Kabupaten Konawe Selatan
Kabupaten Konawe Selatan adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di kecamatan Andoolo. Kabupaten ini berasal dari hasil pemekaran kabupaten Kendari yang disahkan dengan UU Nomor 4 tahun 2003, tanggal 25 Februari 2003.
Kabupaten Konawe Selatan | |
---|---|
Julukan: Tambo I Losoano Oleo | |
Motto: - | |
Koordinat: 3°24′41″S 122°01′12″E / 3.4114°S 122.02°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Tenggara |
Tanggal berdiri | 25 Februari 2003 |
Dasar hukum | UU No.4 Tahun 2003 |
Ibu kota | Andoolo |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Surunuddin Dangga |
• Wakil Bupati | Rasyid |
• Sekretaris Daerah | Siti Chadidjah |
Luas | |
• Total | 4.237,74 km2 (1,636,20 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 317.826 |
• Kepadatan | 75/km2 (190/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 93,16% Hindu 4,86% Kristen 1,79% - Protestan 1,54% - Katolik 0,25% Buddha 0,19%[1] |
• IPM | 68,58 (2021) Sedang[2] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0401 |
Pelat kendaraan | DT xxxx H* |
Kode Kemendagri | 74.05 |
DAU | Rp 751.547.127.000.- (2020)[3] |
Situs web | konselkab |
Geografi
suntingKabupaten Konawe Selatan secara geografis terletak di bagian selatan khatulistiwa, melintang dari utara ke selatan antara 3.58° dan 4.31° Lintang Selatan, membujur dari barat ke timur antara 121°58’ dan 123°16 Bujur Timur.
Batas Wilayah
suntingBatas wilayah kabupaten ini meliputi;
Utara | Kabupaten Konawe dan Kota Kendari |
Timur | Laut Banda dan Laut Maluku |
Selatan | Kabupaten Muna dan Kabupaten Bombana |
Barat | Kabupaten Kolaka |
Luas Wilayah
suntingLuas wilayah Kabupaten Konawe Selatan adalah 451.421 ha atau 11.83% dari luas wilayah daratan Sulawesi Tenggara, sedangkan luas wilayah perairan (laut) lebih dari 9.268 km2.
Pemerintahan
suntingDaftar Bupati
suntingNomor urut | Bupati | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Wakil | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2 | Surunuddin Dangga (lahir 1954) |
Golkar | 23 Februari 2016 | 23 Februari 2021 | 5 tahun, 0 hari | 3 (2015) |
Arsalim Arifin | [4] | ||
26 April 2021 | Petahana | 3 tahun, 223 hari | 4 (2020) |
Rasyid | [5] |
Dewan Perwakilan
suntingBerikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Konawe Selatan dalam dua periode terakhir.[6][7]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2004–2009 | 2009–2014 | 2014–2019 | 2019–2024 | ||
PKB | 4 | 2 | |||
Gerindra | (baru) | 5 | 5 | ||
PDI-P | 3 | 5 | |||
Golkar | 5 | 6 | |||
NasDem | (baru) 4 | 5 | |||
PKS | 2 | 1 | |||
PPP | 2 | 1 | |||
PAN | 4 | 3 | |||
Hanura | (baru) | 1 | 2 | ||
Demokrat | (baru) | 4 | 4 | ||
PBB | 1 | 1 | |||
Jumlah Anggota | 35 | 35 | |||
Jumlah Partai | 11 | 11 |
Kecamatan
suntingKabupaten Konawe Selatan terdiri dari 25 kecamatan, 15 kelurahan dan 336 desa dengan luas wilayah 5.779,47 km² dan jumlah penduduk sebesar 306.783 jiwa (2017) dengan sebaran penduduk 53 jiwa/km².[8][9]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Konawe Selatan, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
74.05.02 | Angata | 24 | Desa | ||
74.05.03 | Andoolo | 2 | 8 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.25 | Andoolo Barat | 10 | Desa | ||
74.05.20 | Baito | 8 | Desa | ||
74.05.21 | Basala | 9 | Desa | ||
74.05.13 | Benua | 12 | Desa | ||
74.05.17 | Buke | 16 | Desa | ||
74.05.09 | Kolono | 1 | 20 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.23 | Kolono Timur | 10 | Desa | ||
