Mansur Datuk Nagari Basa

(Dialihkan dari Mansur Dt. Nagari Basa)

Buya H. Mansur Dt. Nagari Basa (25 Juni 1908 – 25 Maret 1997) adalah ulama, akademisi, dan politikus Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Syar'iyah (kini Pengadilan Tinggi Agama) Sumatra Tengah pada 1958-1960 dan Ketua Presidium Rektor IAIN (sekarang Universitas Islam Negeri) Imam Bonjol pada Februari–Juli 1971. Di bidang pergerakan dan politik, Buya Mansur dikenal sebagai tokoh Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan pernah menjadi anggota Konstituante pada 1956-1959.

Infobox orangMansur Datuk Nagari Basa

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Anggota Konstituante Republik Indonesia
9 November 1956 – 5 Juli 1959
Data pribadi
Kelompok etnikOrang Minangkabau Edit nilai pada Wikidata

Riwayat hidup

sunting

Latar belakang dan pendidikan

sunting

Mansur lahir di Kamang Mudik, Agam pada 15 Juni 1908 dari pasangan Muhammad Siddik Dt. Rajo Sikumbang dan Siti Salehah. Siddik merupakan anak Haji Abdul Manan, pahlawan dalam Perang Belasting di Kamang.[1]

Mansur pertama kali belajar di sekolah rakyat, kemudian belajar agama secara mendalam kepada Syekh Sulaiman Ghani, ulama ahli fikih di Magek dan murid Syekh Yahya al-Khalidi.[2] Setelah lama belajar di Magek, Mansur merantau ke Jaho untuk belajar kepada Syekh Muhammad Jamil Jaho.[3] Mansur memperoleh ijazah Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Jaho pada 1928.[4] Guru Mansur lainnya adalah Syekh Muhammad Arifin, ulama Batuhampar yang memberikan ijazah mursyid Naqsyabandiyah kepada Mansur.[5]

Setelah menamatkan pendidikan di Jaho, Buya Mansur ditugaskan mengajar di MTI Sumani. Pada 1930, ia pulang ke kampungnya dan mendirikan MTI Kampung Baru (kini PP YATI Kamang Mudik).[6] Sambil membina madrasah di Kamang, Buya Mansur juga menjadi pengajar di MTI Canduang dan Kulliyah Syar'iyah atas permintaan Syekh Sulaiman ar-Rasuli.[7]

Perjuangan dan karier

sunting

Buya Mansur aktif dalam beberapa kegiatan dan jabatan di Perti. Selama masa revolusi kemerdekaan Indonesia, ia menjadi salah satu pimpinan Lasykar Muslimin Indonesia (Lasymi).[8] Pada Kongres Besar Perti tahun 1953, ia memangku jabatan sebagai ketua dewan pendidikan.[9] Buya Mansur juga terpilih sebagai anggota Konstituante pada 1956-1959 melalui Pemilu 1955.[10] Selain Perti, Buya Mansur ikut serta dalam perintisan Nahdlatul Ulama (NU) di Sumatera Barat.[11]

Pada 1958, Buya Mansur dipilih sebagai ketua Mahkamah Syar'iyah Sumatra Tengah menggantikan Syekh Sulaiman ar-Rasuli. Mahkamah yang dipimpin Syekh Sulaiman waktu itu masih belum memiliki landasan hukum dan sempat tidak aktif selama PRRI. Mahkamah pimpinan Buya Mansur didirikan berdasarkan PP no. 45 Tahun 1957 dan Kepmenag No. 58 Tahun 1957. Pada masa kepemimpinan Buya Mansur, kantor Mahkamah Syar'iyah Provinsi berpindah dari Bukittinggi ke Padang.[12]

Setelah jabatannya di Mahkamah Syar'iah berakhir, Buya Mansur diangkat sebagai Kepala Pengawas Peradilan Agama oleh Departemen Agama pada 1963-1969. Pada 1967-1973, ia menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol di Bukittinggi. Selama menjadi dekan, ia juga diangkat menjadi Ketua Presidium IAIN Imam Bonjol Padang pada 1971.[13]

Buya H. Mansur Dt. Nagari Basa wafat pada 25 Maret 1997. Ia dimakamkan di halaman PP YATI Kamang Mudiak.[14]

Karya tulis

sunting

Berikut beberapa karya tulis Buya H. Mansur Dt. Nagari Basa.[13][15]

  • Bidāyah al-Uṣūl fī Ma‘ārij al-Uṣūl
  • Kitāb al-Farā’iḍ
  • Kitāb al-Manṭiq
  • Miṣbāḥ aẓ-Ẓalām
  • Hidāyah aṭ-Ṭālibīn
  • Islamologi
  • Keluarga Berencana dalam Islam
  • Menggali Hukum Tanah dan Hukum Adat

Lihat pula

sunting

Catatan kaki

sunting

Rujukan

  1. ^ PTA Padang 2012, hlm. 131.
  2. ^ Bahri 2019, hlm. 259-260.
  3. ^ PTA Padang 2012, hlm. 132.
  4. ^ PTA Padang 2012, hlm. 133.
  5. ^ Bahri 2019, hlm. 262.
  6. ^ PTA Padang 2012, hlm. 134.
  7. ^ Bahri 2019, hlm. 261.
  8. ^ Koto 2012, hlm. 42.
  9. ^ Kementerian Penerangan RI 1954, hlm. 438.
  10. ^ Hidayat, Syahrul; Fogg, Kevin W. (1 Januari 2018). "Profil Anggota: H. Mansur Dt. Nggari Basa". Konstituante.Net. Diakses tanggal 2 Maret 2023. 
  11. ^ Bahri 2019, hlm. 264.
  12. ^ PTA Padang 2012, hlm. 4.
  13. ^ a b PTA Padang 2012, hlm. 138.
  14. ^ PTA Padang 2012, hlm. 141.
  15. ^ Bahri 2019, hlm. 266-267.

Daftar pustaka

  • Bahri, Saeful (2019). "Intelektualitas Sebagai Akar Persatuan Muslim: Studi Terhadap Misbah al-Zhalam Karya Syaikh Haji Mansur Datuak Nagari Basa (1908-1997)". Tawazun. 12 (2): 250–277. 
  • Kementerian Penerangan Republik Indonesia (1954). Kepartaian dan Parlementaria Indonesia. Jakarta. 
  • Koto, Alaidin (2012). Persatuan Tarbiyah Islamiyah: Sejarah, Paham Keagamaan, dan Pemikiran Politik 1945-1970. Jakarta: Rajawali Pers. ISBN 978-602-425-230-4. 
  • Pengadilan Tinggi Agama Padang (2012). Peradilan Agama di Ranah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah: Profil Ulama dan Tokoh Peradilan Agama Sumatera Barat. Padang: MB Design. 
Didahului oleh:
Prof. Dr. Mahmud Yunus
Rektor IAIN Imam Bonjol Padang
19711971
Diteruskan oleh:
Baharuddin Syarif, M.A.