padanya di Hamimah dan mengembangkannya menjadi gerakan revolusi yang menjatuhkan Marwan al-Himar.
Keluarga
suntingMuhammad bin al-Hanafiyah mempunyai dua anak, yaitu Abu Hasyim dan al-Hasan.[6] Abu Hasyim diangkat sebagai penerus kepemimpinan ayahnya oleh kelompok Syi'ah Kaisaniyah, sedangkan Al-Hasan bersikap sebagaimana aliran Murji'ah yang tidak berpihak pada kelompok manapun.[7]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b Nadwi, Sayyid Sulaiman (2015). Ali bin Abi Thalib. Puspa Swara. hlm. 163. ISBN 9791479879, 9789791479875. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-08. Diakses tanggal 2017-03-08.
- ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam oleh Az-Zarkali - Ibnul Hanafiyah - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". al-maktaba.org (dalam bahasa Arab). hlm. 270. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-01. Diakses tanggal 2022-08-12.
- ^ Ibnu Katsir (2021). Agus, ed. Ali Bin Abi Thalib; Biografi dan Pengangkatan Beliau Sebagai Khalifah: Seri Sejarah Khulafaur Rasyidin. Diterjemahkan oleh Muhammad Ahsan bin Usman. Hikam Pustaka. hlm. 30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 2022-03-08.
- ^ Madelung, Wilferd; Walker, Paul Ernest (1998). The "Bāb Al-shayṭān" from Abū Tammām's Kitāb Al-shajara. 23 of Islamic history and civilization. BRILL. hlm. 94-97. ISBN 9004110720, 9789004110724. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-08. Diakses tanggal 2017-03-08.
- ^ a b Yücesoy, Hayrettin (2009). Messianic Beliefs and Imperial Politics in Medieval Islam: The ʻAbbāsid Caliphate in the Early Ninth Century. Univ of South Carolina Press. hlm. 23-24. ISBN 1570038198, 9781570038198. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-08. Diakses tanggal 2017-03-08.
- ^ Subani, Hamad (2013). The Secret History of Iran. Cabal Times. hlm. 58-59. ISBN 130408289X, 9781304082893. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-08. Diakses tanggal 2017-03-08.
- ^ Rahman, Fazlur (2008). Kebangkitan Semula dan Pembaharuan dalam Islam: Satu Kajian tentang Fundamentalisme Islam. ITBM. hlm. 52-54. ISBN 9830682668, 9789830682662. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-09. Diakses tanggal 2017-03-08.