Imanuel Nuhan
Sersan Mayor Udara (Purn.) Imanuel Nuhan (1 Januari 1924 – 9 Oktober 2019) adalah seorang tokoh militer Indonesia dan merupakan pelaku penerjun pertama Korpaskhas yang diterjunkan pada 17 Oktober 1947 di Kotawaringin, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.[1]
Imanuel Nuhan | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Tewah, Hindia Belanda | 1 Januari 1924
Meninggal | 9 Oktober 2019 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia | (umur 95)
Profesi | Tentara |
Karier militer | |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Udara |
Masa dinas | 1945—1970 |
Pangkat | Sersan Mayor |
Sunting kotak info • L • B |
Penerjun pertama AURI
suntingSebagai penerjun pertama Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) itu pertama kali mendarat di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah bersama 12 orang rekannya pada 17 Oktober 1947 silam. Kisah bermula dari surat Gubernur Kalimantan Tengah Pangeran Muhammad Noor tentang permintaan kepada AURI, agar dapat mengirimkan pasukan penerjun payung ke Kalimantan untuk membentuk serta menyusun gerilyawan dalam membantu perjuangan rakyat daerah itu dan mendirikan stasiun radio induk untuk keperluan membuka jalur komunikasi antara Kalimantan dengan Yogyakarta serta menyiapkan daerah pendaratan (dropping zone) bagi penerjun selanjutnya.
Permintaan tersebut disambut Kepala Satuan Angkatan Udara (Kasau) saat itu, Komodor Udara Suryadi Suryadarma. Dia kemudian memerintahkan Mayor Udara Tjilik Riwut untuk mempersiapkan prajurit-prajurit AURI yang akan diterjunkan di Kalimantan.
Meninggal dunia
suntingSerma (Purn) Imanuel Nuhan tutup usia pada tanggal 9 Oktober 2019, Pukul 19.10 WIB di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya karena sakit. Ia dimakamkan melalui upacara militer di Taman Makam Pahlawan, Sanaman Lampang, Palangka Raya. Tembakan salvo mengawali proses pemakaman Imanuel Nuhan di Taman Makam Pahlaman (TMP) Sanaman Lampang Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 Kota Palangka Raya. Upacara pemakaman secara militer tersebut dipimpin langsung Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Eris Widodo Yuliastono, S.E., M.Tr (Han).[2]
Referensi
suntingPranala luar
suntingLihat pula
sunting