Kenaikan Yesus Kristus

hari raya keagamaan Kristen
(Dialihkan dari Mikraj Isa Almasih)

Kenaikan Yesus Kristus adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus, di mana disaksikan oleh murid-murid-Nya, Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan, seperti yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.

Kenaikan Yesus ke Surga digambarkan oleh John Singleton Copley dalam Ascension (1775)
Tahun Liturgi
Gereja Ritus Barat
Gereja Ritus Timur

Kitab Kisah Para Rasul mencatat lebih detail mengenai percakapan antara Yesus dan murid-murid-Nya menjelang kenaikan-Nya.[1] Para murid Yesus digambarkan masih belum memahami benar arti seluruh peristiwa yang mereka alami. Banyak dari mereka yang masih berharap bahwa Yesus akan memulihkan kerajaan Daud yang runtuh sejak dikalahkan oleh Kerajaan Babel.[2] Tetapi Yesus mempunyai misi lain yang bukan dari dunia. Ia berpesan kepada murid-muridnya: "... kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."[3] Dan sesudah meninggalkan pesan itu, dicatat bahwa Yesus terangkat ke sorga, sambil disaksikan oleh murid-muridnya. Peristiwa itu membuat mereka tercengang. Namun dua malaikat Tuhan menampakkan diri dan mengingatkan mereka akan pesan yang telah diberikan Yesus kepada mereka.

Latar Belakang

sunting

Selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya pada hari Minggu (yaitu 3 hari sesudah kematian-Nya di atas kayu salib), Yesus menunjukkan diri-Nya kepada para murid, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Yesus berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.[4]

Percakapan terakhir sebelum kenaikan

sunting
  • Pada hari kenaikan-Nya, ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang—demikian kata-Nya--"telah kamu dengar daripada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."[5]
  • Percakapan ini rupanya berlanjut sambil berjalan ke luar kota Yerusalem ke arah Betania di sebelah timur.[6]
  • Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"[2]
  • Jawab Yesus: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." [7]

Peristiwa Kenaikan

sunting

Injil Markus, Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul mencatat peristiwa kenaikan ini secara eksplisit. Injil Matius dan Injil Yohanes tidak menyebutkan secara jelas, melainkan hanya merujuknya.

  • Markus mencatat bahwa sesudah Tuhan Yesus menyampaikan pesan-pesan terakhir kepada murid-murid-Nya, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (Markus 16:19)

Kata kerja "terangkat" sama dengan yang digunakan dalam Kisah Para Rasul 1:2.[8]

  • Lukas mencatat: Yesus membawa mereka ke luar kota Yerusalem sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. (Lukas 24:50–52)
  • Kisah Para Rasul mencatat: Sesudah Yesus mengatakan kata-kata terakhirnya, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah Para Rasul 1:9–11)

Injil Matius tidak memuat catatan peristiwa kenaikan, tetapi memuat satu rujukan kepada hasil akhirnya (paralel dengan Markus 14:62 dan Lukas 22:69):[8]

  • Matius 26:64 - Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

Injil Yohanes hanya memuat tiga rujukan singkat di dalam perkataan Yesus sendiri:[9]

  • Yohanes 3:13 - "Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia."
  • Yohanes 6:62 - "Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?"
  • Yohanes 20:17 - Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Dalam rujukan pertama dan kedua Yesus mengklaim sebagai "seorang yang seperti anak manusia" dalam Daniel 7 (Daniel 7:13–14).[10]

Berbagai surat (Roma 8:34; Efesus 1:19-20; Kolose 3:1; Filipi 2:9-11, 1 Timotius 3:16; 1 Petrus 3:21-22) juga merujuk kepada peristiwa kenaikan, dan sebagaimana dalam Injil Lukas, Injil Yohanes dan Kisah Para Rasul, mengkaitkannya dengan "pemuliaan" setelah kebangkitan, di mana Yesus terangkat naik ke sorga kemudian duduk di sebelah kanan Allah.[11]

  • Roma 8:34 - Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
  • Efesus 1:19–20 - dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga
  • Kolose 3:1 - Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
  • Filipi 2:9–11 - Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
  • 1 Timotius 3:16 - sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Kata kerja "diangkat" sama dengan yang digunakan dalam Kisah Para Rasul 1:2.[8]

  • 1 Petrus 3:21–22 - Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan --maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.

Catatan surat Petrus yang rupanya merujuk kepada Markus 16:19 itu didukung oleh Ibrani 1:3, 10:12; 12:2.[12]

  • Ibrani 1:3 - Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi
  • Ibrani 10:12 - Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah
  • Ibrani 12:2 - Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Selain itu Efesus 4:10, Ibrani 4:14 dan Ibrani 7:26 juga menyiratkan proses kenaikan itu.[8]

  • Efesus 4:10 - Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
  • Ibrani 4:14 - Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
  • Ibrani 7:26 - Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi daripada tingkat-tingkat sorga

Stefanus adalah pengikut Kristus pertama yang dibunuh karena imannya, dan menjelang kematiannya saat dirajam batu ia mendapat penglihatan dalam kuasa Roh Kudus bahwa Yesus berada di sebelah kanan (tempat kekuasaan) Allah (Kisah Para Rasul 7:55,56), yang sekaligus memberikan kesaksian bahwa Yesus telah naik dan berdiam di sorga.[8]

  • Kisah Para Rasul 7:55,56 - Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."

