Jacques Maritain

Jacques Maritain seorang ahli

Jacques Maritain (18 November 1882 – 28 April 1973) adalah seorang filsuf Katolik Prancis. Ia dibesarkan sebagai seorang Protestan, dan menjadi seorang agnostik sebelum konversinya ke iman Katolik pada tahun 1906. Maritain menulis lebih dari 60 buku,[1] dan membantu menghidupkan kembali pandangan-pandangan St. Thomas Aquinas untuk zaman modern. Ia juga disebut sebagai tokoh hak asasi manusia,[1] memiliki pengaruh dalam pengembangan dan penyusunan Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia.

Jacques Maritain
Lahir(1882-11-18)18 November 1882
Paris, Prancis
Meninggal28 April 1973(1973-04-28) (umur 90)
Toulouse, Prancis
KebangsaanPrancis
AlmamaterUniversitas Paris
EraFilsafat abad ke-20
KawasanFilsafat Barat
AliranThomisme, Neo-Skolastisisme
Minat utama
Filsafat agama, filsafat politik, filsafat ilmu, metafisika

Paus Paulus VI menyampaikan sambutannya, "Pesan kepada Para Pemikir dan Ilmuwan", dalam penutupan Konsili Vatikan II kepada Maritain, mentor dan teman lamanya. Paus yang sama mempertimbangkan dengan serius untuk mengangkatnya sebagai seorang kardinal awam, tetapi Maritain menolaknya.[2] Minat dan karya Maritain melingkupi banyak aspek filsafat, termasuk estetika, teori politik, filsafat ilmu, metafisika, hakikat dari pendidikan, liturgi, dan eklesiologi.

Biografi

sunting

Maritain lahir di Paris, putra dari seorang pengacara bernama Paul Maritain dan Geneviève Favre istrinya, putri dari Jules Favre, serta dibesarkan dalam lingkungan Protestan liberal. Ia disekolahkan di Lycée Henri-IV, lalu menempuh pendidikan tinggi di Sorbonne, mempelajari ilmu-ilmu alam: kimia, biologi, dan fisika.

Di Sorbonne, ia bertemu dengan Raïssa Oumançoff, seorang emigran Yahudi Rusia. Mereka kemudian menikah pada tahun 1904. Sang istri dikenal sebagai seorang penyair dan mistikus, berperan sebagai rekan intelektual Jacques dalam upayanya mencari kebenaran. Saudari Raissa, Vera Oumançoff, tinggal bersama Jacques dan Raissa hampir sepanjang kehidupan pernikahan mereka.

Di Sorbonne, Jacques dan Raïssa seketika merasa kecewa dengan saintisme, yang dalam pandangan mereka tidak mampu mengatasi isu-isu eksistensial yang lebih luas akan kehidupan. Pada tahun 1901, akibat kekecewaan tersebut, mereka membuat suatu perjanjian untuk melakukan bunuh diri bersama apabila dalam waktu satu tahun mereka tidak dapat menemukan makna yang lebih dalam dari kehidupan. Mereka terhindar dari tindak lanjut akan rencana itu karena, atas desakan Charles Péguy, mereka menghadiri pengajaran Henri Bergson[1] di Collège de France. Kritik Bergson seputar saintisme membuyarkan keputusasaan intelektual mereka dan menanamkan dalam diri mereka "pemahaman akan yang absolut". Kemudian, melalui pengaruh Léon Bloy, mereka beralih ke iman Katolik pada tahun 1906.[3]

Pada musim gugur tahun 1907, keluarga Maritain pindah ke Heidelberg, tempat Jacques mempelajari biologi di bawah bimbingan Hans Driesch. Teori neo-vitalisme yang dicetuskan Hans Driesch menarik perhatian Jacques karena keterkaitannya dengan Henri Bergson. Raïssa jatuh sakit pada periode ini, dan selama masa pemulihannya, Pastor Humbert Clérissac, seorang frater Dominikan yang menjadi pembimbing rohani mereka, memperkenalkan mereka dengan tulisan-tulisan St. Thomas Aquinas. Raïssa membacanya dengan antusias dan setelah itu mendesak sang suami untuk menelaah tulisan-tulisan orang kudus tesebut. Dalam karya tulis St. Thomas, Jacques menemukan sejumlah wawasan dan gagasan yang telah ia yakini selama hidupnya. Ia mengenang:

"Sejak itu, tanpa adanya tipu daya ataupun pengecilan arti, dalam penegasan kepada diri saya sendiri nilai autentik dari realitas instrumen-instrumen insani pengetahuan kita, saya sudah menjadi seorang Thomis tanpa menyadarinya. ... Ketika beberapa bulan kemudian saya sampai pada Summa Theologiae, saya tidak membangun penghalang bagi luapannya yang berkilauan."