74.05.07 | Konda | 1 | 17 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.19 | Laeya | 2 | 15 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.06 | Lainea | 12 | Desa | ||
74.05.12 | Lalembuu | 1 | 17 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.05 | Landono | 1 | 12 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.11 | Laonti | 19 | Desa | ||
74.05.10 | Moramo | 1 | 19 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.16 | Moramo Utara | 1 | 9 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.15 | Mowila | 20 | Desa | ||
74.05.04 | Palangga | 1 | 14 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.14 | Palangga Selatan | 1 | 9 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.08 | Ranomeeto | 1 | 11 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.22 | Ranomeeto Barat | 9 | Desa | ||
74.05.24 | Sabulakoa | 8 | Desa | ||
74.05.01 | Tinanggea | 2 | 22 | Desa | |
Kelurahan | |||||
74.05.18 | Wolasi | 6 | Desa | ||
TOTAL | 15 | 336 |
Pemerintahan Desa
suntingDari 296 desa/kelurahan yang terdapat di Konawe Selatan sejumlah 211 (71,28%) masuk klasifikasi desa swadaya mula dan 85 sisanya (28,72%) desa swadaya madya. Menurut kategori perkembangan LPM, 164 (55,41%) berkategori I, 1,84 (28,38%) berkategori II dan 48 (16,21%) berkategori III.
Pemilihan Umum
suntingPada Pemilu tahun 2009 Kabupaten Konawe Selatan menghasilkan wakil-wakil rakyat sebanyak 30 orang dengan komposisi sebagai berikut: fraksi Demokrat memperoleh 7 kursi atau 23,33 persen, fraksi Golkar memperoleh 5 kursi atau 16,67 persen dan sisanya PKS serta PAN meraih empat kursi, sementara PKB, PPP dan Partai Hanura memperoleh dua kursi, selain itu PNBKI, PDI-P, PPI dan PBB masing-masing meraih satu kursi. Dari 30 kursi yang disediakan, 3 kursi (10,00 persen) diantaranya adalah perempuan yang keseluruhannya berasal dari partai Demokrat.
Penduduk
suntingJumlah dan Laju Pertumbuhan
suntingBerdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2005 penduduk berjumlah 231.534 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,71 persen per tahun atau sedikit lebih rendah dari pertumbuhan penduduk dalam dasawarsa 1980-1990, yaitu sekitar 4,37 persen, juga lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu yang sama, yaitu sebesar 2,86 persen.
Kepadatan dan Rasio Penduduk
suntingSecara umum kepadatan penduduk mengalami penurunan dari 51,7 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2004 menjadi 51,3 jiwa pada tahun 2005.
Dari 231.534 jiwa penduduk kabupaten Konawe Selatan, 51,44 persen atau 119.111 jiwa adalah laki-laki dan 48,56 persen atau 112.423 jiwa adalah perempuan. Berarti rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk adalah sebesar 106 yang artinya dalam setiap 206 penduduk terdapat 100 penduduk perempuan dan 106 penduduk laki-laki.
Ketenagakerjaan
suntingBerdasarkan hasil sensus tahun 2005, penduduk yang berusia 10 tahun keatas sekitar 75,09 persen atau 173.742 jiwa, terdiri dari angkatan kerja yang meliputi bekerja sebesar 59,85 persen dan mencari kerja sebesar 40,15 persen atau 69.759 jiwa. Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada dinas tenaga kerja dan transmigrasi tahun 2005 sebanyak 2.764 jiwa. Dari 2.764 jiwa pencari kerja, 1.326 jiwa atau sekitar 47,97 persen berpendidikan SLTA, 954 jiwa atau sekitar 34,52 persen berpendidikan sarjana ke atas, 467 jiwa atau sekitar 16,90 persen berpendidikan DIII/sarjana muda dan untuk tingkat pendidikan yang lainnya masing-masing di bawah 10 persen.
