Petunia
Petunia | |
---|---|
Bunga Petunia x hybrida | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Petunia |
Petunia adalah suatu genus tumbuhan berbunga dari famili Solanaceae yang bunganya berbentuk trompet. Tumbuhan ini berasal dari Amerika Selatan. Tinggi tanaman ini antara 16–30 cm, dengan bunga bermahkota tunggal ataupun bermahkota ganda, serta berbagai variasi warna (misalnya merah, putih, kuning pucat, biru, dan ungu tua). Genus ini terdiri atas setidaknya 20 spesies.[1]
Petunia umumnya diserbuki oleh serangga, kecuali Petunia exserta yang diserbuki burung Kolibri. Umumnya petunia bersifat diploid dengan 14 kromosom dan tidak dapat disilangkan antarspesies.
Tanaman ini dapat mencapai tinggi 40 cm dan mempunyai banyak cabang, tetapi cabang-cabangnya ini sangat lemah, sehingga tanaman Petunia tidak dapat tumbuh dengan tegak. Ditumbuhi bulu-bulu yang sangat halus, daun-daun dari tanaman ini tumbuh secara berhadap-hadapan. Tangkai daunnya pendek, panjangnya kira-kira berkisar 5–10 cm dengan lebar 4–6 cm. Bunga dari tanaman ini tumbuh di bagian ujung batangnya, kelopak bunganya berwarna hijau kemerah-merahan, daun mahkota bunga bentuknya menyerupai trompet berwarna ungu muda, dan tabung bunga bagian dalam berwarna kuning.
Jenis Petunia yang mempunyai bunga berwarna ungu muda ini dinamakan Petunia Violacea, namun masih banyak jenis petunia dengan warna yang beragam. Salah satunya adalah Petunia Hybrida yang merupakan hasil persilangan di antara jenis tanaman petunia.
Tanaman hias ini akan tumbuh dengan subur bila ditanam di tempat-tempat yang tanahnya subur dan mengandung banyak air, serta mendapat sinar matahari yang cukup. Petunia memiliki umur yang pendek dan hanya berbunga satu kali selama hidupnya.
Untuk mengganti tanaman ini bisa dengan menyemaikan biji-bijinya. Biji-biji tanaman ini sangat kecil dan dapat dikatakan bahwa tanaman petunia mempunyai biji yang halus.
Tanaman petunia yang betina dapat juga ditanam langsung di tanah maupun ditanam di dalam pot. Apabila ditanam di dalam pot, maka batang dan daunnya tidak akan terlalu merambat di atas tanah. Ini dapat mengurangi proses pembusukan, terutama ketika tanah digenangi banyak air. Jika berkunjung ke daerah Cipanas, di sepanjang jalan banyak pedagang tanaman yang menjual petunia dalam pot yang digantung.
Banyak desainer lansekap menjadikan petunia sebagai elemen dekorasi pusat perhatian (centerpiece) taman. Taman Bunga Nusantara (TBN) Cipanas sering menggunakan tanaman ini di area terbuka dan dibentuk sebagai sebuah “karpet” berwarna.
Bunga Petunia akan mekar secara serempak jika lingkungan tumbuhnya mendukung. Untuk pertumbuhan normal dan berbunga, petunia membutuhkan banyak sinar matahari Sehingga petunia akan mekar pada musim kemarau. Di negara dengan empat musim, seperti Eropa, bunga petunia mulai bermekaran saat memasuki musim panas.
Sesuai dengan habitat aslinya dari pegunungan Amerika Latin (Brazil), petunia akan tumbuh lebih baik jika ditanam di dataran tinggi, minimal 800 m di atas permukaan laut (dpl) dengan suhu 16—22 0 C. Namun tetap bisa tumbuh di dataran rendah. Di daerah panas, bunganya akan tumbuh lebih kecil dan warnanya kurang begitu cerah.
