Kisah Para Rasul 17
Kisah Para Rasul 17 (disingkat "Kis 17") adalah bagian Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]
Kisah Para Rasul 17 | |
---|---|
![]() Sebuah lembaran dari Papirus 127 (abad ke-5). Naskah ini memuat bagian-bagian Kisah Para Rasul 10-12 dan 15-17. | |
Kitab | Kisah Para Rasul |
Kategori | Sejarah gereja |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 5 |
Teks
sunting- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Bezae (~400 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Papirus 127 (abad ke-5; terlestarikan: ayat 1-10)
- Codex Laudianus (~550 M)
- Papirus 41 (abad ke-8; terlestarikan: bahasa Yunani ayat 28-34 dan bahasa Koptik ayat 30-34)
- Pasal ini dibagi atas 34 ayat.
- Berisi riwayat pekerjaan Paulus dari Tarsus dan Silas.
Waktu
suntingPerjalanan Paulus dan Silas diyakini terjadi sekitar tahun 49 M.[3]
Tempat
suntingPeristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di beberapa tempat mengikuti perjalanan Saulus (Paulus) dan Silas di wilayah Makedonia dan Yunani.
Jarak
suntingRasul Paulus menempuh perjalanan dari Filipi ke Tesalonika, sejauh 161 km (jika diukur dengan jalan modern), dan dari Tesalonika ke Berea (kota modern Veria) berjarak 72 km. Kemudian Paulus melakukan perjalanan melalui "laut" yang berjarak paling sedikit 42 km pada titik-titik terdekat, dan kemudian ke selatan menujut Atena, sekitar 300 km (jalur laut). Perjalanan 'pada waktu malam' dari Tesalonika ke Berea (Kisah Para Rasul 17:10) mungkin saja ditempuh lebih dari satu malam.
Struktur
suntingPembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Kisah Para Rasul 17:1–9 = Keributan di Tesalonika
- Kisah Para Rasul 17:10–15 = Paulus dan Silas di Berea
- Kisah Para Rasul 17:16–34 = Paulus di Atena
Ayat 23
sunting- [Paulus berkata:] "Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan:
- "Kepada Allah yang tidak dikenal".
- Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu."[4]
Pada abad ke-6 SM seorang pujangga asal pulau Kreta bernama Epimenides berhasil menghentikan suatu tulah hebat yang menimpa kota Atena dengan meminta tolong kepada suatu "allah yang tidak dikenal" oleh orang-orang Atena. Karena itulah ada altar dibangung untuk "Allah yang tidak dikenal". Paulus pasti tahu mengenai Epimenides, karena ia mengutip salah satu sajaknya dalam suratnya kepada Titus:[5]
- Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas." (Titus 1:12)
Referensi
sunting- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
- ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
- ^ Kisah Para Rasul 17:23
- ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
Lihat pula
suntingPranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks Kisah Para Rasul 17 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Kisah Para Rasul 17
- (Indonesia) Referensi silang Kisah Para Rasul 17
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Kisah Para Rasul 17
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Kisah Para Rasul 17