Stadion Aji Imbut

stadion di Indonesia
(Dialihkan dari Aji Imbut Stadium)

Stadion Aji Imbut adalah sebuah gelanggang olahraga/stadion yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Stadion ini dibangun sebagai sarana olahraga untuk PON XVII tahun 2008.[3] Sebelumnya stadion ini bernama Stadion Madya Tenggarong atau Stadion Kudungga. Kemudian, pada tanggal 28 Maret 2011 Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meresmikan stadion ini dengan nama GOR Aji Imbut.[4]

Stadion Aji Imbut
Informasi stadion
PemilikPemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Lokasi
LokasiTenggarong, Kalimantan Timur, Indonesia
Koordinat0°25′30″S 117°00′27″E / 0.42500°S 117.00750°E / -0.42500; 117.00750
Konstruksi
Mulai pembangunan2005
Dibuka18 Juni 2008
DitutupMasih dipakai
Biaya pembuatanRp899 Miliar
Data teknis
PermukaanRumput[2]
Kapasitas35.000[1]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Penamaan

sunting

Pemberian nama Stadion Aji Imbut itu berdasarkan kajian yang mendalam terhadap seorang figur yang sangat berjasa dalam sejarah pembangunan di Kesultanan Kutai Kartanegara. Aji Imbut adalah gelar dari Sultan Aji Muhammad Muslihuddin. Berdasarkan catatan historis bahwa Aji Imbut pada saat itu ingin memindahkan pusat pemerintahannya dari Marangan (kini di kawasan Loa Kulu dan Jembayan) ke wilayah hulu. Dalam proses perjalanan melewati Sungai Mahakam mencari ibu kota pemerintahan yang tepat, Aji Imbut sempat bermalam di daerah Gersik (di kawasan Desa Perjiwa saat ini), sebelum memilih ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara ke Tepian Pandan (nama kota Tenggarong dahulu) pada 28 September 1782.

Beberapa hari di Gersik, Aji Imbut tertarik dengan kawasan ini karena memiliki lahan pertanian yang potensial untuk dikembangkan. Di samping itu, Gersik yang tidak jauh dari Tenggarong juga memiliki anak Sungai Mahakam yaitu Sungai Landap sebagai sistem irigasinya. Sehingga akhirnya Gersik menjadi lumbung pangan bagi warga ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara, Tenggarong pada waktu itu. Sehingga peran Gersik sebagai pemasok pangan sangat penting dan strategis kedudukannya. Gersik tempo dulu hingga saat ini yang kemudian berubah menjadi Desa Perjiwa posisinya masih tetap strategis dan tidak bisa tergantikan bagi kota Tenggarong. Oleh sebab itulah stadion di Desa Perjiwa diberi nama Stadion Aji Imbut untuk dijadikan sebuah monumental sejarah kawasan dan figur yang sangat berjasa di Kutai Kartanegara.[5]

Fasilitas

sunting

Beberapa fasilitas olahraga di Stadion Aji Imbut yaitu lapangan sepak bola, gedung velodrome tertutup, gedung beladiri, arena equistrian (berkuda), stadion panahan, arena sepeda BMX, asrama atlet serta dilengkapi jaringan infrastruktur dan dipercantik dengan penataan taman dan plasa.[6]

Referensi

sunting