Konsonan sisi

sejenis konsonan yang diucapkan dengan aliran udara mengalir di sisi lidah

Dalam ilmu fonetik, sisian atau lateral adalah konsonan yang mana aliran udara mengalir sepanjang satu atau kedua sisi lidah, tetapi juga terhalang oleh lidah agar tidak melewati bagian tengah mulut. Contoh konsonan sisi adalah bunyi L seperti pada lalu dalam bahasa Indonesia. Konsonan sisi dibedakan dengan konsonan madya, yang mana aliran udara mengalir melalui bagian tengah mulut.

Palatogram bunyi sisian [l] dan tengah [t]

Untuk sisian yang paling umum dijumpai, ia diucapkan dengan ujung lidah bersentuhan dengan gigi atas (lihat konsonan gigi) atau gusi atas (lihat konsonan rongga-gigi), tetapi ada banyak letak lain yang memungkinkan untuk diciptakannya sisian. Sisian-sisian yang paling umum adalah hampiran dan termasuk dalam kelas cecair, tetapi geseran dan gesekan sisian juga dapat dijumpai di bahasa-bahasa tertentu. Beberapa bahasa, misal bahasa Iwaidja dan Ilgar dari Australia, mempunyai kepakan sisi, dan yang lainnya misal bahasa Zulu dari Afrika, mempunyai decakan sisi.

Ketika mengucapkan geseran bibir-gigi, bibir menghalangi aliran udara di tengah saluran suara, sehingga aliran udara mengalir melalui sisi-sisinya. Namun demikian, keduanya tak dianggap sebagai sisian karena aliran udara tidak akan melewati sisi lidah. Lagipula tiada bahasa yang diketahui membuat pembedaan antara konsonan bibir-gigi sisian dan non-sisian. Letupan tidak dapat diartikulasikan secara sisi, tetapi bisa saja mempunyai lepasan sisi. Sengauan juga tidak dapat diartikulasikan secara sisi, tetapi bunyi serupa dilaporkan ada di bahasa Nzdma, dan decakan sengau sisi juga dimungkinkan pada beberapa bahasa. Konsonan-konsonan yang diartikulasikan dalam tenggorokan (hulu-kerongkong) juga tak mempunyai jenis sisiannya, walau sisian hulu-kerongkong sempat dilaporkan memungkinkan.[1]

Rujukan

sunting