Daftar penguasa Prusia

artikel daftar Wikimedia

Raja Prusia adalah anggota Wangsa Hohenzollern yang merupakan penguasa keturunan dari bekas negara Jerman Prusia dari pendiriannya pada tahun 1525 sebagai Kadipaten Prusia. Kadipaten telah berevolusi dari Ordo Teutonik, Katolik Roma, negara tentara salib, dan teokrasi yang terletak di sepanjang pantai timur Laut Baltik. Ksatria Teutonik berada di bawah kepemimpinan seorang Tuan Agung yang pemegang terakhirnya, Albert berpindah agama ke Protestan dan menduniawikan negaranya yang kemudian menjadi Kadipaten Prusia. Kadipaten awalnya merupakan bawahan dari Kerajaan Polandia, sebagai akibat dari ketentuan Penghormatan Prusia di mana Albert diberikan jabatan Kadipaten sebagai bagian dari syarat-syarat perdamaian setelah Perang Prusia. Ketika garis keturunan utama dari Hohenzollerns Prusia meninggal pada tahun 1618, Kadipaten berlalu untuk berbagai cabang keluarga, yang juga memerintah sebagai Elektor Brandenburg dalam Kekaisaran Romawi Suci. Sementara secara nominal dua wilayah masih berbeda, Prusia di bawah kekuasaan raja Polandia dan Brandenburg di bawah kekuasaan raja dari Kekaisaran Romawi Suci, dua negara yang dikenal bersama-sama secara sejarah dan geografis sebagai Brandenburg-Prusia. Setelah Perang Utara Kedua, serangkaian perjanjian membebaskan Kadipaten Prusia dari bawah kekuasaan negara lain sehingga yang berdaulat penuh ialah Kadipaten dalam haknya sendiri. Situasi yang kompleks ini (di mana Hohenzollern, penguasa independen Kadipateni Prusia juga merupakan subjek dari Kaisar Romawi Suci sebagai Elektor Brandenburg) memberikan dasar-dasar bagi berdirinya Kerajaan Prusia pada tahun 1701. Untuk alasan diplomatik, penguasa-penguasa negara dikenal sebagai Raja di Prusia dari 1701 untuk 1772 kemungkinan besar karena mereka masih berutang kesetiaan kepada Kaisar sebagai Elektor Brandenburg. Gelar "Raja di Prusia" (sebagai lawan dari "Raja Prusia") diadakan agar tidak menyinggung Kaisar. Tumbuhnya negara Prusia melalui beberapa perang dan langkah-langkah diplomatik di seluruh abad ke-18, memperjelas bahwa Prusia telah menjadi sebuah Kekuatan Besar yang tidak perlu tunduk patuh kepada Kekaisaran Romawi Suci. Pada 1772, kepura-puraan terhadap Kaisar Romawi Suci dihentikan sehingga gelar "Raja Prusia" digunakan. Dengan demikian, sampai tahun 1871, ketika Perang Prancis-Prusia selesai, Raja Prusia, Wilhelm I dimahkotai sebagai Kaisar Jerman. Dari titik itu ke depan, meskipun Kerajaan Prusia mempertahankan statusnya sebagai negara konstituen dari Kekaisaran Jerman, Raja-Raja Prusia lainnya juga menjabat sebagai Kaisar Jerman dan gelar itulah yang didahulukan yang didahulukan.

Raja Prusia
Wilhelm II
Perincian
Penguasa pertamaAlbert (sebagai Adipati)
Pembentukan10 April 1525
KediamanStadtschloss, Berlin (terakhir)
PenunjukHerediter
Lambang Kerajaan Prusia

