Marakub Nainggolan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2023. |
Laksamana Pertama TNI (Purn.) drg. Marakub Nainggolan (22 April 1927 – 5 April 1972) adalah Kepala Lembaga Nuklir Biologi & Kimia di Departemen Pertahanan dan Keamanan. Ia lahir di Padang Sidempuan pada 22 April 1927.
Marakub Nainggolan | |
---|---|
Lahir | Kota Padangsidimpuan, Hindia Belanda | 22 April 1927
Meninggal | 5 April 1972 | (umur 44)
Pengabdian | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Laut |
Lama dinas | 1950—1972 |
Pangkat | Laksamana Pertama TNI |
NRP | 323/P |
Kesatuan | Korps Khusus |
Pendidikan
suntingNainggolan adalah Kepala Seksi PPK, LBD, Surabaya dan Siswa NIAS selama era Hindia Belanda. Selama era Jepang, ia adalah siswa Sjika Ika Daigaku, Fakultas Kedokteran Gigi Surabaya. Pada awal Revolusi, ia menjabat sebagai Letnan Satu, Anggota Staf Mobile Corps Dewan Perjuangan RI Jawa Timur dan Anggota Counter Intelligence KP V - Jawa Timur. Ia juga merupakan mahasiswa Kedokteran Gigi di Malang.[1]
Karier militer
suntingPada tahun 1947, ia menjadi Anggota Counter Intelligence KP V, Malang Blitar Solo. Pada tahun 1948, ia ditugaskan pada Pusat Pertahanan Rakyat Surakarta Urusan Mahasiswa dan menjadi mahasiswa Kedokteran Gigi di Surakarta. Kemudian, ia bertugas pada PMI daerah Selatan Surakarta, mengepalai Seksi Kedokteran Gigi, Karangdowo Tjawas.[1]
Pada tahun 1949, ia menjadi Anggota Mobilisasi Pelajar Jawa Tengah. Dari tahun 1950 hingga 1951, ia menjabat sebagai Kapten Kesehatan dan belajar di Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta. Dari tahun 1951 hingga 1953, ia menjabat sebagai Mayor Kesehatan, Kepala Kesehatan Gigi Komando Daerah Maritim Jakarta. Dari tahun 1953 hingga 1965, ia menjabat sebagai Kepala Kedokteran Gigi RI Pusat, Jakarta.[1]
Pada tahun 1957, ia menjadi Letnan Kolonel Kesehatan dan Anggota Delegasi RI pada Konferensi Internasional Kedokteran Gigi di Roma (Italia) dan sebagai Anggota Delegasi Angkatan Perang RI pada Konferensi Internasional Kedokteran / Kedokteran Gigi & Farmasi Militer di Beograd. Pada tahun 1962, ia menjadi Kolonel Kesehatan dan mengikuti Kursus Pembinaan Wilayah SESKOAD.[1]
Dari tahun 1963 hingga 1964, ia mengikuti pendidikan di SESKOAL Angkatan I. Dari tahun 1965 hingga 1966, ia menjabat sebagai Inspektur Kesehatan AL, merangkap Kepala Biro NUBIKA. Sejak tahun 1965, ia menjadi Ketua Mimbar Ajaran Sendjata Penghanturan Masal di SESKOAL dan telah mengikuti Kursus Protective Radiasi yang diselenggarakan oleh Badan Tenaga Atom Nasional.[1]
Pada tahun 1966, ia menjadi Kepala Lembaga Nuklir Biologi & Kimia Staf Pertahanan Keamanan, merangkap Ketua Panitia NUBIKA Dewan Antar SESKO. Pada tahun 1967, pangkatnya dinaikkan menjadi Komodor Laut. Ia wafat pada tanggal 6 April 1972 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.[1]