Komando Distrik Militer 1409
Komando Distrik Militer 1409/Gowa (disingkat Kodim 1409/Gowa atau Kodim 1409/Gw) merupakan salah satu satuan komando wilayah teritorial berupa Komando Distrik Militer di bawah komando dan kendali Komando Resor Militer 141/Toddopuli, Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin. Secara struktural, Kodim 1409/Gowa membawahi 8 satuan Koramil dan 10 satuan Pos Koramil yang tersebar di wilayah yurisdiksi Kabupaten Gowa. Markas Kodim 1409/Gowa terletak di Jl. Sultan Hasanuddin, Kelurahan Pandang-Pandang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kodim 1409/Gowa merupakan Kodim Tipe B yang dipimpin oleh seorang perwira menengah berpangkat Letnan Kolonel. Saat ini Komandan Kodim 1409/Gowa dijabat oleh Letkol. Inf. Muhammad Isnaeni Natsir, S.I.P.
Komando Distrik Militer 1409/Gowa | |
---|---|
Aktif | 8 Agustus 1960 (sebagai Kodim 1415/Goa) 14 Mei 1964 (sebagai Kodim 1409/Gowa) |
Negara | Indonesia |
Aliansi | Korem 141/Toddopuli |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Kodim Tipe B |
Peran | Satuan Teritorial |
Bagian dari | Kodam XIV/Hasanuddin |
Makodim | Jl. Sultan Hasanuddin, Kelurahan Pandang-Pandang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan |
Pelindung | Tentara Nasional Indonesia |
Moto | Makassar: ᨕᨙᨑᨚ ᨕᨀᨑᨙᨔᨚ Éro Akkaréso Tekad kuat bekerja keras |
Baret | H I J A U |
Maskot | Senapan dan Elang |
Pertempuran | 1968–1971: Operasi penumpasan sisa-sisa G.30/S/PKI (BTI) dan pemberantasan perampokan di Wilayah Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar |
Situs web | www.korem141.com www.kodam14hasanuddin-tniad.mil.id |
Tokoh | |
Dandim | Letkol. Inf. Muhammad Isnaeni Natsir, S.I.P. |
Kasdim | Mayor Inf. Eko Sulistiono |
Pasi Log. | Kapten Inf. Syamsuddin |
Pasi Ter. | Kapten Inf. Rahmadi |
Pasi Pers. | Lettu. Inf. Hamzah |
Pa Sandi | Letda. Chb Tumiran |
Pasi Intel. | Kapten Cba. Edy Sudarsono |
Pasi Ops. | Kapten Inf. Suardi |
Kodim 1409/Gowa merupakan pelaksanaan tugas komando operasional kewilayahan TNI AD di Kabupaten Gowa di bawah naungan Korem 141/Toddopuli. Kodim ini bertugas menyelenggarakan pembinaan kemampuan, kekuatan, dan gelar kekuatan. Serta menyelenggarakan pembinaan teritorial untuk menyiapkan wilayah pertahanan di darat dan menjaga keamanan wilayahnya dalam rangka mendukung tugas pokok Korem.
Kronik
suntingSituasi wilayah
sunting- Dalam periode tahun 1950 s/d 1959 di wilayah Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara di singkat KDM-SST sampai dengan berubah menjadi Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin (Kodam XIV/Hn). Situasi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan sedemikian gawat akibat dari gangguan yang ditimbulkan oleh golongan ekstrem kiri dan kanan terutama oleh gerakan gerombolan DI/TII Kahar Muzakkar, eks Kepala Staf TT-VII Indonesia Timur yang membangkang kepada pemerintah pusat.
- Gangguan keamanan dan keresahan masyarakat di Sulawesi Selatan dan Tenggara, khususnya di Kabupaten Gowa semakin meningkat akibat dicetuskannya proklamasi "Permesta" pada tanggal 2 Maret 1957 di Makassar oleh Letnan Kolonel H.N.V. Sumual sebagai Panglima Tentara Teritorium VII (TT-VII) Indonesia Timur karena menuntut agar Komando Daerah Militer Sul-Sel dan Tenggara di bawah pimpinan Kolonel Sudirman diserahkan kepadanya.