Petunia dapat tumbuh pada media apa saja. Asalkan media tanamnya subur dan porous, sehingga air dapat mengalir dengan lancar dan tidak tergenang saat disiram. Media tanam yang umum digunakan adalah campuran tanah dan kompos sekam, atau tanah, cocopeat, dan arang sekam. Tanah bisa diganti dengan gambut, cocopeat, arang sekam.
Pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk majemuk dengan perbandingan NPK seimbang, seperti 8-8-8, 10-10-10, atau 15-15-15. Pemberian pupuk cair yang diaplikasikan dengan cara disemprot diberikan seminggu sekali.
Taksonomi
suntingBunga petunia adalah tanaman dengan famili Solanaceae. Tanaman yang juga beranggotakan tanaman seperti tembakau tomat, kentang, cabai (suku terong-terongan).[2] Beberapa ahli botani menempatkan tanaman dari golongan Calibrachoa dalam genus Petunia,[3] tetapi ini tidak diterima oleh yang lain.[4][5][6] Petchoa adalah genus hibrida yang berasal dari persilangan Calibrachoa dan Petunia .[7]
Jenis
suntingJenis-jenisnya meliputi:[8]
- Petunia alpicola
- Petunia axillaris
- Petunia bajeensis
- Petunia bonjardinensis
- Petunia exserta
- Petunia guarapuavensis
- Petunia inflata
- Petunia integrifolia
- Petunia interior
- Petunia ledifolia
- Petunia littoralis
- Petunia mantiqueirensis
- Petunia occidentalis
- Petunia patagonica
- Petunia reitzii
- Petunia riograndensis
- Petunia saxicola
- Petunia scheideana
- Petunia villadiana
Ekologi
suntingPetunia umumnya diserbuki oleh serangga, kecuali exserta, yang merupakan jenis langka, berbunga merah, dan diserbuki burung kolibri. Sebagian besar petunia bersifat diploid dengan 14 kromosom dan tidak memiliki antarspesies dengan petunia lainnya,[9][10] juga dengan Calibrachoa.
Dengan bunga yang berbentuk tabung sangat disukai oleh beberapa jenis serangga seperti Lepidoptera, termasuk ngengat Hummingbird .[11] Bunga-bunga tersebut juga dimakan oleh larva seperti earworm jagung, Helicoverpa zea dan kol looper, Trichoplusia ni .[12]
Pembudidayaan
suntingBunga petunia juga dikenal dengan ketahanannya akan iklim dan cuaca yang panas. Tanaman petunia membutuhkan setidaknya lima jam sinar matahari setiap harinya dan tumbuh subur di tanah yang lembab dan kondisi kelembaban atmosfer yang rendah. Akan lebih baik menanam bunga pitunia dari biji. Penyiraman secara rutin berdasarkan kondisi cuaca saat akan melakukan penyiramam. Jika cuaca cerah dan udara sedang sejuk, maka penyiraman dilakukan dua kali dalam seminggu, dengan selang waktu dua atau tiga hari. Namun, jika cuaca saat penyiraman sedang panas, penyiraman dapat dilakukan secara rutin setiap hari. Terutama sebagai tanaman gantung dan wadah lain perlu lebih sering disiram. [1] Pertumbuhan maksimum terjadi pada akhir musim semi. Pemupukan bunga Petunia dilakukan sebulan sekali atau seminggu sekali, tergantung pada varietasnya, akan membantu tanaman tumbuh dengan cepat. Petunia dapat dibudidayakan sebagai tanaman gantung.
Pada hortikultura banyak istilah yang digunakan untuk menunjukan berbagai macam jenis petunia yang dibudidayakan. Seperti Grandiflora, Multiflora, Wave (Spreading), Supertunia, Cascadia, dan Surfinia.
