Kereta api batu bara Kertapati
Kereta api Batu Bara Kertapati (disingkat Barapati) merupakan kereta api yang mengantarkan batu bara dari tambang PT Bukit Asam (PT BA) di Tanjungenim Baru ke Dermaga Kertapati (Palembang). Jika dibandingkan dengan babaranjang yang juga mengawali perjalanan dari Tanjungenim Baru, KA ini rangkaiannya lebih pendek dan jenis gerbongnya lebih bervariasi dengan lokomotif penariknya menggunakan CC204 dan CC206 yang sudah ditetapkan sebagai penarik tetapnya. Dahulu sebelum CC204 batch 2 semuanya didatangkan ke Divisi Regional III Palembang, KA Barapati biasanya cukup menggunakan lokomotif seri CC201 atau diperbantukan seri CC202 yang telah selesai berdinas babaranjang.
Kereta Api Barapati | |
---|---|
Ikhtisar | |
Sistem | Kereta api Barang |
Status | Beroperasi |
Lokasi | Divisi Regional III Palembang |
Terminus | Kertapati Tanjungenim Baru |
Layanan | 1 |
Nomor kereta api | 3100 - 3127 |
Operasi | |
Pemilik | Bukit Asam |
Operator | KAI |
Depo | Lokomotif: Kertapati (KPT) Gerbong: Simpang (SIG) Muara Gula (MRL) |
Rangkaian | CC204 CC206 |
Data teknis | |
Panjang lintas | 158,268 km (98,343 mi) |
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) |
Kecepatan operasi | Maksimal 60 km/h (17 m/s) |
Pengoperasian
suntingKA Barapati beroperasi dari Tanjung Enim ke Kertapati ditempuh sejauh 158,268 km (98,343 mi) dengan waktu sekitar 5 jam. Berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023, dalam sehari terdapat 14 KA yang mengangkut batubara dari Stasiun Tanjung Enim Baru ke Stasiun Kertapati, serta 14 KA ke arah sebaliknya (kosongan). Sehingga total 28 perjalanan Reguler per hari.[1] ditambah dengan 1 kali PP Perjalanan Luar Biasa (PLB) KA Barapati Tambahan menjadi total 30 Perjalanan per-hari.
Berbeda dengan pembongkaran di Tarahan, pembongkaran di Kertapati dilakukan secara manual/bottom loading dengan membuka penutup gerbong KKBW (GB) bagian samping atau tutup openside kontainer. Untuk memasukkan rangkaian ke jalur pembongkaran digunakan lokomotif langsir satu unit Lokomotif CC204 untuk mendorong mundur rangkaian ke Apron Feeder (bak penampung bongkaran batubara). Selanjutnya batubara dikirim menggunakan kapal tongkang untuk keperluan ekspor dan pasokan ke Suralaya dan Cilegon, serta diekspor ke luar negeri. .[2]
Stamformasi
suntingSepanjang sejarah, KA Barapati diangkut dengan jenis bervariasi sebagai berikut:
- Gerbong datar (GD) 54 ton (53 ton panjang; 60 ton pendek) dengan kontainer modifikasi 40 ft (12 m) berlogo KAI Logistik.
- Gerbong terbuka (GB) "perahu" produksi PT INKA eks babaranjang modifikasi 45 ton (44 ton panjang; 50 ton pendek).
- Gerbong terbuka (GB) produksi ARAD Openside eks babaranjang modifikasi 45 ton (44 ton panjang; 50 ton pendek).
- Gerbong terbuka (GB) produksi ARAD 30 ton (30 ton panjang; 33 ton pendek). (Hanya tersisa 1 rangkaian saja. Adapun gerbong lainnya dimutasikan untuk KA Batubara Ninja dan sebagian lain dimutasikan ke Daop 1 Jakarta dan Daop 7 Madiun untuk KA Kricak yang ditempatkan di Depo Stasiun Cipinang ataupun Stasiun Kertosono).
- Gerbong terbuka (GB) eks Ombilin 25 ton (25 ton panjang; 28 ton pendek). (tidak dipakai lagi dengan alasan efisiensi rendah dan dikembalikan ke tempat asalnya, Divre 2 demi pengoperasian KA Klinker Karangputiah relasi Indarung - Bukit Putus)
Ringkasan stamformasi saat ini sebagai berikut:
Jenis Rangkaian (Trainset) | Lokomotif penarik | Nomor Trainset | Depo Gerbong | Jumlah gerbong per-rangkaian |
---|---|---|---|---|
Barapati GD 54 ton (53 ton panjang; 60 ton pendek) Rangkaian Kontainer KAI Logistik | Satu buah lokomotif CC206 | KPT 1 - 8 | Simpang (SIG) | 33 gerbong datar (GD) INKA + kontainer modifikasi 40 ft (12 m) berlogo KAI Logistik. |
Barapati 30 ton (30 ton panjang; 33 ton pendek) | Satu buah lokomotif CC204/CC206 | KPT 9 - 12 | Simpang (SIG) | 37 gerbong terbuka (GB) buatan ARAD. |
Barapati GB 45 ton (44 ton panjang; 50 ton pendek) | Satu buah lokomotif CC204/CC206 | KPT 13 - 16
KPT 17 - 18 |
Simpang (SIG)
Muara Gula (MRL) |
30 gerbong terbuka (GB) Perahu INKA eks babaranjang.
30 gerbong terbuka (GB) ARAD openside eks Babaranjang |
Referensi
sunting- ^ Anonim (2019). Buku Daftar Waktu Gapeka 2019 Divre III Palembang. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
- ^ http://arsip76r.blogspot.co.id/2012/09/ka-barang-indonesia.html Dengan pengubahan seperlunya.