- Oleh karena itu untuk menghancurkan kekuatan gerombolan DI/TII dan Permesta di satu pihak dan demi menyelamatkan harta benda dan jiwa rakyat di lain pihak terbentuklah satuan-satuan taktis Kodam XIV/Hasanuddin yang antara lain Komando Resimen Infanteri Hasanuddin dengan Komandan adalah Mayor Inf. M. Jusuf (mantan Menhankam/Pangab) yang kemudian menjadi Korem 141/Lompobattang dengan Komandan Mayor Inf. Eddy Sabara. Korem 141 membawahi beberapa satuan tempur diantaranya Batalyon L di wilayah Gowa dan sekitarnya.
Latar belakang pembentukan satuan teritorial
sunting- Dalam periode tahun 1955-1959 gerakan penghancuran terhadap DI/TII dan Permesta belum menampakkan hasil yang memadai bahkan jumlah personel dan persenjataan DI/TII dan Permesta semakin meningkat, begitu pula jumlah korban jiwa rakyat semakin meningkat.
- Pada akhir tahun 1959 disamping operasi tempur dilancarkan, diimbangi pula "Operasi Metafisika" yang sekarang dikenal dengan "Operasi Teritorial" yang dilancarkan oleh Komando Daerah Militer Sul-Sel dan Tenggara dimana hasilnya nampak menggembirakan hal ini terbukti dengan operasi pendekatan/manusiawi dan penggalangan tersebut, maka oknum-oknum dan kelompok-kelompok DI/TII serta Permesta maupun rakyat yang dikuasai oleh gerombolan berangsur-angsur sadar dan kembali ke pangkuan RI. Kegiatan operasi pendekatan di daerah-daerah termasuk di Kabupaten Gowa dan Takalar sekitarnya yang diperankan oleh Komando Sektor yang secara taktis organisasi membawahi B.O.D.M. (Bintara Onder Distrik Militer) dan secara koordinasi kepada semua dinas jawatan pelayanan di daerah, dari hasil operasi pendekatan khususnya di wilayah Gowa dan Takalar sekitarnya semakin menguntungkan terhadap segi keamanan dimana terbukti pada bulan Desember 1959 kelompok-kelompok gerombolan yang berada di wilayah Gowa dan Takalar dibawah pimpinan Bahar Mattaliu yang secara tersebar mulai sadar dan kembali bersama-sama rakyat yang telah ikut terhadap pemerintah RI.
Dalam periode tahun 1964 berdasarkan Surat Keputusan Pangdam XIV/Hasanuddin dengan Nomor Skep/0049/V/1964 tanggal 14 Mei 1964 maka Kodim 1409 dibentuk dengan Komandan Kodim Mayor Inf. Husain Sosidi yang berkedudukan di Sungguminasa dengan membawahi Sub Kodim Takalar dan wilayah 14 kecamatan masing-masing 8 wilayah Koramil Kecamatan di Kabupaten Gowa dan 6 Koramil di Kabupaten Takalar.
Sektor I dalam Komando Resimen Infanteri Hasanuddin
suntingSejak Resimen Infanteri Hasanuddin diresmikan pada tanggal 9 Januari 1957 yang merupakan tonggak sejarah berdirinya sampai berubah nama menjadi Korem 141/Toddopuli hingga sekarang ini telah mengalami beberapa perkembangan, perubahan nama, organisasi/satuan maupun struktur dan wilayah. Salah satu satuan unsur pembentuk Korem 141/Toddopuli adalah Kodim 1409/Gowa.
