Jakarta Setiabudi Internasional
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk adalah sebuah perusahaan properti yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki 11 unit hotel, 6 kawasan perumahan, 3 gedung perkantoran, dan 5 kawasan ritel yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.[2][3]
Sebelumnya | PT Jakarta Setiabudi Property (1975 - 2000) |
---|---|
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: JSPT |
Industri | Properti |
Didirikan | 2 Juli 1975 |
Pendiri | Jan Darmadi |
Kantor pusat | Jakarta Selatan, DKI Jakarta |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Jefri Darmadi[1] (Direktur Utama) John Stuart Anderson Slack[1] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Pendapatan | Rp 1,377 triliun (2022)[2] |
Rp -37,7 milyar (2022)[2] | |
Total aset | Rp 6,083 triliun (2022)[2] |
Total ekuitas | Rp 2,701 triliun (2022)[2] |
Pemilik | PT Jan Darmadi Investindo (57,67%) |
Karyawan | 1.730 (2022)[2] |
Anak usaha | Lihat daftar |
Situs web | www |
Sejarah
suntingPerusahaan ini didirikan oleh Jan Darmadi pada bulan Juli 1975 dengan nama PT Jakarta Setiabudi Property untuk berbisnis di bidang pengembangan properti. Setahun kemudian, perusahaan ini meresmikan Skyline Building, salah satu gedung perkantoran pertama di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Pada tahun 1977, perusahaan ini juga meresmikan Setiabudi One, salah satu gedung perkantoran pertama di Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pada tahun 1980, perusahaan ini mulai mengembangkan perumahan Permata Hijau di Jakarta Selatan. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai membangun Setiabudi 2 sebagai pengembangan dari Setiabudi 1.
Pada tahun 1983, perusahaan ini mulai mengembangkan perumahan Puri Indah di Jakarta Barat. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mulai mengembangkan perumahan Taman Permata Buana sebagai pengembangan dari Puri Indah. Pada tahun 1989, perusahaan ini mulai membangun Plaza Menteng, salah satu pusat perbelanjaan ritel pertama di Menteng, Jakarta Pusat, serta mulai mengembangkan perumahan Tamanpuri Setiabudi di Kuningan, Jakarta Selatan. Pada tahun 1991, perusahaan ini meresmikan Hotel Grand Hyatt Bali, serta mulai membangun Setiabudi Atrium sebagai pengembangan dari kompleks Plaza Setiabudi. Setahun kemudian, perusahaan ini meresmikan Galeri Nusa Dua, salah satu pusat perbelanjaan ritel pertama di Bali.
Pada tahun 1993, perusahaan ini mulai mengembangkan perumahan Tamanpuri Permata Hijau di Simprug, Jakarta Selatan. Pada tahun 1997, perusahaan ini meresmikan Hotel Hyatt Regency Yogyakarta. Pada bulan Januari 1998, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2000, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Setahun kemudian, perusahaan ini mengakuisisi Mercure Convention Center Ancol. Pada tahun 2003, perusahaan ini juga mengakuisisi Mercure Resort Sanur di Bali. Pada tahun 2005, melalui PT Copylas Indonesia, perusahaan ini bekerja sama dengan Kebun Raya Bogor untuk meluncurkan perumahan Puri Botanical Residence di Jakarta. Perusahaan ini juga resmi mengakuisisi 65% saham PT Skyline Building yang dipegang oleh Itochu.
Pada tahun 2006, perusahaan ini meresmikan kawasan ritel Bali Collection. Setahun kemudian, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan Setiabudi Residences di kompleks Plaza Setiabudi. Pada tahun 2008, perusahaan ini meresmikan Hotel Formule 1 Cikini. Pada tahun 2011, perusahaan ini meluncurkan apartemen Setiabudi SkyGarden di kompleks Plaza Setiabudi. Setahun kemudian, perusahaan ini mengubah nama Hotel Formule 1 Menteng dan Hotel Formule 1 Cikini menjadi Hotel Ibis Budget Jakarta Menteng dan Hotel Ibis Budget Jakarta Cikini.
Pada tahun 2014, perusahaan ini meresmikan POP! Hotel Kemang di Jakarta dan POP! Hotel Malioboro di Yogyakarta. Pada tahun 2018, perusahaan ini meresmikan POP! Hotel Pemuda di Semarang. Setahun kemudian, perusahaan ini meresmikan Hotel Hyatt Regency Bali di Sanur, Bali. Pada tahun 2021, perusahaan ini meresmikan Hotel Andaz Bali dan perumahan Savanna Sumatera di Deli Serdang. Setahun kemudian, perusahaan ini meresmikan kawasan ritel One Satrio di Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan. [2][3]
Anak usaha
suntingHingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki 10 anak usaha, yakni:
Referensi
sunting- ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Diakses tanggal 4 Juni 2023.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2022" (PDF). PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Diakses tanggal 4 Juni 2023.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Diakses tanggal 4 Juni 2023.