Ishaq bin Hanbal
Ishaq bin Hanbal bin Hilal Asy-Syaibani ialah seorang ulama hadis yang hidup di era Kekhalifahan Abbasiyah. Ia merupakan seorang ulama sekaligus paman dari ulama terkenal, Imam Ahmad bin Hanbal Asy-Syaibani dan merupakan ayah dari ulama terkenal lainnya dari Mazhab Hambali, Hanbal bin Ishaq bin Hanbal Asy-Syaibani. Ia lahir sekitar 3-4 tahun ( sekitar tahun 777 M atau sekitar tahun 161 Hijriah ) sebelum Imam Ahmad bin Hanbal, sehingga membuat usianya tidak terlampau jauh dengan keponakannya itu. Ia diketahui belajar dengan beberapa ulama terkenal, termasuk salah satunya ialah Syaikh Yazid bin Harun, seorang ulama terkenal dari kota Basrah.
Al Imam Ishaq bin Hanbal Asy-Syaibani | |
---|---|
Gelar | Al Imam |
Kun-yah | Abu Ya'kub |
Nama | Ishaq bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin 'Abdillah bin Hayyan bin 'Abdillah bin Anas bin 'Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa'labah bin Ukanah bin Sha'b bin 'Ali bin Bakr bin Wa'il bin Qasith bin Hanab bin 'Aqsha bin Da'mi bin Jadilah bin Asad bin Rabi'ah bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan ( حنبل بن إسحاق بن حنبل بن هلال ) |
Nisbah | Asy-Syaibani, Al Baghdadi |
Lahir | 777 M / 161 H Baghdad, Irak |
Meninggal | 867 M / 253 H |
Zaman | Zaman Keemasan Islam, sekitar Abad 2 Hijriah |
Wilayah aktif | Baghdad, Kekhalifahan Abbasiyah ( sekarang Irak ), lalu ke daerah Wasith yang jaraknya sekitar 180 km dari Baghdad |
Firkah | Ahlus Sunnah wal Jama'ah ( Al Jama'ah ) |
Mazhab Fikih | Hambali |
Mazhab Akidah | As-Salaf (Salafi) - (Atsari) |
Minat utama | Fiqih · Hadits · Aqidah |
Gagasan yang terkenal |
|
Dipengaruhi oleh
| |
Mempengaruhi
| |
Keturunan |
|
Orang tua |
|
Keluarga |
|
Biografi dan Kisahnya
suntingIa lahir di keluarga Syaibani pada sekitaran tahun 161 M atau sekitar tahun 777 Masehi. Tahun kelahirannya ini membuatnya tidak terlalu jauh dengan keponakan dari kakaknya, Muhammad bin Hanbal bin Hilal Asy-Syaibani. Usia dirinya dengan Ahmad bin Hanbal hanyalah berbeda sekitar 3 tahun karena Imam Ahmad bin Hanbal lahir pada tahun 780 M atau sekitar tahun 164 Hijriah.[butuh rujukan]
Ayahnya bernama Hanbal bin Hilal, salah seorang penduduk di kota Baghdad yang ternisbahkan kepada Bani Syaiban bin Dzuhl. Lalu, kakaknya, Muhammad bin Hanbal bin Hilal merupakan seorang pria di Baghdad yang berprofesi sebagai Tentara Kekhalifahan Abbasiyah yang wafat pada suatu ekspedisi militer yang menyebabkan keponakannya, Imam Ahmad, yatim pada usia dini, yang membuat kakak iparnya alias Ibu Imam Ahmad membesarkan keponakannya itu seorang diri. Hal ini membuat dirinya merasa memiliki tanggung jawab yang lebih untuk menjaga dan menemani Imam Ahmad. Ia diketahui merupakan seorang pedagang di Pasar Baghdad, sama seperti Imam Ahmad yang juga memiliki toko di kota Baghdad.[butuh rujukan]