Dari sang Doctor Angelicus (gelar kehormatan St. Thomas Aquinas), ia merasa diarahkan ke "sang Filsuf", sebagaimana St. Thomas menyebut Aristoteles. Namun kemudian, untuk melanjutkan perkembangan intelektualnya, ia membaca karya tulis dari para tokoh neo-skolastik.

Mulai tahun 1912, Maritain mengajar di Collège Stanislas. Ia kemudian pindah ke Institut Catholique de Paris. Selama tahun akademik 1916–1917, ia mengajar di Petit Séminaire de Versailles. Pada tahun 1930, Maritain dan Étienne Gilson rmenerima gelar doktor kehormatan dalam bidang filsafat dari Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas, Angelicum.[4] Pada tahun 1933, ia memberikan pengajaran pertamanya di Amerika Utara, yaitu di Institut Kepausan untuk Studi Abad Pertengahan, Toronto. Ia juga mengajar di Universitas Columbia; di Komite Pemikiran Sosial, Universitas Chicago; di Universitas Notre Dame, dan di Universitas Princeton.

Dari tahun 1945 sampai 1948, Maritain menjadi duta besar Prancis untuk Takhta Suci.

Setelah itu, ia kembali ke Universitas Princeton tempat ia memperoleh "Elysian status" (sebagaimana ia katakan) seorang profesor emeritus pada tahun 1956. Raissa meninggal dunia pada tahun 1960. Setelah wafatnya Raissa, Jacques menerbitkan jurnal sang istri dengan judul "Jurnal Raissa". Selama beberapa tahun, Maritain menjadi seorang ketua kehormatan Kongres Kebebasan Kultural, tampil sebagai seorang pembicara utama dalam konferensinya tahun 1960 di Berlin.[5] Sejak tahun 1961, Maritain tinggal bersama Saudara-Saudara Kecil Yesus di Toulouse, Prancis. Ia memiliki sejumlah pengaruh pada tarekat tersebut sejak pendiriannya pada tahun 1933. Maritain kemudian menjadi seorang Saudara Kecil pada tahun 1970.

Jacques dan Raïssa Maritain dikuburkan dalam pemakaman di Kolbsheim, suatu desa kecil Prancis di Alsace, tempat ia sering melewatkan waktu musim panas di perkebunan teman-temannya, Antoinette dan Alexander Grunelius.[6]

Dikabarkan bahwa kasus beatifikasi pasangan suami istri tersebut sedang dalam tahap perencanaan.[7]

Landasan pemikiran Maritain adalah Aristoteles, St. Thomas, dan para penafsir Thomistik, khususnya Yohanes dari St. Thomas (João Poinsot). Ia bersikap eklektik atau sangat selektif dalam penggunaan sumber-sumber tersebut. Filsafat Maritain berdasar pada bukti yang diperoleh secara akumulatif oleh indra-indra dan dipahami dengan suatu pemahaman akan prinsip-prinsip pertama. Maritain membela argumen yang menyatakan bahwa filsafat adalah suatu sains dan menentang mereka yang merendahkannya, seraya mempromosikan filsafat sebagai "ratu semua sains".

Pada tahun 1910, Jacques Maritain menyelesaikan kontribusinya yang pertama bagi filsafat modern, berupa 28 halaman artikel berjudul "Daya Pikir dan Sains Modern" yang dipublikasikan dalam Revue de Philosophie (edisi Juni). Dalam tulisannya itu, ia memperingatkan bahwa sains sedang dalam proses menjadi suatu keilahian, metodologinya merampas peranan daya pikir (akal) dan filsafat. Sains menggeser kedudukan penting humaniora.[8]