Pada awal berdirinya 9 Januari 1957 Komando Resimen Infanteri Hasanuddin mengembang tugas selain sebagai satuan tempur yang melaksanakan tugas-tugas operasi juga dibebani tugas-tugas teritorial. Komando Resimen Infanteri Hasanuddin merupakan unsur Komando yang dilengkapi dengan bagian I s/d IV dan dalam melaksankan pembinaan teritorial, Komando Resimen Infanteri Hasanuddin membentuk tiga sektor dan setiap sektor dipimpin oleh Perwira Distrik Militer (PDM) yang meliputi:
- Sektor I, meliputi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar.
- Sektor II, meliputi Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kabupaten Sinjai.
- Sektor III, meliputi Kabupaten Bone.
Membawahi 7 (tujuh) Batalyon Infanteri, yaitu Batalyon Inf 704 Roi I, Batalyon Inf 708 Roi I, Batalyon Inf 710 Roi I, Batalyon Inf 715 Roi I, Batalyon Inf 716 Roi I, Batalyon Inf 717 Roi I, dan Batalyon Inf 718 Roi I.
Sektor I dalam Korem I/Lompobattang
suntingBerdasarkan penetapan KASAD No: PNTP 0-5 tanggal 5 Agustus 1958 tentang organisasi dan prosedur KDM-SST yang melaksanakannya diatur dalam Surat Keputusan Panglima KDM-SST Nomor:Kpts-0073/5/1960 tanggal 31 Mei 1960 tentang pembentukan Korem dalam wilayah KDM-SST maka nama Komando Resimen Infanteri Hasanuddin (RI Hasanuddin) berubah menjadi Komando Resor Militer I/Lompobattang (Korem I/Lompobattang) berkedudukan di Makassar.
Dengan terbentuknya 4 (empat) Korem di wilayah KDM-SST maka Komando Resimen Infanteri Hasanuddin berubah menjadi Komando Resor Militer I/Lompobattang, dan mengalami perubahan yaitu personel RI Hasanuddin terbagi dua, yakni sebagian masuk resimen induk yang berkedudukan di Pakatto, Kabupaten Gowa dan sebagian masuk Korem I/Lompobattang yang tetap berkedudukan di Makassar. Dan wilayah tetap membawahi tiga sektor seperti Resimen Infanteri Hasanuddin yang meliputi:
- Sektor I, meliputi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar.
- Sektor II, meliputi Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kabupaten Sinjai.
- Sektor III, meliputi Kabupaten Bone.
Dengan perubahan Komando Resimen Infanteri Hasanuddin menjadi Komando Resor Militer I/Lompobattang, tugas tempur dan tugas teritorial masih tetap dilaksanakan juga ditambah satu tugas lagi, yaitu sebagai Komando Garnisun Latimojong yang berlokasi di Bone Pute, daerah Palopo Selatan. Dengan demikian komandan dan kepala staf Korem I/Lompobattang juga merangkap sebagai komandan dan kepala staf Garnisun Latimojong, dan untuk jabatan kepala-kepala seksi Garnisun Latimojong adalah perwira-perwira dari Korem I/Lompobattang yang bertugas secara bergiliran mengisi jabatan-jabatan yang diperlukan. Komando Garnisun Latimojong dibentuk berdasarkan atas keperluan untuk menanggulangi kemungkinan diadakannya perundingan dengan pimpinan DI/TII Sulawesi Selatan dan Tenggara yang telah menyatakan penghentian tembak-menembak antara pasukan pemerintah RI dengan pasukan gerombolan DI/TII karena adanya pernyataan mereka bersedia kembali kepangkuan RI.
