Angkatan laut perairan biru

angkatan laut yang mampu berlayar mengarungi samudra lepas

Angkatan laut perairan biru (bahasa Inggris: Blue-water navy) adalah angkatan laut yang mampu beroperasi di perairan dalam terbuka.[1] Istilah ini sering digunakan di Britania Raya untuk menyebut pasukan maritim "dengan kemampuan ekspedisi laut".[2] Meski pengertiannya bervariasi, istilah ini secara umum berarti pasukan yang dimaksud mampu melakukan pelayaran jarak jauh.

USS John C. Stennis memimpin formasi kapal dari delapan negara pada latihan RIMPAC tahun 2006.

"Angkatan laut perairan biru" adalah istilah geografi maritim yang terpisah dari "angkatan laut perairan cokelat" dan "angkatan laut perairan hijau".

Dinas Keamanan Pertahanan Amerika Serikat mendefinisikan angkatan laut perairan biru sebagai "pasukan laut yang mampu menjalankan operasi di perairan dalam terbuka. Angkatan laut perairan biru memungkinkan sebuah negara memproyeksikan kekuasaannya di luar negara asalnya dan biasanya melibatkan satu kapal induk atau lebih. Angkatan laut perairan biru yang lebih kecil dapat mengirim beberapa kapal dengan waktu tempuh yang lebih singkat."[3]

Klasifikasi dan hierarki

sunting

Sejumlah pakar angkatan laut dan pemerintah berupaya mengelompokkan angkatan laut di dunia, misalnya Michael Morris,[4] sejarawan angkatan laut Britania Eric Grove[4] dan akademisi Geoffrey Till,[4][5] strategiwan Prancis Hervé Coutau-Bégarie[4][6] dan akademisi Daniel Todd dan Michael Lindberg.[4][7][8] Semuanya menyepakati kriteria dasar yang umum untuk mengukur kemampuan angkatan laut, di antaranya total pengerahan dan jumlah kapal, kecanggihan dan kekuatan senjata beserta sistemnya; jangkauan logistik dan geografis untuk operasi berkelanjutan, dan kualifikasi profesional serta jumlah anggota angkatan laut.[4]

Tabel di bawah ini menampilkan hierarki angkatan laut dunia menurut sistem klasifikasi Daniel Todd dan Michael Lindberg.[8] Sistem ini dibuat pada tahun 1996[7] dan terdiri atas sepuluh peringkat yang dibedakan menurut kemampuan. Tabel ini telah digunakan oleh sejumlah pakar dan pengamat untuk menjelaskan istilah angkatan laut perairan biru.[8][9] Menurut Todd dan Lindberg, "angkatan laut perairan biru" adalah angkatan laut yang dapat memproyeksikan kekuasaan dalam benuk apapun di luar perairan teritorialnya sendiri.[8][9] Mereka menggunakan prinsip gradasi pemudaran kekuatan (loss of strength gradient) dan kriteria lain untuk membagi kemampuan angkatan laut ke dalam empat tingkat "perairan biru".[8][9] Enam tingkat "angkatan laut non perairan biru" dapat dibagi lagi menjadi "perairan hijau" dan "perairan cokelat"; menurut mereka, dua jenis angkatan laut tersebut hanya mampu berperan sebagai pasukan pertahanan pesisir, penjaga pantai, atau patroli sungai.[8][9]

 
Menurut sistem klasifikasi Todd & Lindberg, terdapat lima AL yang mampu beroperasi di beberapa kawasan terdekat (peringkat 3).[8]
Hierarki Angkatan Laut Dunia, menurut sistem klasifikasi Todd & Lindberg[8]
Peringkat Status Kemampuan Contoh
Perairan biru 1 Proyeksi kekuasaan
global
Beberapa misi proyeksi kekuasaan global yang berkelanjutan Amerika Serikat
2 Proyeksi kekuasaan
global terbatas
Sedikitnya satu operasi proyeksi kekuasaan global berskala besar Prancis, Britania Raya
3 Proyeksi kekuasaan
multi-regional
Proyeksi kekuasaan di kawasan terdekat India, Rusia, Italia, Spanyol, Brasil
4 Proyeksi kekuasaan
regional
Proyeksi kekuasaan terbatas di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Cina, Jepang, Australia, Korea Selatan, Jerman
Non perairan biru 5 Pertahanan pesisir
lepas pantai regional
Pertahanan pesisir di dalam dan sedikit keluar ZEE Arab Saudi, Norwegia, Israel, Kanada
6 Pertahanan pesisir
dalam pantai
Pertahanan pesisir di dalam ZEE Oman, Finlandia, Korea Utara
7 Pengawasan
lepas pantai regional
Patroli laut di dalam dan sedikit keluar ZEE Meksiko, Irlandia
8 Pengawasan
dalam pantai
Patroli laut di dalam ZEE Filipina
9 Pengawasan
perairan daratan
Pertahanan sungai negara yang terkurung daratan Bolivia, Paraguay
10 Pengawasan
simbolis
Sedikit pengawasan Beberapa negara di dunia

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "British Maritime Doctrine, BR 1806, Third Edition". 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-25. Diakses tanggal 2016-09-13. The operating areas of maritime forces range from the deep waters of the open oceans (known colloquially as blue water). 
  2. ^ Speller, Ian (2002). "UK Maritime Expeditionary Capabilities and the Lessons of the Falklands Conflict" (pdf). 
  3. ^ "Special Focus Area: Marine Sensors". Targeting U.S. Technologies: A Trend Analysis of Reporting from Defense Industry. Defense Security Service (United States Department of Defense). 2010. Diakses tanggal July 15, 2012. 
  4. ^ a b c d e f Small Navies: Strategy and Policy for Small Navies in War and Peace (Dr Deborah Sanders, Dr Ian Speller, Professor Michael Mulqueen). United Kingdom: Ashgate Publishing. hlm. 34–43. ISBN 9781472417619. 
  5. ^ Till, Geoffrey (2 Aug 2004). Seapower: A Guide for the Twenty-First Century. London: Routledge. hlm. 113–120. ISBN 9781135756789. Diakses tanggal 15 December 2015. 
  6. ^ Hervé Coutau-Bégarie, Traité de stratégie, (Economica: Paris 2002). pp 617-621
  7. ^ a b Todd, Daniel; Lindberg, Michael (1996). Navies and Shipbuilding Industries: The Strained Symbiosis. Greenwood Publishing Group. hlm. 56–57. ISBN 9780275953102. Diakses tanggal 30 November 2015. 
  8. ^ a b c d e f g h Kirchberger, Sarah (23 Jun 2015). Assessing China's Naval Power: Technological Innovation, Economic Constraints, and Strategic Implications. Springer. hlm. 60. ISBN 9783662471272. 
  9. ^ a b c d Howarth, Peter (18 April 2006). China's Rising Sea Power: The PLA Navy's Submarine Challenge. London: Routledge. hlm. 179–179. ISBN 9781134203956. 

Pranala luar

sunting