Lokasi Kenaikan

sunting
  • Di luar kota Yerusalem, dekat Betania,[6] di bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya "seperjalanan Sabat" jauhnya dari Yerusalem.[13] "Seperjalanan Sabat" itu berjarak kira-kira 2000 langkah atau sekitar 1,5 km (1 mil).
  • Jelas kenaikan ini bukan di dalam kota Betania, yang terletak di sebelah timur Bukit Zaitun, kira-kira 3 kilometer (2 mil) di timur Yerusalem.
  • Bukit Zaitun (bahasa Inggris: Mount Olivet atau Mount Olive) terdiri dari 3 puncak yang memanjang sekitar 2 kilometer (1,5 mil).
  • Gereja "Church of the Holy Ascension" pernah didirikan di sana, sebelum direbut oleh Salahuddin Ayyubi tahun 1187 dan diubah menjadi masjid "Kapel Kenaikan" (Chapel of Ascension) sampai sekarang. Menurut tradisi, ini adalah tempat kenaikan Yesus.

Kelanjutan bagi murid-murid Yesus

sunting
  • Injil Markus mencatat secara garis besar bahwa sesudah itu pergilah murid-murid Yesus memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.[14]
  • Injil Lukas mencatat bahwa segera setelah pulang ke Yerusalem dengan sukacita, para murid senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. Catatan kecil ini menjadi penghubung ke Kisah Para Rasul yang juga ditulis oleh Lukas.
  • Kisah Para Rasul mencatat bahwa rasul-rasul itu kembali ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah menunggu 10 hari di Yerusalem, para murid mengalami pencurahan Roh Kudus pada hari raya Shavuot atau Pentakosta, dan kemudian mereka mulai memberitakan Injil ke seluruh dunia. Jadi pada akhirnya sama dengan catatan dalam Injil Markus.

Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus

sunting

Hari raya Kenaikan Yesus Kristus atau Kenaikan Isa Almasih (Mikraj Isa Almasih) adalah nama hari raya umat Kristen untuk memperingati kenaikan Yesus ke sorga. Perayaan berpindah ini selalu jatuh pada hari Kamis, 39 hari setelah hari raya (atau hari ke-40 dalam masa) Paskah, 10 hari sebelum hari raya Pentakosta.

Dalam kesenian Kristen

sunting

Kisah Kenaikan telah sering menjadi subjek Seni Kristen.[15] Memasuki abad ke-6 ikonografi Kenaikan telah terbentuk dan memasuki abad ke-9 adegan Kenaikan sudah digambarkan pada kubah-kubah gereja.[16][17] Rabbula Gospels (c. 586) memuat sejumlah lukisan Kenaikan tertua.[17] Kebanyakan lukisan Kenaikan mempunyai dua bagian, yaitu bagian atas untuk pemandangan sorgawi dan bagian bawah untuk pemandangan duniawi. Kristus yang sedang terangkat naik bisa membawa panji Kebangkitan atau dalam postur memberi berkat dengan tangan kanan-Nya.[18] Gerakan pemberkatan oleh Kristus dengan tangan kanan ditujukan kepada kelompok di dunia di bawah-Nya dan memberi makna bahwa Ia sedang memberkati seluruh Gereja.[19] Di tangan kiri-Nya, Ia bisa membawa suatu kitab Injil atau gulungan, memberi makna pengajaran dan pemberitaan Injil.[19]

Tradisi Timur

sunting

Tradisi Barat

sunting

Bukit Zaitun dan Kapel Kenaikan

sunting
 
The Ascension edicule, "Kapel Kenaikan", Yerusalem.

Situs Kenaikan secara tradisional adalah Bukit Zaitun ("Mount Olivet" atau "Mount of Olives"), di mana terletak desa Betania. Sebelum perpindahan agama Kaisar Konstantinus pada tahun 312 M, orang Kristen mula-mula memperingati Kenaikan Kristus dalam suatu gua di bukit itu, dan memasuki tahun 384 Kenaikan diperingati di tempat sekarang, lebih ke atas bukit dari gua tersebut.[20]

Sekitar tahun 390 seorang perempuan Romawi kaya bernama Poimenia mendanai pembangunan gedung gereja yang disebut "Eleona Basilica" (elaion dalam bahasa Yunani berarti "kebun zaitun", dari elaia "pohon zaitun," dan sering disebutkan kemiripannya dengan kata eleos yang berarti "rahmat, anugerah"). Gereja ini dihancurkan oleh tentara Persia Sasaniyah pada tahun 614. Kemudian dibangun kembali, dihancurkan, dan dibangun lagi oleh tentara Perang Salib. Gereja terakhir ini dihancurkan oleh kaum Muslim, menyisakan hanya suatu bangunan bersegi-delapan berukuran 12x12 meter (disebut sebuah martyrium—"memorial"—atau "Edicule") yang masih ada sampai sekarang.[21] Situs ini akhirnya dikuasai oleh dua emisari Salahuddin Ayyubi pada tahun 1198 dan tetap menjadi milik Wakaf Islam Yerusalem sejak saat itu.

Kapel Kenaikan (Chapel of the Ascension) sekarang merupakan tempat suci bagi orang Kristen dan Muslim, yang diyakini menandai tempat di mana Yesus terangkat naik ke sorga; dalam gereja bulat ini terdapat sebuah batu dengan bekas tapak kaki Yesus.[20] Gereja Ortodoks Rusia juga memiliki sebuah Konven Kenaikan (Convent of Ascension) di puncak Bukit Zaitun.

Lihat pula

sunting
Kenaikan Yesus Kristus
Didahului oleh:
Kebangkitan Yesus
Penampakan setelah kebangkitan
Peristiwa dalam
Perjanjian Baru
Diteruskan oleh:
Pentakosta
Kedatangan Kedua Yesus Kristus

Referensi

sunting

Pustaka

sunting

Pranala luar

sunting