Hambatan
bunyi tuturan yang dibentuk dengan menghambat aliran udara
Dalam ilmu fonetik, hambatan atau obstruen adalah bunyi tuturan misal [k], [d͡ʒ], atau [f] yang dibentuk dengan menghambat aliran udara. Hambatan berbeda dengan sonoran, yang tak ada penghambatan demikian dan sehingga menggaung.[1] Semua hambatan adalah konsonan, tetapi sonoran meliputi konsonan dan juga vokal.
Cara artikulasi |
---|
Hambatan |
Decakan |
Letupan |
Semburan |
Letupan-balik |
Gesekan |
Desis |
Desis alur |
Konsonan lepas |
Sengauan |
Kepakan |
Getaran |
Hampiran |
Geseran |
Vokal |
Semivokal |
Sisi lidah |
Subkelas
suntingHambatan dapat dibagi menjadi:
- letupan (hentian mulut), misal [p, t, k, b, d, ɡ], dengan halangan penuh pada saluran suara;
- geseran, misal [f, ɸ, θ, s, ʃ, x, v, β, z, ʒ, ɣ], dengan penutupan terbatas, sehingga tak menghentikan aliran udara tetapi membuatnya bergolak;
- gesekan, yang bermula dengan halangan penuh tetapi dilepas menjadi lepasan yang menyerupai geseran, misal [t͡ʃ] and [d͡ʒ].[2]
Penyuaraan
suntingHambatan seringkali bersifat nirsuara dalam purwarupanya, tetapi hambatan bersuara juga umum. Ini membedakannya dengan sonoran, yang dalam purwarupanya bersuara dan jarang sekali bersifat nirsuara secara fonemik.[3]
Rujukan
sunting- ^ Gussenhoven, Carlos; Haike, Jacobs. Understanding Phonology, Fourth Edition, Routledge, 2017
- ^ Zsiga, Elizabeth. The Sounds of Language: An Introduction to Phonetics and Phonology. Wiley-Blackwell, 2013.
- ^ Blevins, Juliette (2018). "Evolutionary phonology and the life cycle of voiceless sonorants". Typological Studies in Language. 121: 31–58. doi:10.1075/tsl.121.01ble.
- Ian Maddieson (1984). Patterns of Sounds. Cambridge University Press. ISBN 0-521-26536-3.
- Ladefoged, Peter; Maddieson, Ian (1996). The Sounds of the World's Languages. Oxford: Blackwell. ISBN 0-631-19814-8.
Daerah artikulasi |