Cecadu-pisang besar

(Dialihkan dari Macroglossus sobrinus)
Cecadu-pisang besar
Cecadu-pisang besar, Macroglossus sobrinus,
hinggap di ranting belimbing wuluh
Darmaga, Bogor
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
M. sobrinus
Nama binomial
Macroglossus sobrinus
K. Andersen, 1911
Wilayah agihan cecadu-pisang besar

Cecadu-pisang besar atau codot-pisang besar (Macroglossus sobrinus) adalah sejenis kelelawar pemakan nektar, anggota suku Pteropodidae (kerabat codot). Di daerah sebarannya, codot ini acap terlihat di senja hari mengunjungi aneka pohon buah, terutama jantung pisang. Dari situlah diperoleh namanya. Dalam bahasa Inggris, codot ini dikenal sebagai Hill long-tongued fruit bat atau Greater long-tongued fruit bat.

Pengenalan

sunting
 
Moncong dan lidahnya panjang

Kelelawar yang sedang besarnya. Kepala dan badan 65-70 mm, ekor 0–2 mm. Lengan bawah 40–50 mm, betis 15–18 mm, dan panjang telinga 14–19 mm. Berat hewan dewasa antara 18,5-23 g.[1]

Punggung berwarna coklat kemerahan terang; dengan dada yang kurang kemerahan namun lebih terang warnanya, sementara cuping telinga dan membran sayap coklat gelap. Ekor sangat pendek atau tak ada. Moncong panjang, dengan alis dan kumis yang memanjang sebagai rambut peraba. Jari kedua (“telunjuk”) bercakar. Lidahnya panjang, dengan ujung yang berjumbai untuk mengumpulkan serbuk sari.[1]

Ekologi dan kebiasaan

sunting
 
Berwarna coklat kemerahan

Cecadu-pisang besar menghuni hutan-hutan yang selalu hijau, hingga ketinggian 2.000 m dpl. Ketersediaan bunga (sebagai penghasil nektar dan serbuk sari) di hutan ini penting dan menentukan kehadiran kelelawar ini.[1]

 
Bagian punggung

Codot-pisang ini mungkin bersifat soliter, tinggal sendiri atau dalam koloni kecil (2-9 ekor). Hewan ini biasa tidur di bawah cabang-cabang pohon, di daun-daun pisang kering atau di pucuknya yang masih tergulung, atau di bawah atap pondok-pondok di hutan.[1][2]

Bersifat simpatrik dengan kerabat dekatnya, cecadu-pisang kecil (M. minimus), codot-pisang besar tidak pernah dijumpai di wilayah mangrove, tetapi berasosiasi kuat dengan keberadaan pisang liar (Musa spp.).[1]

Agihan

sunting
 
Jari pertama dan kedua bercakar

Cecadu-pisang besar menyebar mulai dari daratan Asia Tenggara (Burma, Thailand, Vietnam dan Semenanjung Malaya), Sumatra, dan Jawa.[1][2] Corbet & Hill (1992) juga memasukkan wilayah India timur laut, Laos, pulau-pulau di barat Sumatra (Simeulue, Nias, Siberut, Sipora, dan Pagai Utara), dan Bali sebagai area sebaran hewan ini.[3]

Anak jenis

sunting
  • M. s. fraternus, menyebar terbatas (endemik) di Mentawai.
  • M. s. sobrinus, di seluruh wilayah sebarannya, kecuali Mentawai.

Kerabat dekat

sunting

Cecadu-pisang kecil (Macroglossus minimus) dapat dibedakan dari cecadu-pisang besar berdasarkan ukurannya yang lebih kecil (lengan bawah 37,74-45,95 mm vs 40,19-53,16 mm; betis 15,13-19,30 mm vs 15,26-21,56 mm; serta panjang moncong 6,70-9,65 mm vs 8,74-13,27 mm). Cecadu-pisang kecil juga memiliki alur di tengah bibir atasnya.[2]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b c d e f Lekagul, B. & J. McNeely. 1988. Mammals of Thailand. Pp. 79-80
  2. ^ a b c Suyanto, A. 2001. Kelelawar di Indonesia. Puslitbang Biologi LIPI, Bogor. Hal. 44-45
  3. ^ Corbet, G.B. & J.E. Hill. 1992. The Mammals of the Indomalayan Region: a systematic review. Nat. Hist. Mus. Pub. – Oxford Univ. Press. Pp. 80

Pranala luar

sunting