Kegunaan
suntingBanyak jenis lain selain Petunia × atkinsiana yang mendapatkan kepopuleran karena sering ditanam di halaman rumah.[13] Dengan beragam warna bunga, ukuran, dan arsitektur tanaman terdapat pada kedua jenis Petunia × atkinsiana dan ragam jenis lainnya, tercantum di bawah ini:[3]
Simbolisme dan cerita rakyat
suntingBangsa Maya dan Kerajaan Inca memercayai bahwa aroma petunia memiliki kekuatan untuk menangkal seperti binatang ganjil dan roh jahat. Tunas bunga petunia dikumpulkan untuk membuat ramuan ajaib. Menurut cerita rakyat Zaman Baru, petunia hanya akan tumbuh subur di mana ada "energi positif" dan tidak akan tumbuh di tempat-tempat di mana ada "energi negatif".
Jika bunga petunia akan diberikan sebagai hadiah, petunia memiliki (dalam bahasa bunga) dua makna yang berbeda yaitu, di satu sisi melambangkan suatu kenyamanan dengan seseorang,[14] dan di sisi lain melambangkan kemarahan dan kebencian.[15]
Galeri
sunting-
Pitunia merah di India
-
Petunia, Violet, di NIT Agartala, India
-
Suatu bentuk dari Petunia axillaris
-
salah satu bentuk pitunia yang dibudidayakan
-
Daun Petunia × atkinsiana
-
salah satu bentuk yang dibudidayakan
-
Starry Night, pitunia yang ditemukan di Porto Alegre - Brasil .
Referensi
sunting- ^ "The plant list: Petunia". Royal Botanic Garden Kew and Missouri Botanic Garden. Diakses tanggal 17 March 2018.
- ^ “Classification for Kingdom Plantae Down to Family Solanaceae”. Natural Resources Conservation Service. United States Department of Agriculture. 2009. Web. July 8, 2009.
- ^ a b Ellis, Barbara W. Taylor's Guide to Annuals. Boston. Houghton Mifflin Co. 1999. Print.
- ^ The Plant List: Petunia
- ^ Ando, T, Kokubun, H., Marchesi, E., Suárez, E. & Basualdo, I. 2005. Phylogenetic Analysis of Petunia sensu Jussieu (Solanaceae) using Chloroplast DNA RFLP. Ann. Bot. 96(2): 289 - 297.
- ^ Mishiba, Kei-Ichiro; Ando, Toshio; Mii, Masahiro; Watanabe, Hitoshi; Kokubun, Hisashi; Hashimoto, Goro; Marchesi, Eduardo (2000). "Nuclear DNA Content as an Index Character Discriminating Taxa in the Genus Petunia sensu Jussieu (Solanaceae)". Ann Bot. 85: 665–673.
- ^ The Value of Growing Petchoa SuperCal®. Ornamental News Oct 25 2012
- ^ The Plant List, diakses tanggal 13 September 2015
- ^ Ando, T., Nomura, M. Tsukahara, J., Watanabe, H., Kokubun, H., Tsukamoto, T., Hashimoto, G., Marchesi, E., Kitching, I.(2001) Reproductive isolation in a native population of Petunia sensu Jussieu (Solanaceae) Ann. Bot. (Lond.) 88:403–413.
- ^ Griesbach, R.J.(2007) in Flower breeding and genetics: Issues, challenges and opportunities for the 21st century, Petunia, ed Anderson N.O. (Springer, Dordrecht, The Netherlands), pp 301–336.
- ^ Butterfly Conservation
- ^ Johnson, ET; Berhow, MA; Dowd, PF. "Colored and white sectors from star-patterned petunia flowers display differential resistance to corn earworm and cabbage looper larvae". J Chem Ecol. 34: 757–65. doi:10.1007/s10886-008-9444-0. PMID 18484139. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-06. Diakses tanggal 2020-06-01.
- ^ Allan M. Armitage, Armitage's Manual of Annuals, Biennials, and Half-Hardy Perennials (Portland: Timber Press, 2001).
- ^ "Petunia Flower: Its Meanings and Symbolism". Flower Meaning. Diakses tanggal 22 May 2018.
- ^ "Petunia Flower – Meaning, Symbolism and Colors". Flower Meanings. Diakses tanggal 22 May 2018.