Nomenklatur SK KASAD No. KPTS-731/8/1960
suntingPada 8 Agustus 1960 dikeluarkan Surat Keputusan KASAD No. KPTS-731/8/1960 di Jakarta. Surat Keputusan tersebut diantaranya berisi pembagian wilayah semua Kodam dalam daerah-daerah Kodim; dan menentukan jumlah Kodim, sebutannya, daerah teritorialnya, tempat kedudukan Markas Kodim, dan kode/nomor. Kodim 1409/Gowa pada saat itu dengan nomenklatur Kodim 1415/Goa bermarkas di Sungguminasa, di bawah Kodam XIV/Sulselra.[1]
Dari Korem I/Lompobattang menjadi Korem 141/Toddopuli
suntingSetelah KDM-SST dirubah menjadi Kodam XIV/Hasanuddin berdasarkan Radiogram Menteri Panglima Angkatan Darat (MENPANGAD) No. T-2867/1962 tanggal 8 November 1962 dan Surat Keputusan Pangdam XIV/Hasanuddin No. KPTS/0203/XI/1962, tanggal 13 November 1962 tentang perubahan dari 6 Korem (Korem I/Lompobattang, Korem II/Mattirowalie, Korem III/Ujung Pandang, Korem IV/Mappesonae, Korem V/Sawerigading, dan Korem VI/Haluoleo) menjadi 3 Korem (Korem 141/Toddopuli, Korem 142/Taroada Tarogau, dan Korem 143/Haluoleo). Dengan adanya perubahan tersebut maka Korem I/Lompobattang berubah menjadi Korem 141/Toddopuli. Komandan Mayor Andi Lantara tetap berkedudukan di Ujung Pandang, Kotamadya Makassar dan pada tahun 1964 kedudukannya pindah ke Watampone, Kabupaten Bone.
- Korem 141/Toddopuli secara organik membawahi 13 Kodim masing-masing adalah:
- Kodim 1409/Wadjo
- Kodim 1410/Soppeng
- Kodim 1411/Barru
- Kodim 1412/Pangkadjene
- Kodim 1413/Bone
- Kodim 1414/Maros
- Kodim 1415/Goa
- Kodim 1416/Sindjai
- Kodim 1417/Bulukumba
- Kodim 1418/Bonthain
- Kodim 1419/Djeneponto
- Kodim 1420/Takalar
- Kodim 1421/Selajar
SK Men/Pangad No. KEP-523/5/1964
suntingBerdasarkan Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) Nomor KEP-523/5/1964 tanggal 15 Mei 1964 perihal penentuan jumlah Kodim dalam Kodam XIV/Hasanuddin menjadi 13 (tiga belas).
- Adapun 13 Kodim tersebut adalah sebagai berikut:
- Kodim 1401/Madjene (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Mamudju dan Kabupaten Madjene)
- Kodim 1402/Polewali Mamasa (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Polewali Mamasa)
- Kodim 1403/Sawerigading (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Luwu dan Kabupaten Tana Toradja)
- Kodim 1404/Pinrang (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Enrekang)
- Kodim 1405/Pare-pare (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Barru, Kabupaten Sidenreng Rappang, dan Kotamadya Parepare)
- Kodim 1406/Wadjo (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Wadjo dan Kabupaten Soppeng)
- Kodim 1407/Bone (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Bone)
- Kodim 1408/Jumpandang (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkadjene, Kotamadya Makassar)
- Kodim 1409/Goa (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Goa dan Kabupaten Takalar)
- Kodim 1410/Bonthain (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Bonthain dan Kabupaten Djeneponto)
- Kodim 1411/Bulukumba (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Sindjai, Kabupaten Selajar)
- Kodim 1412/Kolaka (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kendari)
- Kodim 1413/Buton (wilayah tugas meliputi wilayah teritorial Kabupaten Buton dan Kabupaten Muna)
