Kadipaten Sachsen-Weimar-Eisenach (bahasa Jerman: 'Herzogtum Sachsen-Weimar-Eisenach') didirikan pada tahun 1809 dalam penggabungan Kadipaten Sachsen-Weimar dan Sachsen-Eisenach. Pada tahun 1825 kadipaten ini dinominasikan menjadi Kadipaten Agung dalam Kongres Wina. Dan mulai tahun 1877, kadipaten ini secara resmi menyandang status Kadipaten Agung Saxony (bahasa Jerman: Großherzogtum Sachsen), tetapi nama ini jarang digunakan. Status kadipaten agung ini berakhir saat Revolusi Jerman 1918–1919 bersamaan dengan berakhirnya semua satuan-satuan monarki yang ada di Kekaisaran Jerman. Kadipaten ini lalu berganti nama menjadi Negara Bebas Sachsen-Weimar-Eisenach, yang akhirnya bergabung dengan Negara Thuringia dua tahun kemudian.

Kadipaten Agung Sachsen-Weimar-Eisenach

Großherzogtum Sachsen-Weimar-Eisenach
1809–1918
Bendera Sachsen-Weimar-Eisenach
Bendera (1813–1897)
{{{coat_alt}}}
Lambang
Lagu kebangsaanWeimars Volkslied
Saxe-Weimar-Eisenach di dalam Kekaisaran Jerman
Saxe-Weimar-Eisenach di dalam Kekaisaran Jerman
Saxe-Weimar-Eisenach, di dalam wilayah-wilayah Kadipaten Ernestine
Saxe-Weimar-Eisenach, di dalam wilayah-wilayah Kadipaten Ernestine
StatusNegara dalam Konfederasi Rhein
Negara dalam Konfederasi Jerman
Negara dalam Konfederasi Jerman Utara
Negara dalam Kekaisaran Jerman
Negara dalam Republik Weimar
Ibu kotaWeimar
PemerintahanKepangeranan
Adipati Agung Sachsen-Weimar-Eisenach 
• 1809–1828
Charles Augustus (pertama)
• 1901–1918
William Ernest (terakhir)
Era SejarahAbad Pertengahan
• Sachsen-Eisenach dan Sachsen-Weimar bergabung dalam dipimpin oleh satu Adipati
1741
• Penggabungan Eisenach dan Weimar
1809
• Menjadi kadipaten agung
1815
• Revolusi Jerman
1918
• Bergabung dengan Thuringia
1918
Luas
19053.617 km2 (1.397 sq mi)
Populasi
• 1905
388000
Didahului oleh
Digantikan oleh
Sachsen-Weimar
Sachsen-Eisenach
Thuringia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Geografi

sunting

Kadipaten Agung Sachsen-Weimar-Eisenach terdiri dari tiga wilayah besar yang disebut sebagai Kreis, dan beberapa wilayah eksklaf. Kadipaten ini bertetangga dengan Kerajaan Prussia, Kerajaan Saxony, Kerajaan Bavaria, Elektorat Hesse (hingga tahun 1866, ketika elektorat ini bergabung dengan Kerajaan Prussia menjadi Provinsi Hesse-Nassau), dan negara-negara dalam Thuringia, seperti Sachsen-Altenburg, Sachsen-Coburg-Gotha, Sachsen-Meiningen, Reuss Tua, Reuss Muda, Schwarzburg-Rudolstadt dan Schwarzburg-Sondershausen.

Wilayah utara Distrik Weimar adalah sebuah dataran yang menjadi bagian dari Cekungan Thuringia. Sedangkan wilayah selatan dan timur distrik terletak di Dataran Tinggi Ilm-Saale dan Lembah Saale. Wilayah utara dari Distrik Eisenach adalah wilayah perbukitan (Bukit Hörselberge and Hainich) dan wilayah tengah dari distrik (termasuk Kota Eisenach) terletak Lembah Hörsel. Sedangkan wilayah selatan distrik adalah wilayah Hutan Thuringia, Lembah Werra, dan Gunung Rhön. District Neustadt terletak di wilayah perbukitan dengan ketinggian bervariasi, sekitar 200 hingga 400 meter.