Pada tahun 1917, suatu komite uskup Prancis menugaskan Jacques untuk menulis serangkaian buku teks yang akan digunakan di seminari dan perguruan tinggi Katolik. Ia menulis dan menyelesaikan satu dari antara proyek-proyek itu, yang diberi judul Elements de Philosophie (subjudul: Pengantar Umum Filsafat) pada tahun 1920. Semenjak itu, karya tersebut menjadi satu teks baku di banyak seminari Katolik. Ia menulis dalam bagian introduksi:

"Seandainya filsafat Aristoteles, sebagaimana yang dihidupkan kembali serta diperkaya oleh St. Thomas dan mazhabnya, dapat dengan tepat disebut filsafat Kristen, itu dikarenakan Gereja tidak pernah lelah untuk mengemukakannya sebagai satu-satunya filsafat sejati dan karena filsafatnya sepenuhnya selaras dengan kebenaran iman. Namun demikian, filsafatnya dikemukakan di sini untuk penerimaan pembaca bukan karena filsafatnya adalah Kristen, tetapi karena filsafatnya dapat dibuktikan benar. Kesepakatan ini, antara suatu sistem filosofis bentukan seorang pagan dan dogma-dogma mengenai wahyu, tidak diragukan lagi merupakan suatu pertanda eksternal, suatu jaminan ekstra-filosofis akan kebenarannya; namun filsafat Aristoteles memperoleh kewibawaannya sebagai suatu filsafat dari bukti rasionalnya sendiri."

Pada masa Perang Dunia II, Jacques Maritain memprotes kebijakan pemerintah Vichy saat ia masih mengajar di Insititut Kepausan untuk Studi Abad Pertengahan di Kanada. "Pindah ke New York, Maritain menjadi sangat terlibat dalam kegiatan-kegiatan penyelamatan, berupaya untuk membawa para akademisi yang teraniaya dan terancam ke Amerika, dan banyak di antaranya adalah orang Yahudi. Ia berperan penting dalam pendirian École Libre des Hautes Études, semacam universitas di pengasingan yang pada saat bersamaan merupakan pusat perlawanan Gaullis di Amerika Serikat." Setelah perang berakhir, dalam suatu audiensi kepausan pada tanggal 16 Juli 1946, ia tidak berhasil meyakinkan Paus Pius XII untuk mengecam antisemitisme secara resmi.[9]

Banyak makalahnya selama di Amerika Serikat yang disimpan oleh Universitas Notre Dame, wadah pendirian The Jacques Maritain Center pada tahun 1957. Maritain sendiri pada tahun 1962 mendirikan suatu asosiasi yang disebut Cercle d'Etudes Jacques & Raïssa Maritain di Kolbsheim (dekat Strasbourg, Prancis), yang juga menjadi tempat sang filsuf dan istrinya dimakamkan. Tujuan didirikannya sentra-sentra tersebut adalah untuk mendorong studi dan penelitian seputar pemikiran Maritain serta mengembangkannya. Selain itu berperan juga dalam penerjemahan dan pengeditan karya-karya tulisnya.

Pandangan

sunting

Salah satu pandangannya adalah penyangkalan terhadap teori Descartes mengenai Aku berpikir, maka aku ada, dengan menyatakan bahwa Aku paham bahwa segala sesuatu ada. Maritain juga membedakan filsafat alam dari ilmu alam dan menjaga sebuah idealisme dan kemandirian ilmu fenomenologi.[1] Pandangan Maritain yang lain adalah tentang Derajat Ilmu Pengetahuan.[1]

Dia menaruh perhatian terhadap mistisisme dan bersikeras mempertahankan bahwa segala ketertarikan pandangan partikular (bersifat terpisah-pisah) berakhir menuju cita-cita kebahagiaan.[1] Maritain juga menerapkan semuah pandangan personal tentang teori sosial dan etika dari filsafat Thomisme dan menyatakan perbaikan demokrasi daripada teori organis dari sebuah negara.[1] Dia meyakini bahwa manusia sejati adalah berpusat pada Tuhan maka dia mendukung digalakkannya praktik kerohanian.[1]

Perkataan

sunting
  • "Vae mihi si non Thomistizavero" [Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Thomisme].[10]
  • "Je n’adore que Dieu" [Aku menyembah Allah saja].
  • "Sang seniman mencurahkan semangat kreatifnya ke dalam suatu karya; sang filsuf menguji semangat mengabdinya dengan yang sejati."
  • "Aku tidak tahu apakah Saul Alinsky mengenal Allah. Tetapi, kupastikan padamu bahwa Allah mengenal Saul Alinsky."
  • "Kita tidak membutuhkan suatu kebenaran untuk melayani kita, kita membutuhkan suatu kebenaran yang dapat kita layani."

