Menaburi tanah dengan garam

Ritual penaburan garam pada kota-kota yang ditaklukkan untuk menyimbolkan kutukan untuk penghuniannya kembali
(Dialihkan dari Menggarami tanah)

Menaburi tanah dengan garam adalah ritual menaburi garam di kota-kota yang telah ditaklukkan sebagai lambang kutukan terhadap upaya untuk menghidupkan kembali kota tersebut. Ritual ini bermula sebagai ritual simbolis di wilayah Timur Dekat pada zaman kuno. Berbagai teks dari masa Hittite dan Asiria sudah menyebutkan ritual penaburan garam, mineral, atau gulma[1] di kota-kota yang telah dihancurkan, termasuk Hattusa, Taidu, Arinna, Hunusa,[2] Irridu,[3] dan Susa.[4] Kitab Hakim-Hakim (9:45) mencatat bahwa hakim Abimelekh menaburi ibu kotanya, Sikhem, dengan garam sekitar tahun 1050 SM setelah ia berhasil memadamkan sebuah pemberontakan:

Sehari-harian itu Abimelekh berperang melawan kota itu; ia merebut kota itu dan membunuh orang-orang yang di dalamnya; kemudian dirobohkannya kota itu dan ditaburinya dengan garam.[5]

Semenjak abad ke-19,[6] berbagai teks mengklaim bahwa jenderal Romawi Scipio Aemilianus Africanus tidak hanya menaklukkan kota Kartago, menghancurkannya dan memperbudak warga-warganya, tetapi juga menaburi tanah di kota tersebut dengan garam. Walaupun teks-teks kuno memang menyebutkan ritual penggaraman tanah, tidak ada yang menyebutkan kota Kartago secara khusus.[7] Kisah ini mungkin merupakan karangan yang didasarkan pada kisah Sikhem.[8]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Weinfeld, Moshe. Deuteronomy and the Deuteronomic School, 1992, ISBN 0-931464-40-4, hlm. 110
  2. ^ Gevirtz, 1963.
  3. ^ Chavalas, Mark. The ancient Near East: historical sources in translation hlm. 144-5.
  4. ^ Persians: Masters of Empire, by the editors of Time-Life Books. Alexandria, Va.: Time-Life Books, 1995. ISBN 0-8094-9104-4 hlm. 7-8.
  5. ^ Kitab Hakim-Hakim 9:45, dari situs sabda.org
  6. ^ Ripley, George; Charles Anderson Dana (1863). The New American Cyclopædia: a Popular Dictionary of General Knowledge. 4. hlm. 39. 
  7. ^ Stevens, 1988, hlm. 39-40.
  8. ^ Ridley, 1986

Daftar pustaka

sunting
  • Gevirtz, Stanley Gevirtz (1963). "Jericho and Shechem: A Religio-Literary Aspect of City Destruction". Vetus Testamentum. 13 (Fasc. 1): 52–62. JSTOR 1516752. 
  • Ridley, R.T. (1986). "To Be Taken with a Pinch of Salt: The Destruction of Carthage". Classical Philology. 81 (2): 140–146. doi:10.1086/366973. JSTOR 269786. 
  • Stevens, Susan T. (1988). "A Legend of the Destruction of Carthage". Classical Philology. 83 (1): 39–41. doi:10.1086/367078. JSTOR 269635. 
  • Visona, Paolo (1988). "On the Destruction of Carthage Again". Classical Philology. 83 (1): 41–42. doi:10.1086/367079. JSTOR 269636. 
  • Warmington, B.H. (1988). "The Destruction of Carthage: A Retractatio". Classical Philology. 83 (4): 308–310. doi:10.1086/367123. JSTOR 269510.