Nomenklatur SK MEN/PANGAD No. KEP-1032/10/1966
suntingPada 7 Oktober 1966 dikeluarkan Surat Keputusan MEN/PANGAD No. KEP-1032/10/1966 di Jakarta. Surat Keputusan tersebut berisi pengesahan berdirinya 13 (tiga belas) Sub Kodim di bawah jajaran Kodam XIV/Hasanuddin. Kodim 1426/Takalar merupakan salah satu diantaranya yang pada saat itu dengan nomenklatur Kodim 1409/Takalar berstatus Sub Kodim yang bermarkas di Takalar. Saat itu pula, Sub Kodim ini merupakan bagian dari Kodim 1409/Goa (meliputi wilayah teritorial Kabupaten Goa dan Kabupaten Takalar), di bawah Korem 141/Toddopuli, Kodam XIV/Hasanuddin.[3]
Perubahan berdasarkan SK Kasad No.:Skep/502/II/1985
suntingBerdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor:Skep/502/II/1985 tanggal 13 Februari 1985. Dalam rangka meningkatkan pembinaan teritorial Korem 141/Toddopuli mengalami perubahan wilayah dengan penambahan 2 Kodim dan 2 Batalyon, maka Korem 141/Toddopuli membawahi:
- Kodim 1406/Wajo
- Kodim 1407/Bone
- Kodim 1409/Gowa
- Kodim 1410/Bantaeng
- Kodim 1411/Bulukumba
- Kodim 1415/Selayar
- Kodim 1422/Maros
- Kodim 1423/Soppeng
- Kodim 1424/Sinjai
- Kodim 1425/Jeneponto
- Kodim 1426/Takalar
- Yonif Ter 724/Julusiri
- Yonif Ter 726/Tamalatea
Struktur satuan
suntingPada tahun 1997, wilayah Kabupaten Gowa memekarkan kecamatan dari 8 kecamatan menjadi 12 kecamatan sehingga dengan kebijakan Dandim 1409/Gowa, Letkol. Inf. Toto S. Moerasad membentuk Pos Koramil masing-masing Pos Koramil 1409-04 di Kecamatan Tombolo Pao, Pos Koramil 1409-07 di Kecamatan Bungaya, Pos Koramil 1409-08 di Kecamatan Bontonompo Selatan, dan Pos Koramil 1409-07 di Kecamatan Biringbulu. Pada tahun 2006, Wilayah Kabupaten Gowa dimekarkan kembali dari 12 Wilayah Kecamatan 8 Koramil dan 4 Pos Koramil menjadi 18 Wilayah Kecamatan sehingga dengan kebijakan Dandim 1409/Gowa, Letkol. Arm. Muhammad Arifin kembali membentuk 6 Pos Koramil masing-masing Pos Koramil 1409-04 di Kecamatan Parigi, Pos Koramil 1409-07 di Kecamatan Bontolempangan, Pos Koramil 1409-02 di Kecamatan Manuju, Pos Koramil 1409-03 di wilayah Kecamatan Pattallassang, Pos Koramil 1409-05 di Kecamatan Barombong, dan Pos Koramil 1409-06 di Kecamatan Bajeng Barat sehingga Kodim 1409/Gowa saat ini membawahi 8 Koramil dan 10 Pos Koramil dari 18 Kecamatan sejak terbentuknya pada tahun 1964 sampai sekarang.
Koramil
suntingWilayah tanggung jawab Kodim 1409/Gowa meliputi seluruh wilayah Kabupaten Gowa, yang terdiri dari 18 kecamatan, 46 kelurahan, dan 121 desa, dan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Kodim 1409/Gowa membawahi 8 Komando Rayon Militer (Koramil) yang dipimpin oleh seorang Komandan Koramil (Danramil) sebagai berikut:
- Koramil 1409-01/Somba Opu, berkedudukan di Jl. Andi Tonro No. 55, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Somba Opu.
- Koramil 1409-02/Parangloe, berkedudukan di Jl. Malino, Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Parangloe dan Kecamatan Manuju.
- Koramil 1409-03/Bontomarannu, berkedudukan di Jl. Malino, Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Bontomarannu dan Kecamatan Pattallassang.
- Koramil 1409-04/Tinggimoncong, berkedudukan di Jl. Gunung Lompobattang, Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Tinggimoncong, Kecamatan Parigi, dan Kecamatan Tombolo Pao.