Pendidikan
suntingPada tahun ajaran 2004/2005 tercatat sebanyak 74 buah TK dengan 116 orang guru dan 2.122 orang murid. Berarti rasio guru per sekolah sebesar 1,6 (dalam 10 buah TK terdapat 16 orang guru), rasio murid per guru sebesar 18,3 (satu guru 18 orang murid).
Pada tahun ajaran 2004/2005 tercatat sebanyak 310 buah SD dengan 1.492 orang guru dan 35.815 orang murid. Rasio guru per sekolah sebesar 4,8 (sekitar dua belas orang guru per sekolah) dan rasio murid perguru 24,0 (rata-rata satu guru untuk 24 murid).
Pada tingkat SLTP tercatat 50 buah sekolah dengan 660 orang guru dan 10.891 orang murid. Rasio guru per sekolah sebesar 13,2 dan rasio murid per guru sebesar 16,5.
Pada tahun anggaran 2004/2005 terdapat 25 buah SLTA dengan 304 orang guru dan 4.944 orang murid. Dengan demikian rasio guru per sekolah 12,2 (rata rata 12 guru per sekolah) dan rasio murid per guru 16,3 (satu guru untuk 16 murid).
Kesehatan
suntingPada tahun 2005, selain tersedia 17 Puskesmas yang tersebar di 11 kecamatan, agar pelayanan dapat seluruh lapisan msyarakat juga telah dibangun 59 Puskesmas Pembantu serta 342 Posyandu. Pada tahun 2005, terdapat 18 orang dokter umum atau rata-rata 5 dokter untuk tiga kecamatan, 3 orang dokter gigi atau rata-rata 1 dokter untuk tiga hingga empat kecamatan, 66 orang bidan atau rata-rata enam orang per kecamatan dan 61 perawat atau rata-rata sebelas orang untuk dua kecamatan. Pada tahun 2005, klinik KB berjumlah 29 buah untuk melayani 44.405 orang pasangan usia subur (PUS). Jumlah akseptor mencapai 29.818 pasang.
Agama
suntingPada tahun 2020, dari 313.319 jiwa penduduk kabupaten Konawe Selatan, sebanyak 291.955 jiwa (93,16%) beragama Islam, kemudian sebanyak 15.242 jiwa (4,86%) beragama Hindu. Selebihnya beragama Kristen yakni 5.606 jiwa, dimana Protestan 4.827 jiwa (1,54%) dan Katolik sebanyak 779 jiwa (0,25%), serta beragama Buddha sebanyak 588 jiwa (0,19%).[1] Telah dibangun 323 buah masjid, 42 buah mushollah, 28 buah langgar, 11 buah gereja katolik, 34 buah gereja protestan, 23 pura dan 3 buah wihara. Jumlah jemaah haji dari dalam tahun 2005 tercatat 34 orang, terdiri dari 7 orang laki laki dan 27 orang perempuan.
Sosial Lainnya
suntingPada tahun 2005 terdapat panti asuhan dengan kapasitas tampung 542 orang, sementara anak asuh yang tercatat sebanyak 246 orang. Peristiwa bencana alam yang terjadi selama tahun 2005 sebanyak 56 peristiwa yang terdiri dari banjir 3 kali, kebakaran 1 kali dan angin topan 52 kali.
Ekonomi
suntingPertanian dan Perkebunan
suntingProduksi padi tercatat sebanyak 66,610 ton atau naik 19,26 persen, ubi kayu 12.437 ton atau naik 5,41 persen, kacang hijau 160 ton atau naik 21,21 persen, kacang kedelai 1.669 ton atau naik 21,03 persen dan ubi jalar 2.022 ton atau naik 55,18 persen, jagung 3.919 ton atau turun 4,26 persen dan kacang tanah 312 ton atau naik 6,49 persen.
