Minyak bayi
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Minyak bayi (baby oil), pada istilah umum, merupakan minyak penguat yang digunakan untuk menjaga Kulit tetap lembut dan fleksibel. Biasanya digunakan pada bayi untuk menjaga "kulit bayi yang lembut", tetapi sering kali digunakan orang dewasa untuk perawatan kulit dan pemijatan.
Kulit bayi terutama pada bayi prematur, merupakan kulit yang sensitif, tipis, dan rapuh. PH netral pada permukaan kulit secara signifikan mengurangi perlindungan melawan pertumbuhan bakteri yang berlebih. Lapisan Kulit Ari dan lapisan perlindungan epidermis belum tumbuh secara sempurna. Konsekuensinya kulit akan kering, terinfeksi, terkelupas, terbentuknya lecet, dan kurang melindungi suhu tubuh. Pengaplikasian beragam minyak terhadap bayi yang baru lahir secara rutin umum ditemukan di berbagai negara. Secara umum, minyak-minyak ini digunakan untuk membersihkan, untuk menjaga kelembaban kulit, dan melindungi permukaan kulit. Sebagai tambahan, minyak bayi bisa digunakan untuk memijit bayi dan sebagai bahan tambahan pada losion dan krim.[1][2]
Bahan
suntinglebih tipis dibandingkan orang dewasa dan
Minyak bayi dapat diklasifikasikan berdasarkan formular dasar dari produknya. Produk tersebut berbasis dari:
Produk berbahan dasar minyak mineral
suntingKomponen tipikal pada minyak bayi menggunakan produk minyak mineral dengan kemurnian yang tinggi seperti liquid paraffin (INCI: paraffinum liquidum) dan vaseline (INCI: petrolatum). Komponen ini tidak berbau dan tidak berasa, telah teruji dan diterima oleh dokter kulit, tidak membuat alergi, hidrofobik, dan tidak mengandung pestisida dan herbisida. Bahan pengawet dan antioksidan tidak diperlukan karena berbeda dengan minyak sayur, tidak ada risiko bau tengik ketika kontak dengan parafin.[3] Tetapi, penggunaan minyak mineral di kosmetik dikritisi. Perusahaan kosmetik alamiah mengklaim bahwa penggunaan minyak mineral menyebabkan penyumbatan kulit. Produsen kosmetik konvensional, dokter kulit, dan ahli kimia kosmetik berargumentasi menentang hal tersebut dan penelitian tidak mampu menunjukan perbedaan statistik pengaruh dari minyak parafin dan minyak nabati terhadap penetrasi kulit dan penyumbatan kulit.[4][5] Bertentangan dengan hal itu, minyak berbasis-petrolium memiliki efektivitas baik terhadap fungsi pertahanan kulit bahkan pada kulit bayi prematur.[6]
Produk berbahan dasar minyak nabati
suntingMinyak nabati diproduksi oleh tumbuhan yang konsentrasi minyak tertingginya bisa ditemukan di biji dan buah. Sekitar 95% dari minyak nabati mengandung Trigliserida. Kandungan utama dari Minyak kelapa dan Minyak sawit adalah Lemak jenuh, sementara minyak nabati jenis lain banyak mengandung Lemak seperti Asam oleat dan Asam linoleat.. Kandungan lain yang bisa ditemukan di minyak nabati seperti inter alia, Fosfolipid, glycolipids, sulfolipids, Skualena, karotenoid, Vitamin E, polifenol dan triterpene alcohols.[7] Untuk menghindari bau tengik, Bahan pengawet dan antioksidan ditambahkan kepada minyak bayi yang berbasis minyak nabati.[3] Pada produk kosmetik, minyak nabati terdaftar menurut International Nomenclature of Cosmetic Ingredient (INCI), yaitu:[8]
- Cocos Nucifera Oil (minyak kelapa)
- Minyak Elaeis Guineensis (minyak sawit)
- Glycine Soja Oil ( minyak kedelai )
- Minyak Zaitun Terhidrogenasi ( minyak zaitun )
- Minyak Persea Gratissima ( minyak alpukat )
- Minyak Prunus Amygdalus Dulcis ( minyak almond )
- Shea Butter Glycerides ( shea butter )
- Minyak Simmondsia chinensis ( minyak jojoba )
- Minyak Biji Helianthus Annuus ( minyak bunga matahari )
dan ,
Jangan menyamakan Minyak nabati dengan minyak esensial, mereka berbeda walaupun keduanya berasal dari tumbuhan.[7]
Penggunaan
suntingMinyak bayi banya digunakan sebagai produk perawatan kulit dan prinsip penggunaannya adalah menjaga kelebaban kulit. Dalam praktiknya, aplikasi minyak bayi dapat diaplikasikan pada beragam penyakit kulit seperti Atopic dermatitis, Xeroderma, Psoriasis dan kondisi Dermatitis lainnya.[7] Minyak bayi juga bisa digunakan sebagai minyak pijat pada bayi yang baru lahir, hal ini merupakan tradisi yang ditemukan di Indina dan negara asia lainnya sejak dahulu kala.[2]
Referensi
sunting- ^ Chiabi, Andreas; Kenmogne, Maguerite Hortence; Nguefack, Seraphin; Obadeyi, Bolaji; Mah, Evelyne; Meka, Franck Zeh; Tchokoteu, Pierre-Fernand; Mbonda, Elie; Ekoe, Tetanye (December 2011). "The empiric use of palm kernel oil in neonatal skin care: Justifiable or not?". Chinese Journal of Integrative Medicine (dalam bahasa Inggris). 17 (12): 950–954. doi:10.1007/s11655-011-0938-1. ISSN 1672-0415. PMID 22139548.
- ^ a b Kulkarni, Anjali; Kaushik, Jaya Shankar; Gupta, Piyush; Sharma, Harsh; Agrawal, R. K. (September 2010). "Massage and touch therapy in neonates: The current evidence". Indian Pediatrics (dalam bahasa Inggris). 47 (9): 771–776. doi:10.1007/s13312-010-0114-2. ISSN 0019-6061.
- ^ a b Grigorow, Irina (December 2009). "Babyhaut und ihre Pflege". Pädiatrie & Pädologie (dalam bahasa Jerman). 44 (6): 12–15. doi:10.1007/s00608-009-0177-2. ISSN 0030-9338.
- ^ "Leserfrage – Paraffin in Kosmetik – Meldung – Stiftung Warentest". Stiftung Warentest (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 2018-11-21.
- ^ Stamatas, Georgios N.; de Sterke, Johanna; Hauser, Matthias; von Stetten, Otto; van der Pol, André (May 2008). "Lipid uptake and skin occlusion following topical application of oils on adult and infant skin". Journal of Dermatological Science. 50 (2): 135–142. doi:10.1016/j.jdermsci.2007.11.006. ISSN 0923-1811. PMID 18164596.
- ^ Adam, Ralf (July 2008). "Skin Care of the Diaper Area". Pediatric Dermatology (dalam bahasa Inggris). 25 (4): 427–433. doi:10.1111/j.1525-1470.2008.00725.x . ISSN 0736-8046. PMID 18789081.
- ^ a b c Sarkar, Rashmi; Podder, Indrashis; Gokhale, Narendra; Jagadeesan, Soumya; Garg, Vijay K. (19 April 2017). "Use of vegetable oils in dermatology: an overview". International Journal of Dermatology (dalam bahasa Inggris). 56 (11): 1080–1086. doi:10.1111/ijd.13623. ISSN 0011-9059. PMID 28421610.
- ^ "Personal Care Products Council - International Buyers' Guide". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-01. Diakses tanggal 2021-04-18.