- Koramil 1409-05/Pallangga, berkedudukan di Jl. Stadion Kalegowa, Kelurahan Tetebatu, Kecamatan Pallangga dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Pallangga dan Kecamatan Barombong.
- Koramil 1409-06/Bajeng, berkedudukan di Jl. Nuhung Daeng Bani, Kelurahan Kalebajeng, Kecamatan Bajeng dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Bajeng dan Kecamatan Bajeng Barat.
- Koramil 1409-07/Tompobulu, berkedudukan di Jl. Masjid Raya, Kelurahan Malakaji, Kecamatan Tompobulu dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Tompobulu, Kecamatan Biringbulu, Kecamatan Bontolempangan, dan Kecamatan Bungaya.
- Koramil 1409-08/Bontonompo, berkedudukan di Jl. Poros Bontonompo, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Bontonompo dan Kecamatan Bontonompo Selatan.
Pos Koramil
suntingKodim 1409/Gowa juga membawahi 10 Pos Koramil yang dipimpin oleh seorang Komandan Pos (Danpos) Koramil sebagai berikut:
- Pos Koramil 1409-02/Manuju, berkedudukan di Kecamatan Manuju dan bertanggung jawab kepada Koramil 1409-02/Parangloe.
- Pos Koramil 1409-03/Pattallassang, berkedudukan di Kecamatan Pattallassang dan bertanggung jawab kepada Koramil 1409-03/Bontomarannu.
- Pos Koramil 1409-04/Parigi, berkedudukan di Kecamatan Parigi dan bertanggung jawab kepada Koramil 1409-04/Tinggimoncong.
- Pos Koramil 1409-04/Tombolo Pao, berkedudukan di Kecamatan Tombolo Pao dan bertanggung jawab kepada Koramil 1409-04/Tinggimoncong.
- Pos Koramil 1409-05/Barombong, berkedudukan di Kecamatan Barombong dan bertanggung jawab kepada Koramil 1409-05/Pallangga.
- Pos Koramil 1409-06/Bajeng Barat, berkedudukan di Kecamatan Bajeng Barat dan bertanggung jawab kepada Koramil 1409-06/Bajeng.
- Pos Koramil 1409-07/Biringbulu, berkedudukan di Kecamatan Biringbulu dan bertanggung jawab kepada Koramil 1409-07/Tompobulu.
- Pos Koramil 1409-07/Bontolempangan, berkedudukan di Kecamatan Bontolempangan dan bertanggung jawab kepada Koramil 1409-07/Tompobulu.
- Pos Koramil 1409-07/Bungaya, berkedudukan di Kecamatan Bungaya dan bertanggung jawab kepada Koramil 1409-07/Tompobulu.
- Pos Koramil 1409-08/Bontonompo Selatan, berkedudukan di Kecamatan Bontonompo Selatan dan bertanggung jawab kepada Koramil 1409-08/Bontonompo.
