Harry Moekti
Hariadi Wibowo (25 Maret 1957 – 24 Juni 2018), lebih dikenal dengan nama Harry Moekti adalah penyanyi dan dai Indonesia.
Harry Moekti | |
---|---|
Lahir | Hariadi Wibowo 25 Maret 1957 Cimahi, Jawa Barat, Indonesia |
Meninggal | 24 Juni 2018 Cimahi, Jawa Barat, Indonesia | (umur 61)
Sebab meninggal | Serangan Jantung |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Harry Moekti |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1980—2018 |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | |
Label | |
Artis terkait | |
Awal kehidupan
suntingSejak kecil hingga menamatkan studinya di SMA, hari-hari Harrry Moekti dihabiskan di Cimahi dan Bandung. Kemudian sebagai anak tentara, Harry mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke Semarang. Di kota Semarang, Harry pernah menjadi room boy di Hotel Patra Jasa Semarang selama satu tahun. Dari kota Semarang pula karier Hari Moekti dalam bidang musik dimulai. Harry dan beberapa kawannya membentuk grup band Dharodox (dari bahasa jawa yang berarti nderedeg atau gemetar).[1]
Karier
suntingTahun 1980 sesudah ayahnya meninggal, Harry kembali ke Bandung. Di Bandung, Harry bergabung dengan Orbit band, Primas band bersama Tommy Kasmiri, kemudian New Bloodly band. Perjalanan musik Harry kemudian dilanjutkan di kota Jakarta dengan bergabung bersama Makara dari tahun 1982 sampai tahun 1985. Namun ketika Harry melakukan rekaman solo, grup ini bubar. Suatu hal yang dianggap mengangkat kariernya adalah ketika dirinya bergabung dengan Krakatau pada tahun 1985.
Beberapa rekaman Harry Moekti yang meledak di pasaran antara lain adalah Lintas Melawai pada tahun 1987, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka dan Satu Kata bersama grup band Adegan. Selama kariernya Harry telah membuat tujuh album rekaman, albumnya yang terakhir adalah Di Sini. Album terakhir itu dibuat ketika Harry mulai menekuni agama Islam lebih mendalam, sehingga Harry tidak melakukan promosi dengan mengadakan show seperti yang dilakukan setiap penyanyi ketika albumnya muncul. Akibatnya album terakhir itu kurang laku di pasaran.
Dunia yang dekat petualangan alam adalah dunia Harry yang lainnya ketika masih menjadi penyanyi. Ia sempat membuat klub panjat tebing di Sukabumi, juga menjadi anggota SAR, aktif dalam olahraga Arung Jeram (search and Rescue), kemudian mengikuti kursus terjun payung di Australia. Semua itu dilakukannya dari tahun 1990 sampai 1996.
Diskografi
suntingBersama Makara
sunting- Laron-Laron (1986)
Album Solo
sunting- Ada Kamu (1987)
- Nona Nona Nona (1990)
- Kita Masih (1992)
- Maukah Kamu (1993)
- 20 Private Collection (1994)
- Di Sini (1996)
Bersama Adegan
sunting- Selangkah di Depan (1993)
- Waktu Berjalan (1995)
Filmografi
suntingFilm
suntingTahun | Judul | Peran | Keterangan |
---|---|---|---|
1991 | Demi Cinta Belahlah Dadaku |
Televisi
suntingTahun | Judul | Peran | Keterangan |
---|---|---|---|
1996 | 3 M : Maunya Macam-Macam |
Kematian
suntingHarry Moekti meninggal dunia akibat serangan jantung yang di deritanya pada hari Minggu, 24 Juni 2018, pada pukul 20:49 WIB, dalam usia 61 tahun. Harry Moekti dimakamkan di Caringin, Bogor, Jawa Barat hari Senin pagi, 25 Juni 2018.
Referensi
sunting- ^ "Tokoh: Harry Moekti"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-30. Diakses tanggal 2018-04-29.