Jongmyo

bangunan kuil di Korea Selatan


Jongmyo adalah kuil Konfusius yang dibuat untuk menyimpan tablet memorial dari raja serta ratu dari Dinasti Joseon yang terletak di kota Seoul, Korea Selatan. Menurut UNESCO Jongmyo adalah kuil kerajaan yang tertua yang digunakan untuk tempat penghormatan dan ritual upacara sejak abad ke-14. Kuil Jongmyo dijadikan Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1995.

Kuil Jongmyo
Situs Warisan Dunia UNESCO
Halaman utama, Jeongjeon.
KriteriaKultural: iv
Nomor identifikasi738
Pengukuhan1995 (Ke-19)
Korean name
Hangul
종묘
Hanja
Alih AksaraJongmyo
McCune–ReischauerChongmyo

Sejarah

sunting

Ketika dibangun pada tahun 1394 atas perintah Raja Taejo, Jongmyo kemungkinan adalah salah satu bangunan yang terpanjang di Asia. Ruang utamanya, Jeongjeon, terdiri 7 kamar. Setiap kamar disediakan untuk altar raja dan ratu. Komplek Jongmyo diperluas oleh Raja Sejong yang memerintahkan pembangunan Yeongnyeongjeon (Ruang Kenyamanan Abadi). Perluasan dilakukan dengan memperpanjang bangunan ke arah timur, sebab diperlukan beberapa kamar lagi untuk menyimpan tablet memorial raja dan ratu. Total kamar menjadi 17. Pada saat Invasi Jepang ke Korea, penyerbu membakar Jongmyo. Generasi kedua didirikan tahun 1601 yang bertahan sampai kini.

Tablet memorial selamat dari kebakaran karena diungsikan ke rumah penduduk. Terdapat 19 tablet memorial raja-raja dan 30 milik para ratu. Hanya 2 raja yang tidak memiliki tablet memorial, yaitu Yeonsan-gun dan Gwanghae-gun.

Gerbang Selatan disediakan untuk arwah leluhur, Gerbang Timur untuk raja, dan Gerbang Barat untuk para peserta upacara.

Dilihat dari kursi tahta di Istana Gyeongbok, Jongmyo berada di sisi kiri, dan Altar Sajik, tempat ibadah penting lain berada di sisi kanan. Pengaturan ini didasarkan pada Kitab Zhou dari Cina kuno. Bangunan utama Jongmyo dikelilingi perbukitan. Halaman depan yang bernama woldae memiliki panjang 150 meter dan lebar 100 meter.

Jongmyo Jerye

sunting

Pada bulan Mei setiap tahun di Jongmyo dilakukan upacara penghormatan untuk mendiang raja serta ratu dengan mengadakan persembahan dan upacara sembahyang dari warga yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota keluarga kerajaan. Upacara ini disebut Jongmyo Jerye atau Jongmyo Daeje. Upacara ini dilengkapi juga dengan ritual tarian "palilmu" dengan iringan musik istana. Musik dari upacara Jongmyo Jerye disebut Jongmyo Jerye-ak sebagai Karya Agung Warisan Budaya Oral serta Nonbendawi Manusia pada tahun 2001. Musik untuk upacara pemujaan di Jongmyo berperan menciptakan nuansa damai dalam upacara pemujaan. Lebih khusus lagi, Jongmyo Jereak disajikan dengan berbagai jenis alat musik.[1]

Galeri

sunting

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting