Kebaikan dan keburukan dalam Al-Qur'an
Kebaikan dan keburukan dalam Al-Qur'an selalu diperbandingkan satu sama lain. Konsepnya berbentuk perintah dan larangan, atau halal dan haram. Kebaikan dalam Al-Qur'an dinyatakan dapat menghilangkan keburukan.
Kedudukan
suntingAl-Qur'an merupakan salah satu tolok ukur bagi kebaikan dan keburukan merupakan salah satu fokus pembahasan di dalam Al-Qur'an.[1] Al-Qur'an merupakan salah satu sumber yang digunakan dalam ajaran Islam untuk menentukan sesuatu termasuk baik atau buruk. Kedudukannya sebagai wahyu dari Allah.[2] Kebaikan dan keburukan merupakan salah satu garis besar pembahasan dalam Al-Qur'an. Bentuknya dalam perintah dan larangan, atau halal dan haram.[3]
Perbandingan
suntingDi dalam Al-Qur'an terdapat banyak perbandingan antara kebaikan dan keburukan.[4] Kebaikan dan keburukan yang menimpa manusia sebagai anugerah dari Allah, pada dasarnya merupakan bentuk kebaikan. Sementara keburukan yang dilakukan oleh manusia sendiri merupakan bentuk pelanggaran. Karena itu, Allah memerintahkan kepada manusia untuk selalu melakukan kebaikan sesuai dengan kehendak-Nya. Perbuatan baik ini dapat menghapuskan keburukan.[5]
Referensi
sunting- ^ Enoh (2007). "Konsep Baik (kebaikan) dan Buruk (keburukan) dalam Al-Qur'an: Analisis Konseptual Terhadap Ayat-ayat Al-Qur'an yang Bertema Kebaikan dan Keburukan". Mimbar. XXIII (1): 16.
- ^ Rahmawati (Mei 2015). "Baik dan Buruk". Al-Munzir. 8 (1): 75.
- ^ Hidayat, Rahmat (2017). "Konsep Manusia Dalam Alquran" (PDF). Almufida. II (02): 120. ISSN 2549-1954.
- ^ Thawilah, Abdul Wahab Abdussalam (Juni 2012). Fikih Kuliner. Diterjemahkan oleh Fath, K., dan Solihin. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 2. ISBN 978-979-592-587-3.
- ^ Sudarmoko, Imam (Juni 2014). "Keburukan dalam Perspektif Al-Qur'an: Telaah Ragam, Dampak, dan Solusi Terhadap Keburukan". Dialogia. 12 (1): 23.