Kudat

kota di Malaysia

Kudat adalah sebuah kota di Sabah, Malaysia yang bertugas sebagai pusat administratif untuk Divisi Kudat, yang termasuk kota Kudat, Pitas, Kota Marudu, dan beberapa pulau luar pesisir.

Infotaula de geografia políticaKudat
kota kecil Edit nilai pada Wikidata

Tempat
Edit nilai pada Wikidata
Negara berdaulatMalaysia
Negara bagian di MalaysiaSabah
Divisi di MalaysiaKudat Division (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Ibu kota dari
Borneo Utara Inggris (1881–1884) Edit nilai pada Wikidata
NegaraMalaysia Edit nilai pada Wikidata
Lain-lain

Situs webLaman resmi


Kudat terletak di utara Sabah, yaitu kira-kira 190 kilometer di utara Kota Kinabalu. Di barat Kudat, menghadap Laut China Selatan dan di timur Kudat menghadap Laut Sulu. Kudat terletak pada garis lintang 6°55' LU dan 116°50' BT.

Kudat

Penduduk Kudat (perkiraan 1991) berjumlah 56.000. Komposisi etnik yang utama ialah Rungus, merupakan sub-etnik bumiputra Kadazan. Kira-kira 10% penduduk adalah etnis Tionghoa, dan terdapat juga minoritas etnis Bajau, Dusun, Murut, Bugis, Suluk dan Melayu. Bagaimanapun, terdapat juga pendatang asing dari Mindanao dan Kepulauan Sulu.

Sejarah

sunting

Kota ini didirikan oleh AH. Everett dari British North Borneo Company (Serikat Borneo Utara Britania) pada tanggal 7 Desember 1881 dan menjadi ibu kota Borneo Utara Britania, hal ini disebabkan lokasi geografi strategis.[butuh rujukan]

Kota Kudat adalah kotapraja kecil dan merupakan markas utama Karesidenan yang memiliki rumah residen yang sekarang menjadi Rumah Pemerintah. Kota ini ditempuh melalui sungai Bengkoka selama dua jam perjalanan naik perahu menyeberangi teluk. Segera kota ini menjadi koloni Belanda kecil yang memiliki perkebunan kopi dan perusahaan tembakau.[1]

Pelabuhan utama kota ini hanya ramai ketika kapal datang. Kota ini menjadi pusat perdagangan, pusat ekspor buah-buahan dan hasil hutan seperti rotan, resin dan lilin tawon serta boga bahari seperti sirip hiu dan teripang.[1]

Pada tahun 1905, Kota Kudat hancur akibat kebakaran. Namun, Kota Kudat sudah memiliki banyak fasilitas publik pada saat itu, seperti lapangan golf, lapangan pacuan kudaq, rumah sakit, paderi, gereja, sekolah, kantor pemerintah, stasiun nirkabel, pasar dan pusat pertokoan.[1]

Bagaimanapun, setelah berkali-kali diserang oleh perompak Bajau, Sulu dan Illanun, setelah beberapa tahun Britania beralih ke pelabuhan Sandakan yang lebih aman di timur Sabah.[butuh rujukan]

Pariwisata

sunting

Kudat bukanlah lokasi untuk pelawat-pelawat asing yang terkenal, meskipun terdapat beberapa resor modern di pantai-pantai dan padang golf. Daya tarik setempat termasuk rumah panjang Rungus,[butuh rujukan] di mana gong-gong tradisional dibuat dari loyang, dan di mana madu dihasilkan dan Tanjung Simpang Mengayau, titik paling utara di pulau Borneo.[butuh rujukan]

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Rutter, Owen (1922). Sejarah Kalimantan, British North Borneo: catatan tentang sejarah, sumberdaya dan suku-suku asli. Yogyakarta: Diglossia Media. hlm. 385. ISBN 9786026466389.