Produksi buah-buahan pada tahun 2005, tercatat sebagai berikut: mangga sebanyak 6.158 kuintal, langsat 3.654 kuintal, pisang 25.746 kuintal, nenas 1.141 kuintal, rambutan 2.648 kuintal, pepaya 1.168 kuintal, langsat 20.367 kuintal, durian 4.138 kuintal, nangka 10.451 kuintal dan jambu air 1.984 kuintal.
Produksi kacang panjang 5.131 kuintal, terung 2.748 kuintal, tomat 2,103 kuintal, kangkung 10.577 kuintal, cabe rawit 3.766 kuintal, ketimun 8.076 kuintal, sawi 9.135 kuintal dan bawang daun 838.
Produksi jenis tanaman perkebunan terbesar adalah kakao 69.987 ton, dan jambu mete 5.161 ton. Lada dan kelapa masing-masing 1.022 ton dan 2.590 ton. jenis tanaman lainnya mempunyai produksi dibawah 1000 ton.
PDRB tahun 2004 atas dasar 'harga berlaku' mencapai Rp. 881.073.86,- juta atau naik sebesar 19,42% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp. 737.798,75,- juta. Atas dasar harga konstan 2000, PDRB tahun 2004 adalah sebesar Rp. 632.029,93,- juta atau naik sekitar 11,25% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 568.115,87,-
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku meingkat dari Rp. 3.282.490,17,- pada tahun 2003 menjadi Rp. 3.520.394.84,- pada tahun 2004 atau meningkat sebesar 7,25%, sementara atas dasar harga konstan naik dari Rp. 2.525.321.68,- pada tahun 2004 menjadi Rp. 2.525.321,68,- pada tahun 2003 atau menurun 0,09%.
Peternakan
suntingPopulasi ternak besar dan kecil seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba dan babi pada tahun 2005 berturut-turut tercatat sebanyak 63.036 ekor, 393 ekor, 16 ekor, 5.556 ekor, 33 ekor dan 8.016 ekor. Dibanding dengan tahun 2004 berturut-turut tercatat sebesar 54.120 ekor, 595 ekor, 13 ekor, 10,702 ekor, 0 ekor dan 7.404 ekor.
Populasi unggas selama tahun 2005 tercatat ayam kampung 1.269.917 ekor, ayam ras 24.200 ekor, dan itik manila 56.570 ekor. Dibanding tahun sebelumnya ayam buras meningkat 214.942 ekor (20.37 persen), ayam ras meningkat 6.700 ekor atau (38,29 persen) dan itik manila turun 25.312 ekor (30,85 persen).
Perikanan
suntingJumlah armada perahu/kapal yang digunakan untuk penangkapan ikan tahun 2005 tercatat sebanyak 2.702 unit. Sebagai besar berupa perahu tidak bermotor 71,95 persen atau 1.944 unit, motor tempel sebesar 26,02 persen (703 unit) dan kapal motor sebesar 2,04 persen atau 55 unit.
Produksi perikanan selama tahun 2005 sebesar 19.607 ton dengan nilai 165.292,05 juta rupiah terdiri atas hasil budidaya 11.383,1 ton dengan nilai 45.752 juta rupiah serta hasil penangkapan di laut dan perairan umum sebanyak 8.224 ton dengan nilai 24.371 juta rupiah, dibanding dengan tahun 2004 yang berjumlah 20.994 ton dengan nilai 165.292,05 juta rupiah, terdiri atas hasil budidaya 1.474,2 ton dengan nilai 31.707,05 juta rupiah serta hasil pengkapan di laut dan perairan umum sebayak 19.519,8 ton dengan nilai 133.585 juta rupiah.potensi perairan yang dimiliki daerah secara garis besar belum dikelola secara maksimal...