Karya-karya penting dalam bahasa Inggris

sunting
  • Introduction to Philosophy, Christian Classics, Inc., Westminster, MD, 1st. 1930, 1991.
  • The Degrees of Knowledge, orig. 1932
  • Integral Humanism, orig. 1936
  • An Introduction to Logic (1937)
  • A Preface To Metaphysics (1939) (1939)
  • Education at the Crossroads, engl. 1942
  • The Person and the Common Good, fr. 1947
  • Art and Scholasticism, Sheed and Ward, London, 1947
  • Existence and the Existent, (fr. 1947) trans. by Lewis Galantiere and Gerald B. Phelan, Image Books division of Doubleday & Co., Inc., Garden City, NY, 1948, Image book, 1956. ISBN 978-0-8371-8078-6
  • Philosophy of Nature (1951)
  • The Range of Reason, engl. 1952
  • Approaches to God, engl. 1954
  • Creative Intuition in Art and Poetry, engl. 1953
  • Man and The State, (orig.) University of Chicago Press, Chicago, ILL, 1951.
  • A Preface to Metaphysics, engl. 1962
  • God and the Permission of Evil, trans. Joseph W. Evans, The Bruce Publishing Company, Milwaukee, WI, 1966 (orig. 1963).
  • Moral Philosophy, 1964
  • The Peasant of the Garonne, An Old Layman Questions Himself about the Present Time, trans. Michael Cuddihy and Elizabeth Hughes, Holt, Rinehart and Winston, NY, 1968; orig. 1966.
  • The Education of Man, The Educational Philosophy of Jacques Maritain., ed. D./I. Gallagher, Notre Dame/Ind. 1967

Karya-karya lain dalam bahasa Inggris

sunting
  • Religion and Culture (1931)
  • The Things that are Not Caesar's (1931)
  • Theonas; Conversations of a Sage (1933)
  • Freedom in the Modern World (1935)
  • True Humanism (1938) (Integral Humanism, 1968)
  • A Christian Looks at the Jewish Question (1939)
  • The Twilight of Civilization (1939)
  • Scholasticism and Politics, New York 1940
  • Science and Wisdom (1940)
  • Religion and the Modern World (1941)
  • France, My Country Through the Disaster (1941)
  • The Living Thoughts of St. Paul (1941)
  • France, My Country, Through the Disaster (1941)
  • Ransoming the Time (1941)
  • Christian Humanism (1942)
  • Saint Thomas and the problem of evil, Milwaukee 1942;
  • Essays in Thomism, New York 1942;
  • The Rights of Man and Natural Law (1943)
  • Prayer and Intelligence (1943)
  • Give John a Sword (1944)
  • The Dream of Descartes (1944)
  • Christianity and Democracy (1944)
  • Messages 1941-1944, New York 1945;
  • A Faith to Live by (1947)
  • The Person and the Common Good (1947)
  • Art & Faith (with Jean Cocteau 1951)
  • The Pluralist Principle in Democracy (1952)
  • Creative Intuition in Art and History (1953)
  • An Essay on Christian Philosophy (1955)
  • The Situation of Poetry with Raïssa Maritain, 1955)
  • Bergsonian Philosophy (1955)
  • Reflections on America (1958)
  • St. Thomas Aquinas (1958)
  • The Degrees of Knowledge (1959)
  • The Sin of the Angel: An Essay on a Re-interpretation of some Thomistic Positions (1959)
  • Liturgy and Contemplation (1960)
  • The Responsibility of the Artist (1960)
  • On the Use of Philosophy (1961)
  • God and the Permission of Evil (1966)
  • Challenges and Renewals, ed. J.W. Evans/L.R. Ward, Notre Dame/Ind. 1966
  • On the Grace and Humanity of Jesus (1969)
  • On the Church of Christ: The Person of the Church and her Personnel (1973)
  • Notebooks (1984)
  • Natural Law: reflections on theory and practice (ed. with Introductions and notes, by William Sweet), St. Augustine's Press [distributed by University of Chicago Press], 2001; Second printing, corrected, 2003.

