Katedral Medan

gereja di Indonesia

Katedral Medan yang bernama resmi Gereja Katedral Santa Perawan Maria yang Dikandung Tanpa Noda adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di kota Medan, Sumatera Utara. Katedral ini merupakan pusat dan takhta kedudukan bagi Keuskupan Agung Medan.

Katedral Medan
Gereja Katedral Santa Perawan Maria yang Dikandung Tanpa Noda di Medan
Katedral Medan
PetaKoordinat: 3°35′3.14639″N 98°40′52.83854″E / 3.5842073306°N 98.6813440389°E / 3.5842073306; 98.6813440389
LokasiJl. Pemuda 1, Aur, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara
NegaraIndonesia
DenominasiGereja Katolik Roma
Situs webhttp://parokikatedralmedan.com/
Sejarah
DedikasiSanta Perawan Maria yang Dikandung Tanpa Noda
Arsitektur
StatusKatedral, gereja paroki
Status fungsionalAktif
Tipe arsitekturGereja
Administrasi
ParokiKatedral
DekenatMedan Katedral
Keuskupan AgungMedan
Klerus
Uskup AgungKornelius Sipayung, O.F.M. Cap.
Imam yang bertugasR.D. Sesarius Petrus Mau, Pr
PastorR.D. Manuntun Marihot Simanjuntak
R.D. Frietz R. Tambunan
R.D. Benno Ola Tage[1]

Sejarah

sunting

Pada awal berdirinya tahun 1879, Gereja Katedral Medan adalah sebuah gubuk beratap daun rumbia dan ijuk tempat beribadat puluhan umat Katolik (yang mayoritas suku India-Tamil dan Belanda) di Jl Pemuda No 1 (dulu disebut dan dikenal sebagai Jl Istana). Melihat perkembangan jumlah umat yang pada tahun 1884 sudah berjumlah 193 orang, maka sejak tahun itu sudah dipikirkan bagaimana memperbaiki dan memperbesar gubuk beratap daun rumbia dan ijuk tersebut. Barulah pada tahun 1905, ketika umat Katolik sudah berjumlah 1200 orang, pembangunan Gereja yang sekarang ini mulai dilaksanakan. Pembangunan gereja pada tahun 1905 tersebut diprakarsai dan dilaksanakan oleh para Pastor Ordo Jesuit yang bekerja di Medan. Gereja Katedral ini pada waktu itu dibangun dengan dinding batu, beratap seng dan sebagian masih beratap daun rumbia dan ijuk serta diresmikan pada bulan Nopember tahun itu juga.

Mulai 30 Januari 1928, Gereja diperluas dengan menambah bagian panti imam, ruang pengakuan dosa serta dengan pelataran depan dan menara. Perluasan dan pembangunan permanent pada tahun 1928 tersebut dirancang oleh arsitek asal Belanda bernama Mr. Han Groenewegen dan dilaksanakan oleh Mr. Langereis. Hasil dari rancangan arsitek dan pelaksanakan tersebut yang dapat dilihat saat ini, yang menjadikan Gereja Katedral di Jl Pemuda No 1 Medan (dikenal dengan sebutan Gereja Katedral) sebagai salah satu bangunan tua bersejarah dan bernilai arsitek yang tinggi di kota Medan ini.

Ada satu bangunan tua lain di sisi kanan dari Gereja Katedral. Bangunan tersebut adalah rumah tempat tinggal para pastor yang biasa dikenal dengan sebutan pastoran. Pastoran Katedral dibangun pada tahun 1906 berdinding kayu dan juga beratap rumbia dan ijuk. Barulah dalam masa selama tahun 1964 – 1965 bangunan pastoran tersebut diganti dengan gedung permanen.

Sejarah bangungan terkait pastor-pastor

sunting

Tahun 1905 gedung gereja dibangun oleh para pater Jesuit; tanggal 3 Juli 1912 Pater Fischer S.J. meninggalkan pastoran ini setelah menyerahkan reksa Pastoral kepada Kapusin pertama.

Tanggal 30 Jan 1928 gereja diperluas 6 m (panti imamat) dengan Kapel permandian dan tempat pengakuan serta dengan latar depan & menara, yang dirancang oleh arsitek Han Groenewegen dan dilaksanakan oleh Langereis.

