Hubungan Somalia dengan Tiongkok
Hubungan Tiongkok–Somalia (Hanzi: 中索关系/中索關係, bahasa Somali: Xiriirka Shiinaha-Soomaaliya) merujuk kepada hubungan bilateral antara Tiongkok dan Somalia.
Tiongkok |
Somalia |
---|
Sejarah
suntingSomalia dan China memiliki hubungan panjang dalam hal perdagangan, militer, budaya dan bahasa.[1]
Abad Pertengahan
suntingHubungan antara Somalia dan Tiongkok bermula pada Abad Pertengahan. Melalui perdagangan, masyarakat di kedua kawasan tersebut menjalin hubungan baik. Jerapah, zebra dan kemenyan diekpor ke Kekaisaran Ming Tiongkok, yang menjadikan para pedagang Somalia sebagai para pemimpin dalam perdagangan antara Asia dan Afrika,[2] dan dalam proses mempengaruhi bahasa Tionghoa dengan bahasa Somalia dan vice versa. Tiongkok mengekspor perangkat seladon, rempah-rempah dan senapan lontak dalam pertukuran untuk kuda, hewan eksotis dan gading. Penjelajah, marinir, diplomat dan laksamana armada Tionghoa Hui berpengaruh, Cheng Ho, datang dalam perjalanan keempat dan kelimanya ke kota-kota Somalia Mogadishu, Zeila, Merca dan Berbera.[3] Sa'id dari Mogadishu, seorang penjelajah Somalia datang ke Tiongkok pada abad ke-14, saat Tiongkok dikuasai oleh dinasti Yuan, dan mencatat komunitas perdagangan dari pelabuhan-pelabuhan dan kota-kota di Tiongkok.