Beberapa sungai utama yang melewati negara ini:

Tempat tertinggi di wilayah kadipaten agung ini adalah di Kickelhahn di dekat Ilmenau, Ellenbogen di Pegunungan Rhön dan Ettersberg di dekat Weimar.

Pada tahun 1895, Kadipaten Agung Sachsen-Weimar-Eisenach secara admintratif dibagi menjadi 3 distrik atau Kreise:

Distrik Luas wilayah (Km2) Penduduk Kota Eksklaf
Distrik Weimar 1752.59 191,975 Weimar, Apolda, Jena, Ilmenau, Allstedt, Rastenberg, Buttstädt, Buttelstedt, Neumark, Dornburg, Bürgel, Lobeda, Bad Sulza, Magdala, Bad Berka, Blankenhain, Remda, Kranichfeld and Tannroda Ilmenau, Bösleben, Klein Kröbitz, Allstedt and Oldisleben
Distrik Eisenach 1214.03 95,226 Eisenach, Creuzburg, Werra, Ruhla, Vacha, Stadtlengsfeld, Geisa, Ostheim vor der Rhön and Kaltennordheim Seebach, Ostheim vor der Rhön and Eichenzell
District Neustadt 628.71 52,016 Neustadt an der Orla, Triptis, Auma, Weida and Elster Rußdorf, Teichwolframsdorf and Förthen

Selain itu, Distrik Weimar dan Eisenach juga dibagi menjadi dua Bezirke. Bezirk di wilayah Weimar, adalah Weimar dan Apolda. Dan di Eisenach adalah Eisenach dan Dermbach. Jumlah seluruhnya adalah 31 kota dan 594 munisipalitas. Kadipaten Agung Sachsen-Weimar-Eisenach juga meningkatkan status wilayah menjadi "kota" kepada tiga wilayah, yakni Werra pada 1847, Ruhla pada tahun 1886, dan Münchenbernsdorf pada tahun 1904.

Pada tahun 1840, terdapat 13 kota dengan lebih dari 2,000 penduduk di setiap kotanya. 70 tahun kemudian, yakni pada tahun 1910, terjadi industrialisasi dan pertumbuhan penduduk yang tinggi di wilayah kota besar. Sedangkan pada wilayah kota sedang, pertumbuhan tetap konstan dan bahkan menurun. Penduduk Stadtlengsfeld menurun drastis setelah peristiwa Emansipasi Yahudi, dimana sebagian besar warga kota yang beragama Yahudi berpindah ke kota yang lebih besar.

Kota Penduduk
Per 1 Des 1840
Weimar 11.444
Eisenach 9.377
Jena 5.949
Neustadt an der Orla 4.154
Apolda 4.128
Weida 3.756
Ilmenau 2.721
Allstedt 2.507
Ostheim vor der Rhön 2.497
Stadtlengsfeld 2.239
Vacha 2.239
Buttstädt 2.164
Creuzburg 2.103
Kota Penduduk
Per 1 Des 1910
Perubahan
dari 1840
Jena 38.487 + 547%
Eisenach 38.362 + 309%
Weimar 34.582 + 202%
Apolda 22.610 + 448%
Ilmenau 12.202 + 348%
Weida 9.036 + 141%
Neustadt an der Orla 7.095 + 71%
Allstedt 3.353 + 34%
Buttstädt 2.843 + 32%
Ostheim vor der Rhön 2.277 – 9%
Vacha 2.240 0 %
Creuzburg 2.062 – 2%
Stadtlengsfeld 1.593 – 29%

Pada tahun 1910, beberapa kota lain mengalami penambahan penduduk melewati angka 2.000 jiwa. Hal ini terjadi di Ruhla (dari 1533 menjadi 3917, mengalami pertumbuhan +156%), Blankenhain (dari 1689 menjadi 3405, mengalami pertumbuhan +102%), Bad Sulza, (dari 1422 menjadi 3052, mengalami pertumbuhan +115%), Auma (dari 1701 menjadi 2978, mengalami pertumbuhan +75%), Triptis (dari 1480 menjadi 2948, mengalami pertumbuhan +99%), Tiefenort (dari 1237 menjadi 2539, mengalami pertumbuhan +105%), Bad Berka (dari 1228 menjadi 2379, mengalami pertumbuhan +94%), Oberweimar (dari 621 menjadi 2095, mengalami pertumbuhan +237%), Oldisleben (dari 1332 menjadi 2064, mengalami pertumbuhan +55) dan Mihla (dari 1294 menjadi 2008, mengalami pertumbuhan +55%).