Pastor

sunting

Pastor-pastor yang pernah bertugas di Paroki Katedral Medan

  1. 1912 - 1915 P. Camillus Buil
  2. 1912 - 1916 P. Ferdinandus van Loon
  3. 1915 - 1917 P. Dionysius Pessers
  4. 1917 - 1926 P. Matheus de Wolf
  5. 1920 - 1921 P. Marinus Spanjers
  6. 1923 - 1934 P. Marcelinus Simons
  7. 1925 - 1928 P. Rupertus Verbrugge
  8. 1926 - 1936 P. Suitbertus Damen
  9. 1927 - 1932 P. Marinus Spanjers
  10. 1928 - 1931 P. Aemilius van der Zanden
  11. 1929 - 1931 P. Aurelius Kerkers
  12. 1931 - 1932 P. Sybrandus van Rossum
  13. 1932 - 1936 P. Ludgerus van der Sande
  14. 1935 - 1936 P. Ansfriedus Liefrink
  15. 1936 - 1937 P. Walterus Derksen
  16. 1936 - 1937 P. Nepomucenus Hamers
  17. 1936 - 1942 P. Aemilius van der Zanden
  18. 1937 - 1942 P. Dagobertus Sinnema
  19. 1937 - 1942 P. Ezechiel Vergeest
  20. 1946 - 1961 P. Aemilius van der Zanden
  21. 1946 - 1948 P. Chrysologus Timmermans
  22. 1946 - 1947 P. Arthur Jansen
  23. 1946 - 1947 P. Paternus van Litsenburg
  24. 1946 - 1948 P. Restitutus Joosten
  25. 1946 - 1947 P. Reginaldus Bleys
  26. 1946 - 1948 P. Marianus van der Acker
  27. 1947 - 1949 P. Werenfridus Joosen
  28. 1947 - 1951 P. Sybrandus van Rossum
  29. 1948 - 1950 P. Nepomucenus Hamers
  30. 1948 P. Nivardus Ansems
  31. 1948 - 1955 P. Odilo Wap
  32. 1949 P. Siegfridus van Dam
  33. 1950 - 1951 P. Justus Veltman
  34. 1950 - 1957 P. Ludgerus van der Sande
  35. 1951 - 1955 P. Walterus Derksen
  36. 1953 P. Ferrerius van den Hurk
  37. 1955 - 1971 P. Diego van den Biggelaar
  38. 1955 - 1967 P. Medardus Raateland
  39. 1958 - 1961 P. Fredericus Fijnaut
  40. 1961 P. Ilderfonsus van Straalen
  41. 1961 - 1962 P. Guido de Vet
  42. 1962 P. Theodoricus Schrijver
  43. 1962 - 1963 P. Siegfried van Dam
  44. 1963 - 1975 P. Bernardinus vander Laar
  45. 1963 - 1964 P. Wilbertus de Wit
  46. 1965 - 1967 P. Remigius Pennock
  47. 1965 P. Wiro van Diemen
  48. 1965 - 1966 P. Theodosius van Eijk
  49. 1966 - 1993 P. Canutus Mensink
  50. 1968 - 1974 P. Pius Datubara
  51. 1965 - 1973 P. Stephanus Krol
  52. 1973 - 1975 P. Remigius Pennock
  53. 1974 - 1975 P. Fidelis Sihotang
  54. 1975 - 1978 P. Paternus van Litsenburg
  55. 1979 - 1981 P. Hubertus Tamba
  56. 1980 - 1987 P. Gabriel Lumbantobing
  57. 1981 - 1985 P. Johannes Veldkamp
  58. 1981 - 1985 P. Johannes Simamora
  59. 1982 - 1986 P. Marcelinus Manalu
  60. 1984 - 1986 P. Timotheus Sinaga
  61. 1986 - 1990 P. Hubertus Tamba
  62. 1986 - 1996 P. Godhard Liebreks
  63. 1990 - 1998 P. Josef Rajagukguk
  64. 1997 - 1998 P. Frietz R. Tambunan
  65. 1999 - 2002 P. Murdi Susanto
  66. 2002 - 2004 P. Sebastianus Eka BS
  67. 2005 - 2011 P. Benno Ola Tage
  68. 2008 - 2010 P. Joddy Morison Turnip

Jadwal Misa

sunting

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting