PS Mitra Kukar

klub sepak bola di Indonesia
(Dialihkan dari Mitra Kukar F.C.)

Persatuan Sepakbola Mitra Kutai Kartanegara atau di sebut juga (Mitra Kukar) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Klub ini memiliki julukan sebagai Naga Mekes, sementara kelompok pendukungnya bernama Mitman (Mitra Mania). Seluruh pertandingan kandang Mitra Kukar dimainkan di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang.[1]

Mitra Kukar
Logo Mitra Kukar
Nama lengkapPersatuan Sepak bola Mitra Kutai Kartanegara
JulukanNaga Mekes
Berdiri2003
StadionStadion Rondong Demang, Kutai Kartanegara, Indonesia
(Kapasitas: 35.000)
PemilikPT. Kutai Kartanegara Sportindo Mandiri
Presiden/CEOIndonesia Endri Erawan
SekretarisIndonesia Trias Slamet
BendaharaIndonesia Aji Ari Junaidi
ManajerIndonesia Roni Fauzan
PelatihIndonesia Redy Suprianto
Asisten PelatihIndonesia Sukardi "Kardok"
Indonesia Joice Sorongan
Dokter TimIndonesia dr. Radjiman
LigaLiga 3
Liga 1 2018Peringkat 16, degradasi ke Liga 2
Situs webSitus web resmi klub
Kelompok suporterMitman (Mitra Mania)
Kostum kandang
Kostum tandang
Musim ini

Sejarah

Cikal bakal Mitra Kukar adalah klub NIAC Mitra asal kota Surabaya yang kemudian dikenal pula dengan sebutan Mitra Surabaya. Pada Tanggal 16 Juni 1983, NIAC Mitra berkesempatan melakukan pertandingan persahabatan melawan Arsenal yang saat itu sedang melakukan tur pertandingan di Asia Tenggara. Dalam pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Gelora 10 November dan disaksikan kurang lebih 30.000 penonton tersebut, Arsenal yang saat itu diperkuat pemain-pemain terbaiknya seperti David O'Leary, Pat Jennings, Kenny Sansom, Brian Talbot, Alan Sunderland dan Graham Rix harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-0. Dua gol dalam pertandingan tersebut dicetak oleh Fandi Ahmad pada menit ke 37 dan Joko Malis lima menit sebelum pertandingan usai.[2] Ketika Mitra Surabaya terdegradasi ke Divisi Satu Liga Indonesia pada tahun 1999, klub ini dibeli pemilik Barito Putra dari Banjarmasin yakni H. Sulaiman HB dan pindah markas ke ibu kota Kalimantan Tengah, Palangkaraya. Sejak itu Mitra Surabaya berganti nama menjadi Mitra Kalteng Putra (MKP).

Pada tahun 2001, Mitra Kalteng Putra degradasi ke Divisi Dua Liga Indonesia. Kesulitan keuangan yang dialami Mitra Kalteng Putra dalam menjalani roda kompetisi akhirnya membuat klub ini kembali pindah markas ke Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2003 dengan status dipinjamkan.

Mitra Kalteng Putra kemudian berganti nama lagi menjadi Mitra Kukar saat menjalani kompetisi Divisi Dua Liga Indonesia musim 2003 hingga sukses menapak ke kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia pada musim 2004. Status Mitra Kukar secara resmi menjadi milik Kutai Kartanegara setelah klub ini dibeli dari H. Sulaiman HB dengan harga Rp. 1,5 miliar pada tahun 2005.

Di musim 2007, Mitra Kukar berhasil lolos ke Divisi Utama Liga Indonesia musim 2008 setelah sukses menduduki posisi sebagai juara Grup IV sekaligus melaju babak semifinal Divisi Satu Liga Indonesia musim 2007. Namun, Mitra Kukar gagal melangkah ke babak final setelah kalah dari Persikad Depok melalui adu penalti.

