Interferensi RNA (RNAi, dari RNA interference) merupakan salah satu mekanisme pada sel hidup untuk mengendalikan aktivitas gen. Karena pertama kali ia diketahui sebagai suatu proses untuk "mementahkan" hasil transkripsi sehingga translasi tidak dapat berlangsung, ia pernah dikenal sebagai mekanisme peredaman gen pascatranskripsi (post-transcriptional gene silencing, PTGS). Dalam RNAi terlibat dua jenis RNA berukuran kecil – miRNA dan siRNA – yang berperan penting. Kedua RNA berukuran kecil ini dapat berikatan dengan RNA lain (yang komplementer dengan urutan basanya) sehingga "mengganggu" (meng-interferensi) proses yang melibatkan RNA tersebut, misalnya dengan mencegah terbentuknya protein/enzim. Peran penting interferensi RNA mencakup sistem pertahanan terhadap informasi genetik asing (dari virus dan transposon), mengatur proses perkembangan, dan dalam sejumlah aspek ekspresi gen lainnya.

Dalam sejarahnya, mekanisme proses ini pertama kali ditemukan pada tumbuhan hias Petunia dan kemudian dipublikasi oleh tim peneliti di bawah pimpinan R.A. Jorgensen (1990)[1] dan dianggap sebagai satu-satunya mekanisme peredaman gen pascatranskripsi dalam proses pertumbuhan. Dari hasil penelitian inilah muncul istilah PTGS. Penelitian-penelitian terhadap mekanisme pertahanan sel menghadapi virus dengan mekanisme serupa sebenarnya bahkan sudah diketahui sebelumnya, tetapi belum ada yang mengaitkan mekanisme itu dengan fungsi lebih luas.

Dua tahun kemudian, mekanisme serupa, dinamakan quelling, dilaporkan oleh grup dari Italia yang bekerja menggunakan sejenis kapang oncom Neurospora crassa.[2] Kelompok ilmuwan Amerika Serikat di bawah pimpinan Andrew Fire dan Craig C. Mello melihat semua gejala ini sebagai sesuatu yang berkaitan dan menemukan proses yang sama pada lalat buah dan nematoda Caenorhabditis elegans. Publikasi mereka pada tahun 1998 membuka mata banyak orang bahwa mekanisme pertahanan sel terhadap virus dan berbagai pengaturan/regulasi ekspresi fenotipe banyak dikendalikan oleh interferensi RNA. Atas hasil karya ini, keduanya dianugerahi Penghargaan Nobel untuk Fisiologi atau Kedokteran.[3][4]

Referensi

sunting
  1. ^ Napoli C, Lemieux C, and Jorgensen R. (1990). "Introduction of a chimeric chalcone synthase gene into Petunia results in reversible co-suppression of homologous genes in trans". Plant Cell. 2: 279–289. PMID 12354959. 
  2. ^ Romano N, Macino G (1992). "Quelling: Transient inactivation of gene expression inNeurospora crassa by transformation with homologous sequences". Mol. Microbiol. 6: 3343–3353. PMID 1484489. 
  3. ^ Daneholt, Bertil. "Advanced Information: RNA interference". The Nobel Prize in Physiology or Medicine 2006. Diakses tanggal 2007-01-25. 
  4. ^ Fire A, Xu S, Montgomery M, Kostas S, Driver S, Mello C (1998). "Potent and specific genetic interference by double-stranded RNA in Caenorhabditis elegans". Nature. 391 (6669): 806–11. doi:10.1038/35888. PMID 9486653.