Kemenangan mutlak adalah kemenangan militer dalam pertempuran yang secara jelas menentukan hasil dari perselisihan yang tengah diperjuangkan, menandai akhir dari satu tahap konflik dan menjadi awal dari tahap berikutnya. Perselisihan atas tujuan yang diperebutkan akan terus berlangsung hingga kemenangan mutlak tercapai.

Definisi

sunting

Frasa "pertempuran penentuan" dan "kemenangan mutlak" telah berkembang seiring waktu, sejalan dengan perubahan metode dan cakupan perang itu sendiri. Dalam konteks yang lebih modern, ketika pasukan, perang, dan wilayah operasi semakin meluas, sehingga keseluruhan usaha menghadirkan hasil yang lebih besar daripada sekadar total dari semua bagian, frasa tersebut mulai "kehilangan maknanya".[1] Maknanya kini bersifat sementara, serupa dengan perbedaan antara "strategi" dan "taktik".[2]

Dalam bukunya Defining and Achieving Decisive Victory, Colin Gray mendefinisikan kemenangan mutlak operasional sebagai "suatu kemenangan yang menentukan hasil dari suatu kampanye/operasi militer, meskipun belum tentu menentukan hasil perang secara keseluruhan".[3]

Pertempuran Midway sering dianggap sebagai kemenangan operasional mutlak bagi Amerika Serikat, meskipun Perang Pasifik baru berakhir lebih dari tiga tahun kemudian dengan kemenangan strategis mutlak melalui pengebomatoman Hiroshima dan Nagasaki, yang secara langsung memaksa Jepang menyerah. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan operasi di Midway yang menghancurkan sebagian besar kekuatan kapal induk ofensif Angkatan Laut (A.L.) Kekaisaran Jepang. Keberhasilan tersebut secara efektif menghentikan rangkaian kemenangan tanpa henti A.L. Jepang dalam pertempuran, sekaligus menggagalkan rencana ekspansi mereka ke arah timur menuju Pulau Midway, Hawaii, Kepulauan Aleut, dan bahkan mungkin daratan utama A.S. Selama periode ini, A.L. A.S. berkembang besar-besaran, sementara A.L. Jepang tidak pernah mampu mengembalikan kekuatan mereka seperti sebelumnya. Kondisi ini menjadikan kemenangan di Midway sangat menentukan arah pertempuran berikutnya di kawasan Pasifik.

Dalam skala taktis, serangan terhadap Pearl Harbor sering disebut sebagai kemenangan mutlak karena berhasil menghancurkan seluruh armada kapal tempur A.S. di Pasifik dan melumpuhkan kemampuan Pearl Harbor untuk membalas serangan dalam satu pukulan. Dengan demikian, Jepang berhasil menghilangkan kekhawatiran terkait ancaman dari kapal tempur A.S. (yang secara keliru dianggap oleh Jepang sebagai ancaman terbesar) terhadap ekspansi mereka di barat. Namun, kemenangan taktis seperti ini tidak dapat menggantikan kemenangan mutlak dalam skala strategis yang lebih luas karena kendali atas wilayah Pasifik tetap menjadi pertanyaan besar. Pada akhirnya, perang justru berakhir dengan kemenangan tegas di pihak Sekutu melalui penggunaan kapal induk dan pesawat pengebom, bukan kapal tempur.

Dalam tulisannya di jurnal Military Review, Thomas Goss mengaitkan popularitas istilah terkait "pertempuran penentuan" dari Sir Edward Creasy dalam bukunya yang terbit tahun 1851, The Fifteen Decisive Battles of the World. Goss menguraikan berbagai definisi berbeda untuk istilah tersebut ("pertempuran penentuan") yang digunakan oleh para sejarawan dan pemimpin militer (meskipun secara umum keduanya tidak memberikan definisi sebelum menggunakan istilah itu): suatu pertempuran yang (1) mencapai tujuan operasionalnya; (2) mengakhiri konflik karena salah satu pihak berhasil mencapai tujuan strategisnya; atau (3) secara langsung mengakhiri konflik dan menghasilkan perdamaian yang langgeng antara pihak-pihak yang bertikai. Goss menyimpulkan bahwa "Suatu pertempuran penetuan harus secara langsung membawa pada penyelesaian yang cepat atas isu-isu politik yang diperjuangkan karena hasil di medan perang membuat kedua belah pihak sepakat bahwa suatu keputusan telah tercapai."[4]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ "Decisive Battle". The Great Soviet Encyclopedia (edisi ke-3 (1970-1979)). Farmington Hills, Michigan: The Gale Group, Inc. 2010. Diakses tanggal 10 December 2016 – via The Free Dictionary. [Originally], a concept current in the art of war from the 18th to the early 20th century, which was understood to be the armed clash between the main forces of the belligerent sides that decided the course of a war or campaign or that caused a radical turning in the course of military action. 
  2. ^ Bretnor, Reginald (1 Februari 2001). Decisive Warfare: A Study in Military Theory (edisi ke-New). Wildside Press. hlm. 49–52. ISBN 9781587152481. Diakses tanggal 18 Februari 2025. 
  3. ^ Gray, hlm. 11.
  4. ^ Goss, hlm. 11, 16.

Bibliografi

sunting