Industri
suntingPada tahun 2005 jumlah usaha industri kecil/kerajinan rumah tangga sebanyak 961 unit yang menyerap 5.966 orang tenaga kerja, terdiri dari 814 unit industri kecil formal dengan 5.054 orang tenaga kerja dan 147 unit industri kecil non formal dengan 912 orang tenaga kerja. Dari 961 unit industri kecil tersebut menghasilkan produksi sebesar Rp. 52.916 juta, masing-masing Rp. 44.820 juta dan Rp. 8.096 juta dari industri kecil formal dan non formal.
Perdagangan
suntingVolume ekspor tahun 2004 mencapai US$ 18.858.214. Sekitar 52,89% atau sebesar US$ 9.974.613 adalah hasil pertanian, 46,90% atau US$ 8.845.567 merupakan hasil kayu dan 0,20% atau US$ 38.034 merupakan hasil rotan. Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama yang nilainya mencapai US$ 9.694.965, kemudian diikuti oleh Malaysia yang mencapai US$ 2.240.683, Thailand US$ 2.012, lain-lain 1 mencapai US$ 135.632 dan lain-lain 2 sebesar US$ 3.122.576.
Nilai perdagangan antar pulau selama 2002 mencapai Rp. 84.279,69 juta atau naik sekitar 43,9% dari tahun 2001 yang mencapai Rp. 58.871,4 juta sebagian besar (88,27%) merupakan komoditas perkebunan. Tingginya kontribusi sub sektor ini utamanya ditunjang oleh perdagangan biji kakao sebesar 73,96% dari total nilai perdagangan. Kontribusi sektor industri baru sebesar 10,45% dan sub sektor kehutanan 1,27%.
Transportasi
suntingPanjang Jalan
suntingPanjang jalan tahun 2005 tercatat sebesar 992,5 km yang terdiri dari jalan negara sepanjang 111,6 km atau 11,24%, jalan provinsi 262,4 km atau 26,44% dan jalan kabupaten 618,5 km atau 62,32%.
Menurut jenis permukaan, jalan beraspal 396,8 km atau 39,5%, jalan kerikil sepanjang 483,4 km atau 48,71% permukaan tanah 62,5 km atau 6,30% dan tidak dirinci 49,8 km atau 5,02%.
Angkutan Udara
suntingBandar udara Haluoleo Kendari berada di wilayah Kabupaten Konawe Selatan. Fasilitas ini dapat digunakan untuk lebih meningkatkan sumber PAD. Selama tahun 2005 jumlah pesawat yang tiba dan berangkat sebanyak 1.205 kali, sedangkan penumpang yang tiba sebanyak 125.886 orang dan berangkat sebanyak 125.184 orang. Untuk lalu lintas barang/kargo yang dibongkar 1.034.809 kg dan dimuat sebanyak 975.382 kg, bagasi yang dibongkar 1.274.319 kg dan dimuat 936.904 kg, sedangkan pos paket yang dibongkar sebanyak 3.092 kg dan dimuat tidak ada.
Telekomunikasi
suntingFasilitas fisik Pos dan Giro tersebut meliputi Kantor Pos dan Giro, Kantor Pos Pembantu, Pos Keliling Desa, Rumah Pos dan Bus Surat. Pada tahun 2005 tercatat 7 kantor pos dan giro pembantu, 9 unit pos keliling desa, 6 rumah pos dan 11 unit bus surat.
Referensi
sunting- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 14 Juli 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021" (pdf). www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 24 Maret 2022.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 14 Juli 2021.
- ^ Saleh, Yudhistira Amran (23-02-2016). "Mendagri Lantik Bupati dan Wabup Konawe Selatan". detikcom. Diakses tanggal 01-06-2022.
- ^ Madani, Mohamad Amin (26-04-2021). "In Picture: Gubernur Ali Mazi Lantik Dua Bupati di Sulawesi Tenggara". republika.co.id. Diakses tanggal 23-05-2021.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Konawe Selatan 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Konawe Selatan 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.