Hiu berjalan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subkelas:
Superordo:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
H. halmahera
Nama binomial
Hemiscyllium halmahera
Allen, G.R., Erdmann, M.V. & Dudgeon, C.L., 2013[1]

Hiu berjalan (H. halmahera) adalah sebuah spesies hiu bambu yang ditemukan di Indonesia.[1] Spesies ini pertama kali dilaporkan ketika ditemukan dua spesimen hiu ini di dekat Pulau Halmahera, Maluku Utara.[1] Spesies ini cukup mirip dengan Hemiscyllium galei yang ditemukan di Papua Barat. H. halmahera berjalan di dasar laut menggunakan sirip pektoral.[1] Banyak bintik bewarna kegelapan menyelubungi kulit hiu H. halmahera.[1]

Ikan ini ditemukan oleh rombongan ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Gerald Allen.[2] Ilmuwan-ilmuwan tersebut bekerja dalam naungan Conservation International.[2]

Morfologi

sunting

Ukuran H. halmahera relatif kecil, spesimen yang pernah tertangkap berukuran 70 cm.[3] Hiu ini bergerak dengan "berjalan" di dasar laut menggunakan sirip pektoral dan sirip pelvis mereka.[3]

Secara umum, warna kulit hewan tersebut adalah coklat dan kulit mereka juga dihiasi oleh bintik-bintik poligonal bewarna gelap.[3] Bintik-bintik bewarna putih juga ditemukan dengan jumlah yang relatif sedikit (lebih kecil dari 10), pada jarak antara bintik poligonal bewarna gelap.[3]

Pada hiu ini, ditemukan bintik hitam berukuran relatif besar pada daerah moncong, sepasang tanda gelap pada bagian ventral (bagian bawah) kepala, dan belang berbentuk huruf "U" pada bagian atas (dorsal).[3]

Ditemukan juga tanda horizontal bewarna gelap berjumlah 7 hingga 8, di antara abdomen (perut) dan dasar sirip kaudal (caudal-fin base).[3] Pada seekor H. halmahera, biasanya ditemukan 25 buah bintik hitam pada permukaan atas kepala.[3]

Habitat dan perilaku

sunting

H. halmahera pertama kali ditemukan di perairan Halmahera, salah satu pulau dari Kepulauan Maluku yang terletak di sebelah barat Papua Nugini.[4] Ikan ini hidup pada perairan tropis.[4]

H. halmahera merayap di dasar laut dengan siripnya untuk bergerak.[4] Mereka bergerak mencari makan berupa ikan kecil, krustasea (seperti kepiting dan udang), dan moluska pada malam hari.[4]

Penemuan

sunting

H. halmahera ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Gerald Allen, ilmuwan biologi yang bekerja di bawah naungan Conservation International.[2] Oleh Allen dan kawan-kawan, penemuan spesies H. halmahera telah dipublikasikan dalam berkala ilmiah "International Journal of Ichthyology".[1][2]

Ikan yang juga disebut hiu karpet berekor panjang ini dinamai sesuai dengan tempat di mana hiu tersebut ditemukan. H. halmahera dideskripsikan mirip dengan kerabat dekatnya, yaitu as Hemiscyullium galei, yang ditemukan di Teluk Cendrawasih, Papua Barat.[2]

Oleh tim penemu yang tergabung dalam Conservation International, penemuan spesies hiu ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kontribusi hiu dalam ekosistem, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam konservasi hiu.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f (Inggris) Allen GR, Erdmann MV, Dudgeon CL. "Hemiscyllium halmahera, a new species of Bamboo Shark (Hemiscyllidae) from Indonesia". Aqua. 19 (3): 123–136. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-29. 
  2. ^ a b c d e (Inggris) Gray R (28 Aug 2013). "New species of 'walking' shark discovered". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-30. Diakses tanggal 29 Apr 2014. 
  3. ^ a b c d e f g (Inggris) Anderson N (25 Aug 2013). "Hemiscyllium halmahera: New Species of 'Walking' Shark from Indonesia". 
  4. ^ a b c d (Inggris) Presse AF (30 Aug 2013). "'Walking' Bamboo Shark Discovered In Eastern Indonesia". Diakses tanggal 29 Apr 2014. 
  5. ^ (Inggris) Ives J (5 Sep 2014). "New 'walking' shark discovered". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-29. Diakses tanggal 29 Apr 2014.