Lobster Lumpur
Linuparus somniosus, betina, 134 mm CL
dari Pasar Ikan Pelabuhan Ratu, Sukabumi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
L. somniosus
Nama binomial
Linuparus somniosus
Berry & George, 1972[2]

Lobster lumpur[3] (Linuparus somniosus Berry & George, 1972) adalah sejenis udang karang (suku Palinuridae) yang hidup di laut dalam di tepian Samudra Hindia. Udang karang ini tercatat mulai dari pesisir Afrika selatan hingga Selat Malaka dan pantai selatan Jawa.

Nama penunjuk-jenisnya, somniosus, diambil dari perkataan bahasa Latin "somnus" yang berarti "tidur"; merujuk pada gerak-geriknya yang lambat seolah-olah mengantuk.[2]:21 Dalam bahasa Inggris, lobster ini dikenal sebagai African spear lobster.[4]:112

Pengenalan

sunting
 
Bagian karapas

Krustasea berukuran sedang sampai besar; panjang karapas hingga 14 cm CL (carapace length), panjang tubuh hingga 35 cm.[4]:112 Panjang karapas spesimen dari pantai selatan Jawa mencapai 182,7 mm.[3]:681 Tubuh bulat memanjang; permukaan atasnya dengan duri-duri kecil.[5]:1005

 
Taju dahi di atas mata

Karapas bersegi agak seperti kotak, dengan lunas di tengah punggung;[5]:1009 lekukan alur dekat tepi belakang karapas jauh lebih lebar di bagian tengahnya dibandingkan dengan kedua ujung alur.[2]:18 Sungut luar (antenna) tebal dan kaku seperti tombak, lebih pendek daripada panjang tubuh.[5]:1009 Sungut dalam (antennula) dengan ruas ujung serupa bendera (flagellum), yang jauh lebih pendek daripada tangkainya (peduncle).[5]:1009 Taju dahi di atas mata berukuran kecil, bersatu di tengah karapas bagian depan.[5]:1009 Keping penutup abdomen (abdominal pleura) dengan lebih dari 2 taju gigi yang pendek, namun menonjol pada masing-masing tepinya.[5]:1009 Terdapat sepasang 'sisa' kaki renang yang mengecil (vestigial pleopod) pada tepi abdomen pertama hewan betina.[2]:18

Kaki-kaki jalan (pereopods) berukuran hampir sama besar; pasangan kaki yang pertama bukan berupa sapit. Alih-alih, semacam sapit kecil (false pincher) terdapat di ujung kaki yang kelima (terakhir) dari hewan betina.[5]:1005 Proporsi panjang ruas penjepit yang dapat digerakkan (ruas penjepit kecil, yakni dactylus) terhadap ruas penjepit besar (propodus), atau terhadap sisi miring propodus (disebut shelf), besarnya berlainan pada spesies Linuparus yang berbeda-beda, sehingga dapat digunakan untuk identifikasi.[3]:677-9 Pada L. somniosus proporsi panjang dactylus terhadap propodus sekitar 0,10, sementara terhadap shelf antara 0,68-0,72.[3]:676-7

Agihan dan habitat

sunting
 
Wilayah mulut dan epistoma

L. somniosus tercatat menyebar di laut lepas pantai timur Afrika, mulai di wilayah Kenya hingga Afrika Selatan;[2][4] Selat Malaka di wilayah barat daya Thailand;[6] dan pantai selatan Jawa (Palabuhan Ratu, Pameungpeuk).[3]:674-5

Lobster lumpur, seperti namanya, hidup di dasar laut yang berlumpur dan berpasir. Kedalaman laut tempat hidupnya berbeda-beda; yakni antara 216-375 m di pantai timur Afrika,[2]:18 155–177 m (97-85 fathoms) di wilayah Selat Malaka,[6]:184 dan antara 20–25 m di pantai selatan Jawa.[3]:681

Manfaat

sunting
 
Sapit kecil di ujung kaki kelima

Lobster ini dijual untuk konsumsi lokal, dan hingga tahun 1999, hampir tidak ada harganya di wilayah Pameungpeuk, Garut selatan.[3]:682 Di Palabuhan Ratu, lobster ini dijual segar bersama krustasea lain dan ikan-ikan karang pada umumnya.

Lobster lumpur ditangkap dengan jaring dasar, sebagai hasil sampingan dari penangkapan udang barong (Panulirus spp.).[3]

Catatan kaki

sunting
 
Abdomen dan ekor
  1. ^ Chan, TY. (2011). "Linuparus somniosus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2016-3. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 17 April 2017. 
  2. ^ a b c d e f Berry, P.F. & R.W. George. 1972. "A new species of the genus Linuparus (Crustacea, Palinuridae) from South-East Africa". Zoologische Mededelingen, 46: 17-23, text fig. 1, pls 1,2. (abstrak)
  3. ^ a b c d e f g h Wowor, D. 1999. "The spear lobster, Linuparus somniosus Berry & George, 1972 (Decapoda, Palinuridae) in Indonesia". Crustaceana 72(7):673-684. (abstrak)
  4. ^ a b c Holthuis, LB.. 1991. "Marine lobsters of the world. An annotated and illustrated catalogue of species of interest to fisheries known to date". FAO Fisheries Synopsis, No. 125, Vol. 13, Rome: FAO, 292 pp.
  5. ^ a b c d e f g Chan, TY. 2001. "Lobsters". in Kent E. Carpenter & Volker H. Niem (Eds.). FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 2: 974-1043.[pranala nonaktif permanen] Rome:Food and Agriculture Organization.
  6. ^ a b Ng, PKL. 1992. "New records of the spear lobsters Linuparus somniosus Berry & George, 1972, and L. trigonus (von Siebold, 1824) (Crustacea: Decapoda: Palinuridae) from the Straits of Malacca and Vietnam respectively. Raffles Bulletin of Zoology 40(2):179-85 Diarsipkan 2017-04-14 di Wayback Machine..

Pranala luar

sunting