Sejarah

sunting

Kadipaten Sachsen-Weimar dan Sachsen-Eisenach dikuasai oleh Wangsa Wettin sejak 1741, setelah kematian Wilhelm Heinrich. Adipati pertama dari penggabungan ini adalah Ernest Augustus I, yang membangun Istana Belvedere di Weimar. Putranya, Ernest Augustus II berkuasa hanya dalam waktu 3 tahun, kemudian meninggal dunia pada umur 20 tahun. Saat umurnya masih 18 tahun, ia menikah dengan Anna Amalia dari Brunswick, keponakan dari Raja Frederick II dari Prussia. Setahun setelah perkawinannya, Putri Anna Amalia melahirkan putranya yang bernama, Charles Augustus dan saat ia sudah menjadi janda, ia melahirkan putranya yang lain, yakni Constantine.

Sebagai janda dari seorang adipati, Anna Amalia secara aktif mengisi kegiatan di dalam pemerintahan, dengan persetujuan dari Permaisuri Kaisar Maria Theresa dan dukungan dari Menteri Baron von Fritsch. Ia juga bekerja pada penyair Christoph Martin Wieland, yang merupakan seorang Profesor di Universitas Erfurt.

Pada usia 18 tahun, Charles Augustus menikahi Putri Louise dari Hesse-Darmstadt. Ia bekerja pada penyair Johann Wolfgang van Goethe, yang kemudian menjadi sahabat baiknya. Goethe, sebaliknya, mengundang beberapa pengarang seperti Johann Gottfried Herder dan Friedrich Schiller ke Weimar, yang kemudian menjadi pelopor Yayasan Klasisme Weimar, yang didukung oleh Putri Anna Amalia. Generasi penguasa selanjutnya melihat ini sebagai tugas utama untuk menjaga warisan negara.

Pada tahun 1804 putra sulung Adipati Charles Augustus Charles Frederick menikahi Maria Pavlovna Romanova, saudara perempuan Kaisar Alexander I dari Russia. Hal ini memberikan keuntungan bagi kadipaten, karena mendapat perlindungan dari kekacauan Perang Napoleon. Meskipun dalam aliansi dengan Kerajaan Prussia di Perang Koalisi Keempat, Adipati Charles Augustus dipaksa menyerah dengan menyerahkan kadipaten ke dalam Konfederasi Rhine pada 15 Desember 1806.

Setelah penggabungan resmi pada tahun 1809, Kadipaten Sachsen-Weimar-Eisenach terdiri dari distrik terpisah di Weimar di utara dan Eisenach di barat. Kadipaten juga mendapat keuntungan dengan mendapatkan wilayah-wilayah baru sesuai dengan keputusan Kongres Wina pada tahun 1815. Di timur, kadipaten mendapatkan wilayah Neustadt an der Orla (629 km²). Dan menerima sebagian besar Erfurt, yang di dalamnya terdapat wilayah yang ditaklukan sebelum perang, yakni eksklaf Mainz. Kadipaten ini juga mendapatkan wilayah Blankenhain dan Kranichfeld. Di wilayah Rhön, sebuah wilayah administrasi dibangun di atas bekas wilayah milik Landgraviate Hesse-Kassel dan wilayah ini dikuasai oleh Keuskupan Fulda yang beraliran sekularis. Akhirnya, kadipaten ini berubah menjadi Kadipaten Agung. Pada 5 Mei 1816 Kadipaten Agung ini mencetuskan sebuah konstitusi liberal pertama di Jerman. Para siswa Universitas Jena mengorganisir diri mereka sebagai Persaudaraan Jerman Pertama atau (Urburschenschaft) dan merayakan Festival Wartburg di Wartburg pada Oktober 1817. Banyak dari orang-orang berpikiran liberal berkumpul pada perayaan ini dan para pembicara yang mayoritas dari para mahasiswa harus dihormati sebagai pelopor demokrasi di Jerman.