Peta lokasi markas
suntingBatas wilayah teritorial
suntingDalam mendukung tugas operasi dan tanggung jawab di wilayah teritorial antar-Kodim, Kodim 1409/Gowa memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah | Berbatasan |
---|---|
utara | Kodim 1407/Bone, Kodim 1408/Makassar dan Kodim 1422/Maros |
selatan | Kodim 1425/Jeneponto dan Kodim 1426/Takalar |
barat | Kodim 1426/Takalar |
timur | Kodim 1410/Bantaeng dan Kodim 1424/Sinjai |
Komandan
sunting- Mayor Inf. Husain Sosidi (14 Mei 1964–1965), Dandim pertama
- Kapten Abdul Hamid (1965)[4]
- Letkol. Inf. Krisno Murti (1965–1968)
- Letkol. Inf. S. Mengga (1968–1971)
- Letkol. Inf. Atik Sutedja (1971–1978)
- Letkol. Inf. Sinong Karyo (1978–1979)
- Mayor Inf. Arsyad Abu (1979–1981)
- Letkol. Inf. Soedjito (1981–1983)
- Letkol. Kav. R. Mulyono (1983–1990)
- Letkol. Czi. I Nyoman Suartha, S.I.P. (1990–1992)
- Letkol. Inf. Joseph Samuel (1992–1993)
- Letkol. Inf. Tarmani (1993–1994)
- Letkol. Inf. Rasyid Gassing (1994–1996)
- Letkol. Inf. Yunus Ahmadi (1996–1997)
- Letkol. Inf. Pamungkas J (1997)
- Letkol. Kav. Nana Supriatna (1997–1998)
- Letkol. Inf. Toto S. Moerasad, S.IP., M.M. (1998–1999) ⭐
- Letkol. Inf. KGPH Suryo Tejo (1999)
- Letkol. Arh. Rudi Ismono (1999–2004)
- Letkol. Inf. Yusran Yunus (2004–2006) ⭐
- Letkol. Arm. Mohamad Arifin, S.I.P. (2006–2008) ⭐
- Letkol. Inf. Sudarwo Aris Nurcahyo (2008–2010) ⭐
- Letkol. Arm. Bambang Irawan (2010–21 Desember 2012)
- Letkol. Czi. Galih Suhendro, S.Sos., M.M. (21 Desember 2012–2014)
- Letkol. Inf. Willy Brodus Yos Rohadi (2015–13 Mei 2017)
- Letkol. Inf. Al Amin Sarmono, S.IP (13 Mei 2017–15 Maret 2018)
- Letkol. Arh. Nur Subekhi, M.Si. (Han) (15 Maret 2018–14 Agustus 2019)
- Letkol. Arh. Muhammad Suaib, S.Pd., M.Tr (Han)., M.Si. (14 Agustus 2019–5 Juli 2021)
- Letkol. Inf. Prasetyo Ari Wibowo (5 Juli 2021–7 Juli 2022)
- Letkol. Inf. Muhammad Isnaeni Natsir, S.I.P. (7 Juli 2022–sekarang)[5]
Riwayat penugasan
sunting- Pada periode 1968–1971, Kodim 1409 melaksanakan operasi penumpasan sisa-sisa G.30/S/PKI (BTI) dan pemberantasan perampokan di wilayah Kabupaten Gowa dan Takalar dibawah pimpinan Letkol. Inf. S. Mengga.
- Pada tahun 2002 melaksanakan Operasi Bhakti Tentara manunggal Sosial Sejahtera LXIX TA. 2002 berdasarkan ST Pangdam VII/Wrb No: ST/478/2002 dengan sasaran TMSS:
- Pembuatan rumah Type 36 sebanyak 6 (enam) unit di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao.
- Pengerasan jalan sepanjang 8 Km di Desa Erelembang, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa dan sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Tombolo Pao.
- Pada tahun 2003 berdasarkan ST Pangdam VII/Wrb No:ST/125/2002 tanggal 12 Juli 2002 tentang Rencana Sasaran TMMD LXX/2003 dan ST Danrem 141/Tp No:ST/17/2003 tanggal 17 Maret 2003 melaksanakan TMMD LXX dengan sasaran:
- Rehabilisasi sekolah dasar 1 (satu) buah di Desa Julubori, Kecamatan Pallangga.
- Pelebaran masjid di Desa Erelembang, Kecamatan Tombolo Pao.
- Pelebaran jembatan 1 (satu) buah di Desa Erelembang, Kecamatan Tombolo Pao.
- Pelebaran jalan 1000 meter di Kecamatan Tombolo Pao.
- Pelebaran jalan 2000 meter di Kecamatan Pallangga.
- Berdasarkan ST Danrem 141/Tp No:TK/79/2004 tanggal 6 Oktober 2004 untuk melaksanakan tanaman reboisasi, tanaman hutan rakyat seluas 1350 Ha di wilayah Kabupaten Gowa pada bulan Desember 2005–Maret 2006.