Karya-karya asli dalam bahasa Prancis

sunting
  • La philosophie bergsonienne, 1914 (1948)
  • Eléments de philosophie, 2 volumes, Paris 1920/23
  • Art et scolastique, 1920
  • Théonas ou les entretiens d’un sage et de deux philosophes sur diverses matières inégalement actuelles, Paris, Nouvelle librairie nationale, 1921
  • Antimoderne, Paris, Édition de la Revue des Jeunes, 1922
  • Réflexions sur l’intelligence et sur sa vie propre, Paris, Nouvelle librairie nationale, 1924.
  • Trois réformateurs: Luther, Descartes, Rousseau, avec six portraits, Paris [Plon], 1925
  • Réponse à Jean Cocteau, 1926
  • Une opinion sur Charles Maurras et le devoir des catholiques, Paris [Plon], 1926
  • Primauté du spirituel, 1927
  • Pourquoi Rome a parlé (coll.), Paris, Spes, 1927
  • Quelques pages sur Léon Bloy, Paris 1927
  • Clairvoyance de Rome (coll.), Paris, Spes, 1929
  • Le docteur angélique, Paris, Paul Hartmann, 1929
  • Religion et culture, Paris, Desclée de Brouwer, 1930 (1946)
  • Le thomisme et la civilisation, 1932
  • Distinguer pour unir ou Les degrés du savoir, Paris 1932
  • Le songe de Descartes, Suivi de quelques essais, Paris 1932
  • De la philosophie chrétienne, Paris, Desclée de Brouwer, 1933
  • Du régime temporel et de la liberté, Paris, DDB, 1933
  • Sept leçons sur l'être et les premiers principes de la raison spéculative, Paris 1934
  • Frontières de la poésie et autres essais, Paris 1935
  • La philosophie de la nature, Essai critique sur ses frontières et son objet, Paris 1935 (1948)
  • Lettre sur l’indépendance, Paris, Desclée de Brouwer, 1935.
  • Science et sagesse, Paris 1935
  • Humanisme intégral. Problèmes temporels et spirituels d'une nouvelle chrétienté; zunächst spanisch 1935), Paris (Fernand Aubier), 1936 (1947)
  • Les Juifs parmi les nations, Paris, Cerf, 1938
  • Situation de la Poesie, 1938
  • Questions de conscience: essais et allocutions, Paris, Desclée de Brouwer, 1938
  • La personne humaine et la societé, Paris 1939
  • Le crépuscule de la civilisation, Paris, Éd. Les Nouvelles Lettres, 1939
  • Quattre essais sur l'ésprit dans sa crudition charnelle, Paris 1939 (1956)
  • De la justice politique, Notes sur le présente guerre, Paris 1940
  • A travers le désastre, New York 1941 (1946)
  • Conféssion de foi, New York 1941
  • La pensée de St.Paul, New York 1941 (Paris 1947)
  • Les Droits de l'Homme et la Loi naturelle, New York 1942 (Paris 1947)
  • Christianisme et démocratie, New York 1943 (Paris 1945)
  • Principes d'une politique humaniste, New York 1944 (Paris 1945);
  • De Bergson à Thomas d'Aquin, Essais de Métaphysique et de Morale, New York 1944 (Paris 1947)
  • A travers la victoire, Paris 1945;
  • Pour la justice, Articles et discours 1940-1945, New York 1945;
  • Le sort de l'homme, Neuchâtel 1945;
  • Court traité de l'existence et de l'existent, Paris 1947;
  • La personne et le bien commun, Paris 1947;
  • Raison et raisons, Essais détachés, Paris 1948
  • La signification de l'athéisme contemporain, Paris 1949
  • Neuf leçons sur les notions premières de la philosophie morale, Paris 1951
  • Approaches de Dieu, Paris 1953.
  • L'Homme et l'Etat (engl.: Man and State, 1951) Paris, PUF, 1953
  • Pour une philosophie de l'éducation, Paris 1959
  • Le philosophe dans la Cité, Paris 1960
  • La philosophie morale, Vol. I: Examen historique et critique des grands systèmes, Paris 1960
  • Dieu et la permission du mal, 1963
  • Carnet de notes, Paris, DDB, 1965
  • L'intuition créatrice dans l'art et dans la poésie, Paris, Desclée de Brouwer, 1966 (engl. 1953)
  • Le paysan de la Garonne. Un vieux laïc s’interroge à propos du temps présent, Paris, DDB, 1966
  • De la grâce et de l'humanité de Jésus, 1967
  • De l'Église du Christ. La personne de l'église et son personnel, Paris 1970
  • Approaches sans entraves, posthum 1973.
  • La loi naturelle ou loi non écrite, texte inédit, établi par Georges Brazzola. Fribourg, Suisse: Éditions universitaires, 1986. [Lectures on Natural Law. Tr. William Sweet. In The Collected Works of Jacques Maritain, Vol. VI, Notre Dame, IN: University of Notre Dame Press, (forthcoming).]
  • Oeuvres complètes de Jacques et Raïssa Maritain, 16 Bde., 1982-1999.