Putri Maria Pavlovna, yang merupakan permaisuri adipati agung dari tahun 1828, mendukung para komposer seperti Franz List dan Peter Cornelius untuk berkarya. Putranya, Charles Alexander, yang menjadi adipati agung dari 1853, juga mendukung kegiatan kesenian dan musik. Ia menikah dengan Putri Sophie, yang juga mendukung rencananya tersebut. Ia membangun kembali komunitas Wartburg yang mulai meredup. Ia juga mendukung, meskipun dengan setengah hati, pembangunan Sekolah Seni Terapan di Weimar, yang kemudian bergabung dalam Sekolah Bauhaus pada tahun 1919.

Pada tahun 1901 Charles Alexander digantikan oleh cucunya, William Ernest, yang menikah dengan Putri Caroline dan kemudian dengan Putri Feodora. Pada tahun 1903, kadipaten agung ini secara resmi berubah nama menjadi Kadipaten Agung Saxony. Namun, banyak orang tetap menyebutnya sebagai Sachsen-Weimar-Eisenach, untuk menghindari kebingungan publik terhadap Kerajaan Saxony yang memiliki nama hampir sama.

William Ernest turun takhta pada 9 November 1918, seiring dengan berakhirnya segala bentuk monarki di Jerman. Wilayah ini kemudian berlanjut dengan nama Negara Bebas Sachsen-Weimar-Eisenach, nama ini disandang negara ini hingga tahun 1920. Setelah itu Negara Bebas ini bergabung bersama sebagian besar negara-negara tetangganya menjadi Negara Thuringia, dengan Weimar sebagai ibu kota negara.

Di Kadipaten Agung Sachsen-Weimar-Eisenach, seperti di banyak negara-negara Thuringia lainnya, aliran Lutheran adalah yang paling mendominasi keyakinan para penduduk. Berikut data agama penduduk pada tahun 1895.

Di Distrik Eisenach, perbedaan data yang terjadi sangat tipis. Data agama dari 95,226 penduduk Distrik Eisenach adalah:

  • Evangelis: 85,319 (89.6%)
  • Katolik: 8,809 (9.3%)
  • Yahudi: 979 (1.0%)
  • Lain-Lain: 119 (0.1%)

Komunitas minoritas Katolik dan Yahudi di Distrik Eisenach hidup berkelompok di wilayah Rhön. Wilayah sekitar Kota Geisa didominasi kaum Katolik yang merupakan anggota dari Keuskupan Fulda.

Konstitusi dan administrasi

sunting

Dibawah Konstitusi 5 Mei 1816 (direvisi 15 Oktober 1850), Sachsen-Weimar-Eisenach adalah monarki konstitusional, yang dijalankan secara turun-temurun oleh keturunan laki-laki. Dibawah Undang-undang elektorat tahun 1852, kadipaten ini memiliki sebuah parlemen (Landtag) yang terdiri dari 31 anggota, dimana 21 di antara dipilih dalam pemilihan umum, satu orang anggota dipilih oleh seorang para Ksatria Kekaisaran, empat orang dipilih oleh para tuan tanah, dan lima lainnya dipilih oleh para pemilik suara yang memiliki penghasilan lebih dari 1000 Thaler dari sektor penghasilan lain. Kelompok pemilik suara yang terakhir ini disebut dengan Manusia Seribu Thaler. Undang-undang elektorat ini lalu direvisi pada 17 April 1896 dan membuat jumlah anggota parlemen bertambah dari sebelumnya, menjadi 33 anggota. Kadipaten agung ini juga memiliki hak suara di Bundesrat dan tiga anggota di Reichstag.

