Kremah (Altenanthera sessilis) adalah tumbuhan obat Indonesia. Kremah masih berkerabat dengan bayam merah (Alternanthera amoena Voss.)[3] yang berasal dari Amerika.

Kremah
Alternanthera sessilis Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN164480 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
SuperkerajaanEukaryota
KerajaanPlantae
DivisiTracheophyta
OrdoCaryophyllales
FamiliAmaranthaceae
GenusAlternanthera
SpesiesAlternanthera sessilis Edit nilai pada Wikidata
DC., 1813
Tata nama
BasionimGomphrena sessilis (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Sinonim taksonReferensi:[1][2]
Ex taxon author (en) TerjemahkanR.Br. Edit nilai pada Wikidata

Kremah memiliki banyak sebutan di Sumatra dan Jawa. Di Sumatra dikenal dengan sebutan juruk demah (Lampung), omak (Batak), daun keremak, daun rusa, dan sayor udang (Melayu). Di Jawa, dikenal dengan nama bayem kremah, kremek, kremo, matean, keremi (Jawa), tolot soyah, tolod, dan jatinangor (Sunda).[1][2][4][5]

Deskripsi

sunting

Kremah merupakan herba/semak berbatang banyak, yang tingginya mencapai 1 m.[2] Kremah dapat pula tumbuh secara merambat atau mengapung. Akarnya putih-kecoklatan, dan berjenis tunggang. Panjang batangnya mencapai ± 30 cm. Bentuk batangnya bulat, masif, beruas-ruas, dengan warna hijau-kekuningan. Daunnya majemuk, saling berhadapan, ujung dan pangkal runcing, berwarna hijau dan memiliki panjang antara 1–15 cm, lebar 5 cm, yang juga berbulu halus. Pertulangan daun berbentuk menyirip. Bunganya majemuk, kcil, berbentuk bulir, terletak di ketiak daun daun ujung batang, bertangkai silidris, berwarna putih/keunguan dengan masa berbunga sepanjang tahun. Buahnya bulat dan hitam.[1][5]

 
Jatinangor

Kremah mirip dan berkerabat dengan bayam merah yang dipergunakan sebagai tanaman obat dan tanaman hias.[2]

Dalam khazanah masakan di Nusantara, ia sering dipakai sebagai pelengkap untuk ulam, pecel, urap, dan semacamnya. Di Tatar Pasundan, ia jamak pula dilalap setelah di siram air panas.

Bayam Brazil

sunting

Bayam Brazil adalah kultivar kremah asal Brasil. Ini digunakan sebagai plantas alimentícias não convencionais (tanaman pangan non-konvensional) di Amerika Selatan. Secara ilmiah dapat disebut sebagai Alternanthera sissoo hort., meskipun nama ini tidak dipublikasikan secara sah.

Bayam brazil adalah tanaman penutup tanah yang kuat dan menyebar setinggi sekitar 30 cm (12 inci) dengan daun berkerut, berakar pada bukunya. Tanaman ini tidak menghasilkan benih yang layak dan tidak dianggap invasif. Ia lebih menyukai naungan 50% atau lebih dan mentoleransi berbagai kondisi pH tanah, meskipun ia membutuhkan nitrogen, bahan organik, dan air dalam jumlah tinggi. Tanaman ini rentan terhadap hama ulat dan siput pemakan daun. Dapat ditanam sebagai mulsa hidup di bawah pohon buah-buahan. Tanaman diperbanyak dengan stek kayu lunak.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Altenanthera sessilis R.Br" (PDF). Departemen Kesehatan. 19 November 2001. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-12-06. Diakses tanggal 18 Juni 2013. 
  2. ^ a b c d Dharma, AP (1985). Indonesian Medicinal Plants [Tumbuhan Obat Indonesia]. hal.29 – 30. Jakarta:Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7.
  3. ^ "Bayam Merah Alternanthera amoena Voss". Plantamor. Diakses tanggal 18 Juni 2013. 
  4. ^ "Kremah Altenanthera sessilis (L.) R.Br. ex DC". Plantamor. Diakses tanggal 18 Juni 2013. 
  5. ^ a b Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Djajasukma, Eddy; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Sayur-Sayuran. Jakarta: LBN - LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka. 6:62 – 63. OCLC 66307472.