Percil bali

kodok mini di persawahan
(Dialihkan dari Microhyla orientalis)
Percil bali
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
M. orientalis
Nama binomial
Microhyla orientalis
Matsui, Hamidy & Eto, 2013[1]

Percil bali (Microhyla orientalis) adalah sejenis kodok bertubuh kecil dari suku Microhylidae. Kodok yang baru dikenali pada 2013 ini sejauh ini baru tercatat keberadaannya di Pulau Bali.

Holotipe tersimpan di Museum Zoologi Bogor (MZB.Amp 20404). Lokasi tipe: Wongaya Gede, Bali, Indonesia.

Pemerian

sunting

Kodok yang berukuran mini (precil, percil Jw., kodok kecil, anak kodok); jantan dewasa berukuran sekitar 16-17 mm SVL (snout-vent length, dari ujung moncong hingga anus), sedangkan betinanya sedikit lebih besar hingga 19 mm. Profil moncongnya membulat. Pelupuk mata sebelah atas tak berbintil. Iris mata berwarna keemasan.[1]

Jari I (jempol) tangannya pendek, kurang dari seperlima jari III; ujung tiga jari terluar tangan sedikit memipih, membentuk piringan samar, sisi atas(dorsal)nya dengan alur memanjang di tengahnya (median); sebuah bintil terdapat di sisi luar tapak tangan. Tumit, bila kaki dibentangkan, mencapai tengah-tengah mata (jantan) atau sekurangnya sisi belakang mata (betina). Ujung-ujung jari kaki jelas memipih membentuk piringan, dengan alur median di sisi atasnya. Kaki dengan selaput renang yang pendek; dua ruas jari atau lebih pada sisi luar jari II, tiga ruas atau lebih pada sisi luar dan lebih dari tiga ruas pada sisi dalam jari III, empat ruas atau lebih pada kedua sisi jari IV, serta tiga ruas pada sisi dalam jari V bebas dari selaput. Kaki memiliki bintil metatarsal luar dan dalam.[1]

Sisi punggung (dorsal) berwarna cokelat kemerah-jambuan, dengan pola-pola simetris berwarna gelap dan satu garis vertebral tipis terputus-putus berwarna terang. Pola simetris dimulai dengan bentuk segitiga gelap terbalik, yang melintang menutupi separuh pelupuk mata bagian belakang, dilanjutkan dengan semacam pola V gelap terbalik hingga ke pantat. Pita kehitaman terdapat di setiap sisi lateral tubuh, mulai dari di atas bahu hingga pertengahan sisi perut. Kecuali lengan atas, tungkai-tungkai dengan warna belang kehitaman. Tenggorokan dan dada berwarna gelap, terutama pada yang jantan, sementara perut berwarna putih krem.[1]

Habitat dan penyebaran

sunting

Belum banyak yang diketahui mengenai ekologi jenis kodok ini.

Sejauh ini percil bali ditemukan hidup di wilayah persawahan di sekitar Wongaya Gede (lk. 435 m dpl) dan juga di wilayah Batukaru (lk. 815 m dpl). Di kedua tempat itu, percil bali ditemukan pada lokasi yang sama (simpatrik) dengan percil berselaput (M. palmipes); bahkan berudu percil bali didapati di sawah bersama dengan anak percil berselaput.[1]

Ada kemungkinan bahwa musim berbiak kedua jenis katak itu berlainan. Di Wongaya Gede, pada awal Agustus, panggilan katak jantan percil bali mulai jarang terdengar, sementara percil berselaput masih aktif bersuara.[1]

Jenis yang berkerabat

sunting

Microhyla orientalis berkerabat dekat dengan M. achatina, M. borneensis, M. malang, dan M. mantheyi;[1] sebelumnya bahkan terkeliru dianggap sebagai M. achatina.[2]

M. orientalis dibedakan dari M. achatina dengan melihat pola warna gelap yang menutupi separuh pelupuk mata bagian belakang (vs pola warna dimulai dari belakang pelupuk mata pada M. achatina), pita gelap di sisi tubuh dengan tepi kabur (vs bertepi tegas), dan sejumlah empat atau lima (vs dua) coretan gelap di tungkai belakang.[1]

Percil bali dibedakan dari M. borneensis dari ukuran tubuhnya yang lebih besar, jantan dengan SVL 15,8–17,4 mm (vs 11,0–13,2 mm pada M. borneensis) dan selaput renang pada jari kaki yang kurang berkembang, lebih dari 3 ruas jari V kaki bebas selaput (vs hanya 2 ruas yang bebas selaput). Lebih lanjut, dibedakan dari M. malang dan M. mantheyi karena tubuhnya yang lebih kecil (vs 19,4–22,2 mm pada M. malang dan 18,8–29,2 mm pada M. mantheyi) dan selaput renang yang kurang berkembang (vs hanya satu ruas yang bebas selaput pada kedua jenis terakhir).[1]

Percil bali dibedakan dari M. palmipes yang simpatrik karena tidak memiliki (vs memiliki) bintil di atas mata, selaput renang yang jauh kurang berkembang (vs cukup berkembang), dan adanya (vs tidak adanya) alur atau lekuk median di sisi atas piringan di ujung jari.[1]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j Matsui, M., A. Hamidy, & K. Eto. 2013. Description of a new species of Microhyla from Bali, Indonesia (Amphibia, Anura). Zootaxa 3670: 579–590.
  2. ^ McKay, J.L. 2006. A Field Guide to the Amphibians and Reptiles of Bali. Krieger, Malabar, Florida. 138 pp.

Pranala luar

sunting