Pada tahun 1909, sistem pemilihan baru dikenalkan. Sistem ini dicetuskan oleh Alfred Appelius, seorang anggota Landtag. Jumlah para tuan tanah dan "Manusia Seribu Thaler" ditambah dan lima anggota khusus parlemen ditambahkan. Anggota khusus ini mewakili Universitas of Jena, Institusi Kamar Niaga, Instutusi Kamar Dagang, Institusi Pertanian dan Institusi Buruh[1]

Institusi hukum tertinggi di wilayah ini adalah Pengadilan Tinggi di Jena, yang menerima pengaduan dari seluruh negara-negara Thuringia. Di wilayah ini juga terdapat pengadilan-pengadilan lokal.

Kadipaten Agung ini memiliki satu resimen infantri yang tergabung dalam Satuan Angkatan Darat Prussia Kesebelas.

Penguasa

sunting

Masa Kadipaten Sachsen-Weimar dan Sachsen-Eisenach

sunting

Masa Kadipaten Sachsen-Weimar-Eisenach

sunting
  • Charles Augustus, 1809–1815; Adipati Sachsen-Weimar dan Sachsen-Eisenach sejak 1758

Masa Kadipaten Agung Sachsen-Weimar-Eisenach

sunting

Kepala Wangsa Sachsen-Weimar-Eisenach, 1918–kini

sunting

Ekonomi

sunting

Pertanian

sunting

Pada tahun 1895, 37.9% dari total tenaga kerja bekerja di sektor pertanian dan industri kehutanan, 38.9% lainnya bekerja di sektor manufaktur, dan 16.4% sisanya bekerja pada sektor jasa.

Hingga tahun 1900, sektor pertanian adalah sektor paling penting dalam kegiatan perekonomian Kadipaten Agung. 56% wilayah kadipaten digunakan untuk lahan pertanian. Lahan-lahan ini banyak ditemui di Distrik Weimar dan Distrik Neustadt serta di wilayah eksklaf Allstedt dan Oldisleben.

Data Mengenai Panen Raya pada tahun 1895:

Tanaman Luas (km²) Hasil Panen (metrik ton)
Gandum 216 27,100
Gandum hitam 295 33,300
Jelai 276 41,900
Oat 334 39,600
Kentang 225 232,200
Jerami 574 192,717
Pakan 92 152,400

Kebun buah-buahan banyak terdapat di Lembah Saale, di sekitar Jena dan Bürgel. Disana juga banyak tedapat kebun anggur di utara Jena, di antara Dornburg dan Camburg.

Sektor peternakan juga berkembang pesat. Pada tahun 1892, terdapat 19,121 kuda, 119,720 sapi, 113,208 domba, 122,974 babi, 46,405 kambing dan 16,999 sarang lebah.

Kegiatan berburu hanya dapat ditemui di dekat Eisenach, tepatnya di Eichenzell dan di eksklaf Ilmenau, dimana tempat berburu terbesar Jurang Gabelbach berada. Sekitar 50% dari wilayah hutan adalah milik negara (450 km²). Pohon yang banyak tumbuh adalah pohon beech (di Distrik Weimar), pohon pinus (di Distrik Neustadt) dan pohon spruce (di Distrik Eisenach dan sekitar Ilmenau). Sebuah Jawatan Pusat Kehutanan berada di Eisenach.

Industri manufaktur

sunting

Berbagai macam industri manufaktur berkembang pesat di Kadipaten Agung. Contohnya di Bürgel dan Ilmenau, terdapat banyak pabrik porselen (total diseluruh negara terdapat 39 pabrik porselen).

Di Ilmenau dan Jena, banyak terdapat industri kaca. Industri kaca di wilayah ini pada umumnya membuat produk-produk alat pengukur seperti termometer dan lensa optikal. Pada tahun 1846, Carl Zeiss mendirikan sebuah perusahaan optikal dengan cepat berkembang dan memimpin industri optikal dunia. Pada tahun 1917, perusahaan ini memiliki 10000 pekerja. Pada tahun 1889, Ernst Abbe mendirikan perusahaan Carl-Zeiss-Stiftung, yang kemudian menjadi pimpinan perusahaan Carl Zeiss AG dan Schott AG.