Karya tulis tentang Jacques Maritain

sunting
  • (Inggris) The Social and Political Philosophy of Jacques Maritain (1955)
  • (Inggris) W. Herberg (ed.), Four Existentialist Theologians (1958)
  • (Inggris) The Philosophy of Jacques Maritain (1953)
  • (Inggris) Jacques Maritain, Antimodern or Ultramodern?: An Historical Analysis of His Critics, His Thought, and His Life (1974)

Lihat pula

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ a b c d e f g h (Inggris) Albert E. Avey., Handbook in The History of Philosophy, New York: Barnes & Noble, Inc, 1954[halaman dibutuhkan]
  2. ^ (Inggris) Donald DeMarco. "The Christian Personalism of Jacques Maritain". EWTN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2000-12-05. Diakses tanggal 2017-09-21. 
  3. ^ Hanna 1996, hlm. 39
  4. ^ (Italia) Piero Viotto, Grandi amicizie: i Maritain e i loro contemporanei, 38, https://books.google.com/books?id=aonOg8KLOdIC&pg=PA38 Accessed 28 February 2016. Jean Leclercq, Di grazia in grazia: memorie, 60. https://books.google.com/books?id=jxKnMfTj81AC&pg=PA60 Accessed 28 February 2016
  5. ^ (Inggris) Hilton Kramer, "What was the Congress for Cultural Freedom?" The New Criterion, Volume 8, January 1990, page 7, January 1990.
  6. ^ (Inggris) The most comprehensive biography of the Maritians is: Jean-Luc Barre, "Jacques And Raissa Maritain: Beggars For Heaven", University of Notre Dame Press.
  7. ^ (Inggris) Beatification process for Jacques and Raissa Maritain could begin di YouTube (8 February 2011)
  8. ^ Hanna 1996, hlm. 40
  9. ^ (Inggris) Richard Francis Crane (2011). "Heart-Rending Ambivalence: Jacques Maritain and the Complexity of Postwar Catholic Philosemitism". Studies in Christian-Jewish Relations. 6: 8–9. 
  10. ^ (Inggris) Maritain,, Jacques (1946). St. Thomas Aquinas: Angel of the Schools. J. F. Scanlan (trans.). London: Sheed & Ward. hlm. viii. 

Referensi

sunting
  • (Inggris) G. B. Phelan, Jacques Maritain, NY, 1937.
  • (Inggris) J.W. Evans in Catholic Encyclopaedia Vol XVI Supplement 1967–1974.
  • (Inggris) Michael R. Marrus, "The Ambassador & The Pope; Pius XII, Jacques Maritain & the Jews", Commonweal, Oct. 22, 2004
  • (Prancis) H. Bars, Maritain en notre temps, Paris, 1959.
  • (Inggris) D. and I. Gallagher, The Achievement of Jacques and Raïssa Maritain: A Bibliography, 1906–1961, NY, 1962.
  • (Inggris) J. W. Evans, ed., Jacques Maritain: The Man and His Achievement, NY, 1963.
  • (Inggris) C. A. Fecher, The Philosophy of Jacques Maritain, Westminster, MD, 1963.
  • (Inggris) Jude P. Dougherty, Jacques Maritain: An Intellectual Profile, Catholic University of America Press, 2003
  • (Inggris) Ralph McInerny, The Very Rich Hours of Jacques Maritain: A Spiritual Life, University of Notre Dame Press, 2003
  • (Inggris) Hanna, Martha (1996). The Mobilization of Intellect: French Scholars and Writers During the Great War. Harvard University Press. ISBN 0674577558. 

Pranala luar

sunting