Diberikan bangun segitiga siku-siku dengan panjang c sebagai sisi miringnya, serta a dan b untuk sisi lainnya, dengan a, b, c sembarang bilangan riil positif yang memenuhi teorema Pythagoras, yaitu
Dari informasi tadi, maka dapat memungkinkan untuk mengonstruksi segitiga siku-siku yang sebangun, dengan faktor dilatasi sebesar . Dengan demikian, panjang sisi miring segitiga yang baru ialah 1, dan panjang sisi yang lain ialah dan . Karena segitiga yang telah didilatasi masih merupakan segitiga siku-siku, maka menurut teorema Pythagoras,
Definisi dasar dari fungsi sinus dan kosinus terhadap panjang sisi segitiga siku-siku ialah:Substitusikan kedua definisi dasar tersebut, maka diperolehAkan tetapi, langkah pembuktiannya belum selesai, lantaran konstruksinya mengandalkan kesebangunan dua segitiga siku-siku (dengan ), sehingga relasi trigonometri akan digunakan untuk melengkapi pembuktiannya.
Misalkan sudut berada pada selang interval . Maka, terdapat suatu nilai sedemikian sehingga . Dari informasi di atas, maka diperolehsehingga diperolehKarena fungsi sinus dan kosinus merupakan fungsi periodik, maka persamaanberlaku untuk setiap bilangan riil , dan selesailah pembuktiannya.
juga disebut sebagai identitas Pythagoras.[1] Apabila salah satu sisi tegak lurus segitiganya memiliki panjang 1, maka nilai tangen dari sudut yang disamping adalah panjang sisi tegak lurus yang satunya, dan nilai sekan sudutnya ialah panjang sisi miringnya.
dan
Dengan cara ini, identitas trigonometri ini melibatkan fungsi tangen dan sekan yang didapatkan dari teorema Pythagoras. Sudut yang berhadapan dengan sisi depan yang panjangnya 1 (sudut ini dapat ditandai sebagai ) memiliki nilai kotangen yang sama dengan panjang sisi tegak lurus lainnya, dan nilai kosekannya sama dengan panjang sisi miringnya. Dengan cara ini, identitas trigonometri ini melibatkan kotangen dan kosekan juga, yang didapatkan dari teorema Pythagoras.
Tabel berikut memberikan ilustrasi cara mendapatkan kedua identitas baru dengan suatu pembagi yang mengaitkan mereka dengan identitas utama.
Lingkaran satuan yang berpusat pada titik asal di ruang Euklides didefinisikan dengan rumus:[2]
Diberikan suatu sudut , maka terdapat satu buah titik pada lingkaran satuan dengan sudut dari sumbu-, dengan koordinat dan dari titik ialah:[3]
dan
Akibatnya, dari persamaan lingkaran satuan, maka diperoleh:
yang merupakan identitas Pythagoras.
Pada gambar berikut, titik memiliki koordinat- yang negatif, dan itu didapatkan dari , yang merupakan bilangan negatif: . Titik memiliki koordinat- yang positif, lantaran . Saat θ bertambah dari nol menuju satu lingkaran penuh (), nilai sinus dan kosinusnya berganti tanda di berbagai kuadran agar tanda dan nya benar. Gambar berikut menunjukkan beragam tanda pada fungsi sinus saat sudutnya berpindah kuadran.
Oleh karena sumbu- dan sumbu- itu tegak lurus, identitas Pythagoras ini setara dengan teorema Pythagoras untuk segitiga yang panjang sisi miringnya 1 (yang pada akhirnya setara dengan teorema Pythagoras secara utuh dengan menggunakan argumen kesebangunan segitiga). Lihat lingkaran satuan untuk penjelasan singkat.
Dalam ekspansi , nilai dimulai dari 1, sedangkan nilai dimulai dari 0 pada ekspansi . Agar nilai sama-sama dimulai dari 1, dapat dilakukan sedikit manupulasi (dengan bantuan dari teorema binomial) :
^
Hasil ini dapat diperoleh dari rumus jarak untuk menghitung jarak dari titik asal ke titik . Lihat Cynthia Y. Young (2009). Algebra and Trigonometry (edisi ke-2nd). Wiley. hlm. 210. ISBN978-0-470-22273-7. Pendekatan ini mengandalkan teorema Pythagoras.