Mitra Kukar untuk pertama kalinya mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia sejak musim 2008. Setelah 3 tahun berlaga di Divisi Utama, Mitra Kukar akhirnya menembus kasta tertinggi Liga Indonesia pada musim 2011/2012 setelah meraih predikat Juara III Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.[3]

Mitra Kukar di Musim 2015-2016

Setelah kompetisi ISL 2015 dihentikan akibat kisruh PSSI dengan Kemenpora, beberapa turnamen diselenggarakan seperti turnamen Piala Presiden 2015, Piala Jenderal Sudirman 2015, Piala Gubernur Kaltim 2016, hingga Piala Bhayangkara 2016. Di ajang Piala Presiden, Mitra Kukar diperkuat 26 pemain dan 5 diantaranya adalah pemain yang dipinjamkan dari klub Semen Padang, yaitu Zulchrizal Abdul Gamal, Hendra Bayauw, Eka Ramdani, Saepulloh Maulana, dan Airlangga Sutjipto. Mitra Kukar juga mempunyai 3 pemain asing saat itu, yakni OK John (Nigeria), Guy Junior (Kamerun), dan Carlos Raul Sciucatti (Argentina). Mitra Kukar hanya mampu menembus babak semifinal karena dikalahkan oleh juara turnamen tersebut, Persib Bandung. Mitra Kukar akhirnya berhasil menjadi juara ke-4 setelah dalam laga tempat ke-3, mereka dikalahkan Arema Cronous 2-0.

Pada turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015, Mitra Kukar diperkuat 26 pemain. 3 pemain asing Mitra Kukar kali ini berasal dari Brasil, yaitu Arthur Cunha, Rodrigo Ost, dan Patrick Cruz. Ada 5 pemain yang telah bergabung di Mitra Kukar, yaitu Shahar Ginanjar, Bayu Pradana, Syakir Sulaiman, Noval Fandianur, dan Monieaga Bagus Suwardi. Tim ini sukses menjadi juara setelah mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-1. Salah satu pemain asing mereka, Patrick Cruz menjadi top skor dengan torehan 7 gol. Pemain asal Papua, Rudolof Yanto Basna menjadi pemain terbaik di turnamen ini.

Berlanjut ke turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016. Di sini, Mitra Kukar diperkuat 24 pemain. Akan tetapi 2 pemain asing mereka, Patrick Cruz dan Rodrigo Ost tidak dapat tampil di turnamen ini. Patrick hengkang ke T-Team F.C. di Malaysia, sedangkan Rodrigo terpaut cedera. Maka dari itu, Mitra Kukar mendatangkan 2 pemain anyar yang juga asal Brasil, yaitu Romario Reginaldo Alves dan Adriano Guerra Strack. Selain itu, ada 8 pemain lokal yang bergabung, yaitu Ferry Rotinsulu, Siswanto, Muhammad Fauzan Jamal, Hendra Bayauw, Saepulloh Maulana, Ronald Setmot, Zikri Akbar, dan Mahdi Fahri Albaar (yang menggantikan Zulkifli Syukur yang cedera). Akan tetapi, usut punya usut ternyata Mitra Kukar gagal lolos babak penyisihan grup dan menempati juru kunci di grupnya. Ini membuat pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra memutuskan untuk mengundurkan diri.

Saat ini, di turnamen Piala Bhayangkara 2016, Mitra Kukar terus berbenah diri. Mitra Kukar telah mempersiapkan 24 pemain. Setelah Romario dan Adriano dicoret, kembali mendatangkar pemain asal Brasil, yakni Marlon Da Silva De Moura. Ada pula Rodrigo Ost yang telah bergabung kembali dengan Mitra Kukar usai cederanya pulih. Di sini, Mitra Kukar juga mendaftarkan pemain lokal yang baru bergabung, yakni Anindito Wahyu Erminarno, Geri Mandagi, Arifki Eka Putra, Dian Irawan, Sutanto Tan, Joko Sidik, dan Rudi Widodo yang dipinjamkan dari Surabaya United. Mitra Kukar juga menunjuk Subangkit sebagai pelatih pengganti Jafri Sastra. Di turnamen ini, Mitra Kukar kembali tersingkir lebih awal. Kini, Mitra Kukar mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi ISC A 2016.

Sampai sudah di kompetisi ISC A 2016. Mitra Kukar terus mempersiapkan diri menjelang kompetisi bergengsi tersebut. Mitra Kukar telah mendaftarkan 24 pemainnya. Disini ada beberapa wajah baru di Mitra Kukar, yakni Asri Akbar yang telah memutuskan hengkang dari klub lamanya Sriwijaya FC dan juga pemain Brasil berpaspor Timor Leste, yakni Alan Leandro Da Silva. Pertandingan pertama mereka adalah melawan Perseru Serui di Stadion Marora, Serui tanggal 2 Mei yang berkesudahan skor 0-0. Sampai pada pekan keempat ISC, striker mereka Alan Leandro Da Silva menjadi top skor sementara dengan mengoleksi 3 gol.

