Georg Friedrich, Pangeran Prusia
Georg Friedrich Ferdinand, Pangeran Prusia [1][2][3][4][5] (Jerman: Georg Friedrich Ferdinand Prinz von Preußen;[6] kelahiran 10 Juni 1976), adalah kepala Wangsa Hohenzollern saat ini,[7][8] bekas dinasti pemerintahan Kekaisaran Jerman dan Kerajaan Prusia. Ia adalah canggah dan pewaris dari Wilhelm II, Kaisar Jerman dan Raja Prusia terakhir, yang dilengserkan dan dibawa ke pengasingan setelah kekalahan Jerman saat Perang Dunia I pada 1918.
Georg Friedrich | |||||
---|---|---|---|---|---|
Pangeran Prusia | |||||
Kepala Wangsa Hohenzollern | |||||
Period | 26 September 1994 – present | ||||
Pendahulu | Louis Ferdinand (Sr.), Pangeran Prusia | ||||
Pewaris tahta | Carl Friedrich, Pangeran Prusia | ||||
Kelahiran | 10 Juni 1976 Bremen, Jerman Barat | ||||
Pasangan | Putri Sophie dari Isenburg (m. 2011) | ||||
Keturunan | Pangeran Carl Friedrich Pangeran Louis Ferdinand Putri Emma | ||||
| |||||
Wangsa | Wangsa Hohenzollern | ||||
Ayah | Louis Ferdinand (Jr.), Pangeran Prusia | ||||
Ibu | Countess Donata dari Castell-Rüdenhausen |
Keluarga ekstended
|
Pendidikan dan karier
suntingGeorg Friedrich adalah putra tunggal dari Pangeran Louis Ferdinand dari Prusia (1944–1977) dan Countess Donata dari Castell-Rüdenhausen (lahir seagai anggota keluarga kepangeranan yang dimediasisasikan, ia sekarang bernama Duchess Donata dari Oldenburg melalui pernikahan keduanya dengan mantan eks-suami saudari iparnya, Adipati Friedrich August dari Oldenburg).
Setelah kematian ayahnya, Georg Friedrich menjalani masa mudanya dibawah asuhan kakek pihak ayahnyanya.[5] Ia masuk sekolah tata bahasa di Bremen dan Oldenburg dan menyelesaikan pendidikannya di Kolese Glenalmond dekat Perth, Skotlandia, di mana ia meraih tingkat A. Selama dua tahun berada di angkatan darat Jerman, Georg Friedrich mempelajari ekonomi bisnis di Universitas Pertambangan dan Teknologi Freiberg.
Georg Friedrich sekarang bekerja pada sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam membantu universitas memberikan inovasi mereka untuk pasar.[9] Ia juga mengurus Yayasan Putri Kira dari Prusia, yang didirikan oleh neneknya pada 1952.[10] Ia tinggal di dekat Bremen dan di Istana Hohenzollern.
Georg Friedrich mengklaim kompensasi untuk istana-istana dan lahan-lahan yang dieksploitasi di Berlin. Prosedur untuk kompensasi dimulai oleh kakeknya Pangeran Louis Ferdinand dari Prusia dibawah Undang-Undang Kompensasi (EALG) pada Maret 1991.[11]
Wangsa Hohenzollern
suntingGeorg Friedrich menggantikan kakeknya, Pangeran Louis Ferdinand I dari Prusia sebagai Kepala Wangsa Kerajaan Prusia,[12] sebuah cabang dari Wangsa Hohenzollern, pada 26 September 1994.
Pernikahan
suntingPada 21 Januari 2011, Georg Friedrich mengumumkan pertunangannya dengan Putri Sophie Johanna Maria dari Isenburg (kelahiran 7 Maret 1978), yang mempelajari administrasi bisnis di Freiburg dan Berlin dan bekerja di sebuah firma yang memberikan konsultasi bisnis nonprofit.[13] Pernikahan sipilnya diadakan di Potsdam pada 25 Agustus 2011,[9] dan perkawinan keagamaannya diadakan di Gereja Perdamaian di Potsdam pada 27 Agustus 2011, pada hari ulang tahun ke-950 pendirian Wangsa Hohenzollern.[14][15] Pernikahan keagamaannya juga disiarkan secara langsung oleh saluran televisi publik lokal.[9] Makan malamnya, yang dihadiri beberapa anggota keluarga kerajaan Jerman dan Eropa, diadakan di Istana Orangery di Taman Sanssouci.
Orangtua Putri Sophie adalah Franz-Alexander, Pangeran Isenburg dan istrinya, née Countess Christine von Saurma-Jeltsch.[16]
Sang Putri memiliki dua saudara, Pangeran Kehormatan Alexander dan Pangeran Viktor, dan dua kakak perempuan, Archduchess Katharina (kelahiran 1971), istri Adipati Agung Martin dari Austria-Este sejak 2004, dan Putri Isabelle (kelahiran 1973), istri Carl, Pangeran Wied sejak 1998.
Anak-anak
suntingPada 20 Januari 2013, istri Georg Friedrich, Sophie melahirkan putra kembar, Carl Friedrich Franz Alexander dan Louis Ferdinand Christian Albrecht, di Bremen. Carl Friedrich, anak tertua dari dua saudara kembar tersebut, menjadi pewaris tahtanya.[17] Anak-anak tersebut dibaptis di Kapel St. Mikael di Istana Hohenzollern pada 24 Juni 2013. Anak ketiga mereka, seorang putri yang bernama Emma Marie, lahir pada 2 April 2015.
Referensi dan catatan
sunting- ^ In 1919 royalty and nobility were mandated to lose their privileges in Germany, hereditary titles were to be legally borne thereafter only as part of the surname, according to Article 109 Diarsipkan 2010-04-20 di Wayback Machine. of the Weimar Constitution. Styles such as majesty and highness were not retained. Diarsipkan 2015-07-24 di Wayback Machine.
- ^ Eilers, Marlene. Queen Victoria's Descendants. Rosvall Royal Books, Falkoping, Sweden, 1997. pp. 16-17, 123, 172. ISBN 91-630-5964-9
- ^ Willis, Daniel. The Descendants of King George I of Great Britain. Clearfield, Baltimore, US, 2002, pp. 688-689. ISBN 0-8063-5172-1
- ^ Genealogisches Handbuch des Adels, Fürstliche Häuser Band XIV. "Haus Preussen". C.A. Starke Verlag, 1991, p. 123, 146. ISBN 3-7980-0700-4
- ^ a b de Badts de Cugnac, Chantal. Coutant de Saisseval, Guy. Le Petit Gotha. Nouvelle Imprimerie Laballery, Paris 2002, pp. 77-79, 99, 106, 108-111. (French) ISBN 2-9507974-3-1
- ^ Templat:German title
- ^ "George Frederick The Prince of Prussia" Diarsipkan 2015-06-26 di Wayback Machine. preussen.de
- ^ "Germany 1815-90; Vol II 1852-71". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-31. Diakses tanggal 2015-06-30.
- ^ a b c "Heir to Prussian throne to get televised wedding". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-21. Diakses tanggal 2015-06-30.
- ^ "George Frederick The Prince of Prussia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-06-21. Diakses tanggal 27 Agustus 2011.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2015-06-30.
- ^ DeMarco, Anthony (29 Februari 2012). "A 35-Carat Diamond of Royal Historical Significance Will Be Sold at Sotheby's". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-08. Diakses tanggal 18 November 2012.
After the death of Prince Louis Ferdinand, the diamond was inherited as part of the estate by his grandson, Georg Friedrich (1976-), Prince of Prussia and current head of the Royal House of Prussia
- ^ "Prinz Georg Friedrich von Preußen Er hat sich mit Sophie verlobt!". 22 Januari 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-22. Diakses tanggal 27 Agustus 2011.
- ^ "Verlobung im Haus Hohenzollern". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-03. Diakses tanggal 2015-06-30.
- ^ "Prinz von Preußen heiratet in Potsdam". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-18. Diakses tanggal 2015-06-30.
- ^ Marek, Miroslav. "Complete Genealogy of the Princely House of Isenburg". Genealogy.EU. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-14. Diakses tanggal 2015-06-30. Hapus pranala luar di parameter
|publisher=
(bantuan)[rujukan terbitan sendiri] - ^ "Official Website of the House of Hohenzollern: Prinz Georg Friedrich von Preußen". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-18. Diakses tanggal 2015-06-30.
Pranala luar
suntingMedia tentang Georg Friedrich, Prince of Prussia di Wikimedia Commons
- Official (English-language) website of the House of Hohenzollern Diarsipkan 2003-07-27 di Wayback Machine.
- Biography at preussen.de Diarsipkan 2010-06-21 di Wayback Machine.
- "No Titles, No Subjects, No Problem: Germans Join Royal Wedding Craze Diarsipkan 2012-11-11 di Wayback Machine.", Wall Street Journal, 26 Aug 2011
- Wedding video Diarsipkan 2023-05-15 di Wayback Machine.
Georg Friedrich, Pangeran Prusia Lahir: 10 Juni 1976
| ||
Hanya gelar saja | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Pangeran Louis Ferdinand Sr. |
— TITULER — Kaisar Jerman Raja Prusia 26 September 1994 – sekarang Alasan kegagalan suksesi: Kekaisaran dan Kerajaan dibubarkan pada 1918 |
Petahana Penerus: Pangeran Carl Friedrich |