Industri tekstil juga menjadi sektor penting. Industri jenis ini terkonsentrasi di Apolda Neustadt an der Orla. Pabrik-pabrik tekstil juga dapat ditemui di Wenigenjena, Eisenach, Weida, Remda and Blankenhain. Pada tahun 1895, sektor industri tekstil memperkerjakan sekitar 7000 orang.

Kota Ruhla adalah pusat dari industri pengolahan besi. Pabrik pembuatan dan perakitan mobil pertama di kadipaten ini dibangun di Eisenach pada tahun 1895. Industri kimia, seperti pabrik cat juga terdapat di Eisenach. Selain itu, di Oberweimar juga terdapat pabrik kertas dan di Ilmenau terdapat pabrik mainan anak-anak. Industri anyaman juga terdapat di wilayah Kuppenrhön dan pabrik pipa terdapat di Geisa. Pada tahun 1895, terdapat 257 pabrik bir di seluruh Kadipaten Agung.

Pertambangan

sunting

Ilmenau and Ruhla adalah pusat pertambangan di Kadipaten Agung. Sekitar tahun 1900, industri garam abu (KCO3) dikembangkan di Lembah Werra. Juga terdapat industri garam di Creuzburg dan Bad Sulza.

Infrastruktur

sunting

Pusat transportasi terbesar kadipaten adalah di Weimar dan Eisenach. Banyak bank membuka cabang di wilayah ini. Pada tahun 1895, terdapat 23 cabang bank umum di seluruh Kadipaten Agung, dan mereka mengelola deposito sebesar kira-kira 40 juta Reichsmark.

Jalanan di Kadipaten Agung adalah bagian dari Jaringan Tol Thuringia, kecuali di wilayah eksklaf Ostheim, Oldisleben, dan Allstedt.

Pendidikan

sunting

Di wilayah Kadipaten ini terdapat satu universitas negeri, yakni Universitas Jena, yang didanai oleh Kadipaten Agung Sachsen-Weimar-Eisenach bersama dengan negara-negara Thuringia yang lain. Di Weimar dan Ilmenau terdapat sebuah sekolah musik dan Institut Teknologi Ilmenau yang merupakan sebuah universitas swasta milik perorangan yang mengajarkan tentang teknik dan ilmu pasti. Sekolah gimnasium terdapat di Weimar, Eisenach and Jena, Realschule terdapat di Weimar, Apolda, Jena, Eisenach, Neustadt and Ilmenau. Pada tahun 1895, terdapat 462 sekolah dasar, dan setiap anak akan menerima pendidikan dasar selama 4 tahun. Beberapa perpustakaan besar terletak di Weimar dan Jena. Dan pada tahun 1869, sebuah Museum Nasional didirikan di Weimar.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  • (Jerman) Carl Ferdinand Weiland: General Charte von dem Großherzogthume Weimar-Eisenach nach den besten vorhandenen Hülfsmitteln entworfen und gezeichnet von C.F.Weiland, Institut Geografi Weimar, 1817, dicetak kembali oleh Rockstuhl, Bad Langensalza 2009, ISBN 978-3-86777-136-8.
  • (Jerman) Karl Helmrich: Geschichte des Großherzogthums Sachsen-Weimar-Eisenach für Schule und Haus, Albrecht, Weimar, 1852
  • Constantin Kronfeld (1878), Geschichte des Landes, Landeskunde des Großherzogthums Sachsen-Weimar-Eisenach (dalam bahasa German), 1, Weimar: Hermann Böhlau 
  • Constantin Kronfeld (1879), Topographie des Landes, Landeskunde des Großherzogthums Sachsen-Weimar-Eisenach (dalam bahasa German), 2, Weimar: Hermann Böhlau 
  • Detlef Ignasiak (1996), Regenten-Tafeln Thüringischer Fürstenhäuser. Mit einer Einführung in die Geschichte der Dynastien in Thüringen (dalam bahasa German), Jena: Quartus, ISBN 3-931505-20-0 

Pranala luar

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ The new Elctoral Act, in: Berliner Tageblatt, edisi pagi 5 Maret 1909, hal. 2