- Pada tahun 2007 melaksanakan Operasi Bhakti TNI XXI di wilayah Kodim 1409 berdasarkan ST Pangdam VII/Wrb No:ST/545/2007 tanggal 29-06-2007 dengan sasaran kegiatan KB Nasional dan pelayanan Kesehatan Tmt 1 Juli s/d 30 September 2007.
- Pada tahun 2008 berdasarkan ST Danrem 141/Tp No:STR/17/2007 tentang Rencana TMMD ke 80 TA 2008 di wilayah Kodim masing-masing dan ST Danrem 141/Tp Nomor Sprin/86/I/2008 tanggal 31-01-2008 tentang pelaksanaan TMMD ke 80 dengan sasaran kegiatan antara lain:
- Pembuatan jalan sepanjang 200 M x 4 M di Kecamatan Pallangga.
- Pembuatan pos kamling 8 unit di Kecamatan Pattallassang.
- Rehabilitasi masjid 1 unit di Kecamatan Pattallassang.
- Dasar ST Pangdam VII/Wrb Nomor:ST/514/2009 tanggal 28 Mei 2009 dan ST Danrem 141/Tp Nomor:ST/243/2009 tanggal 4 Juni 2009 melaksanakan Operasi Bhakti TNI dengan sasaran:
- Pembuatan rumah rakyat tidak layak huni 100 unit dan sarana lingkungan di Desa Bategulung, Kecamatan Bontonompo.
- Pemasangan paving block sepanjang 593 meter di Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo.
Pengabdian
sunting- Tahun 1980/1981, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal II di Dati II Gowa
- Tahun 1982/1983, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal VIII di Dati II Gowa
- Tahun 1986/1987, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XXIII di Dati II Gowa
- Tahun 1986/1987, ABRI Manunggal Reboisasi IV di Dati II Gowa
- Tahun 1989/1990, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XXXII di Dati II Gowa
- Tahun 1992/1993, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XL di Dati II Gowa
- Tahun 1994, KB Kes di Dati II Gowa
- 7–28 Januari 1995, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XLVIII di Dati II Gowa
- Tahun 1995, KB Kes di Dati II Gowa
- Tahun 1995/1996, Operasi Bhakti Manunggal Aksara di Dati II Sinjai
- Tahun 1998/1999, Manunggal LIX di Kabupaten Gowa
- Tahun 2002, TMRS di Kabupaten Gowa
- Tahun 2003, Manunggal LXX di Kabupaten Gowa
- Tahun 2008, Manunggal LXXX di Kabupaten Gowa
- 15 Oktober–13 November 2018, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-103 di Kabupaten Gowa
- 2–31 Maret 2021, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-110 di Kabupaten Gowa
Referensi
sunting- ^ Departemen Angkatan Darat, Indonesia (1960). Himpunan Surat Peratun Kasad (dalam bahasa Indonesia). Djakarta: Departemen Angkatan Darat. hlm. 877–892.
- ^ a b Tim redaksi korem141.com (Januari 2023). "Sejarah Satuan". korem141.com. Diakses tanggal 14 Juli 2023.
- ^ Departemen Angkatan Darat, Indonesia (1966). Himpunan Surat Keputusan/Perintah dls. Dari Men/Pangad (dalam bahasa Indonesia). Djakarta: Departemen Angkatan Darat. hlm. 624–626.
- ^ Panitia Musjawarah Rehabilitasi dan Pembangunan Se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara (1965). Konsolidasi Kemenangan Revolusi di Sulsel dan Sultra (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Panitia Musjawarah Rehabilitasi dan Pembangunan Se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. hlm. 158–174.
- ^ Said, Prayuda (8 Juli 2022). "Dandim 1409/Gowa Berganti, Bupati Adnan Siap Lanjutkan Kolaborasi". humas.gowakab.go.id. Diakses tanggal 19 Juni 2023.