Skuat

Berikut pemain Mitra Kukar yang didaftarkan untuk mengikuti kompetisi Liga 2 2019.[4]

Per 5 Maret 2019.

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
3 DF   IDN Wiganda Pradika
6 DF   IDN Abdul Gamal
7 MF   IDN Luthfi Kamal
8 MF   IDN Syahroni
9 FW   IDN Rafli Mursalim
10 FW   IDN Putra Aprilianto
11 DF   IDN Roni Fatahillah
12 DF   IDN M. Zainal Haq
13 FW   IDN Adi Nugroho
MF   IDN Rivaldo Lestaluhu
MF   IDN Muhammad Ansori
15 MF   IDN Hendra Bayauw
16 FW   IDN Rishadi Fauzi
17 MF   IDN Rifan Nahumarury
48 DF   IDN Rizky Syawaludin
55 DF   IDN Rahmat Juliandri
No. Pos. Negara Pemain
19 MF   IDN Ahmad Bustomi
20 DF   IDN Rendy Siregar
21 MF   IDN Anindito Wahyu (captain)
22 MF   IDN Hagi Permana
23 DF   IDN Gilang Ginarsa
26 MF   IDN Muhammad Bahtiar
27 DF   IDN Firly Apriansyah
28 GK   IDN Ramadhan
30 GK   IDN Rizky Darmawan
33 DF   IDN Rizky Ramadhan
47 GK   IDN Gerri Mandagi
70 FW   IDN Kresna Fajar
77 DF   IDN Riskal Santoso

Transfer 2015-2016

Rekor musim ke musim

Musim Liga Piala IIC Asia Topskor tim
Komp. Main M S K GM GK Poin Pos Nama Gol
2011-12 ISL 34 14 5 15 57 56 47 9   Jajang Mulyana 13
2013 ISL 34 19 8 7 60 42 65 3   Esteban Hererra 11
2014 ISL 26 12 6 8 42 28 42 3   Herman Dzumafo 13
2015 ISL
2016 ISC A
Juara Peringkat kedua Promosi Degradasi

Prestasi

Gelar

  • Juara (3): 1980-82, 1982-83, 1987-88
  • Runner up (1): 1988-89
  • Runner up (1): 1992

Pelatih

Jabatan Nama
Pelatih kepala   Jafri Sastra
Asisten Pelatih   Sukardi "Kardok"
Pelatih Fisik   Asep Suryadi
Pelatih Kiper   Joice Sorongan
Fisioterapis   Abdul Kadir Laode
Kit Man   Yansah
Dokter Tim   dr. Radjiman
Masseur   Uthe Sukandar

Daftar Pelatih

  1. Eddy Simon Badawi - Indonesia (2003)
  2. Hernan Clavito Godoy - Chili (2004)
  3. Solekan - Indonesia (2004)
  4. Vata Matanu Garcia - Angola (2005)
  5. Ivan Venkov Kolev - Bulgaria (2006)
  6. Sukardi - Indonesia (2006)
  7. Mustaqim - Indonesia (2007)
  8. Jacksen Tiago - Brasil (2008)
  9. Nus Yadera - Indonesia (2008)
  10. Mustaqim - Indonesia (2009)
  11. Benny Dollo - Indonesia (2010/2011)
  12. Simon McMenemy - Inggris (2011/2012)
  13. Stefan Hansson - Swedia (2012/2015)
  14. Scott James Cooper - Inggris (2015)
  15. Jafri Sastra - Indonesia (2015-2016)
  16. Subangkit - Indonesia (2016)
  17. Jafri Sastra - Indonesia (2016-2017)
  18. Yudi Suryata - Indonesia (2017)
  19. Rafael Berges Marin - Spanyol (2018)
  20. Rahmad Darmawan - Indonesia (2018)
  • PT Petrona
  • ABP energy
  • Octa FX
  • Grand Elty Singgasana
  • www.ligaindonesia.co.id
  • Joma (sponsor baju/kit supplier)

Referensi

Pranala luar