Kadipaten Prusia (1525-1701)

sunting
Nama
Masa hidup
Naik takhta
Turun takhta
Catatan
Keluarga
Foto
Albrecht
(1490-05-17)17 Mei 1490 – 20 Maret 1568(1568-03-20) (umur 77) 10 April 1525 20 Maret 1568 Hohenzollern  
Albrecht Friedrich
(1553-05-07)7 Mei 1553 – 28 Agustus 1618(1618-08-28) (umur 65) 20 Maret 1568 28 Agustus 1618 Anak Albrecht Hohenzollern  
Johann Sigismund
(1572-11-08)8 November 1572 – 23 Desember 1619(1619-12-23) (umur 47) 28 Agustus 1618 23 December 1619 Sepupu Albrecht Friedrich, juga Elektor Brandenburg Hohenzollern  
Georg Wilhelm
(1595-11-13)13 November 1595 – 1 Desember 1640(1640-12-01) (umur 45) 23 Desember 1619 1 Desember 1640 Anak Johann Sigismund, juga Elektor Brandenburg Hohenzollern  
Friedrich Wilhelm
  • Elektor Agung
(1620-02-16)16 Februari 1620 – 29 April 1688(1688-04-29) (umur 68) 1 Desember 1640 29 April 1688 Anak Georg Wilhelm, juga Elektor Brandenburg Hohenzollern  
Friedrich I
(1657-07-11)11 Juli 1657 – 25 Februari 1713(1713-02-25) (umur 55) 29 April 1688 18 Januari 1701 Anak Friedrich Wilhelm, juga Elektor Brandenburg Hohenzollern  

Kerajaan Prusia (1701-1918)

sunting
Nama
Masa hidup
Naik takhta
Turun takhta
Catatan
Keluarga
Foto
Friedrich I
  • Raja Mata Duitan
    [1]
(1657-07-11)11 Juli 1657 – 25 Februari 1713(1713-02-25) (umur 55) 18 Januari 1701 25 Februari 1713 Anak Friedrich Wilhelm Hohenzollern  
Friedrich Wilhelm I
  • Raja Tentara
(1688-08-14)14 Agustus 1688 – 31 Mei 1740(1740-05-31) (umur 51) 25 Februari 1713 31 Mei 1740 Anak Friedrich I Hohenzollern  
Friedrich II
  • Agung
(1712-01-24)24 Januari 1712 – 17 Agustus 1786(1786-08-17) (umur 74) 31 Mei 1740 17 Agustus 1786 Anak Friedrich Wilhelm I Hohenzollern  
Friedrich Wilhelm II
(1744-09-25)25 September 1744 – 16 November 1797(1797-11-16) (umur 53) 17 Agustus 1786 16 November 1797 Keponakan Friedrich II Hohenzollern  
Friedrich Wilhelm III
(1770-07-03)3 Juli 1770 – 7 Juni 1840(1840-06-07) (umur 69) 16 November 1797 7 Juni 1840 Anak Friedrich Wilhelm II Hohenzollern  
Friedrich Wilhelm IV
(1795-10-15)15 Oktober 1795 – 2 Januari 1861(1861-01-02) (umur 65) 7 Juni 1840 2 Januari 1861 Anak Friedrich Wilhelm III, juga Presiden Uni Erfurt (1849-1850) Hohenzollern  
Wilhelm I
(1797-03-22)22 Maret 1797 – 9 Maret 1888(1888-03-09) (umur 90) 2 Januari 1861 9 Maret 1888 Saudara Friedrich Wilhelm IV, juga Presiden Konfederasi Jerman Utara (1867-1871) dan Kaisar Jerman dari 1871 Hohenzollern  
Friedrich III
(1831-10-18)18 Oktober 1831 – 15 Juni 1888(1888-06-15) (umur 56) 9 Maret 1888 15 Juni 1888 Anak Wilhelm I, juga Kaisar Jerman Hohenzollern  
Wilhelm II
(1859-01-27)27 Januari 1859 – 4 Juni 1941(1941-06-04) (umur 82) 15 Juni 1888 28 November 1918
(abdicated)
[2]
Anak Friedrich III, juga Kaisar Jerman Hohenzollern  

Garis waktu

sunting
Wilhelm II, Kaisar JermanFriedrich III, Kaisar JermanWilhelm I, Kaisar JermanFriedrich Wilhelm IV dari PrusiaFriedrich Wilhelm III dari PrusiaFriedrich Wilhelm II dari PrusiaFriedrich yang AgungFriedrich Wilhelm I dari PrusiaFriedrich I dari PrusiaFriedrich Wilhelm, Elektor BrandenburgGeorg Wilhelm, Elektor BrandenburgJohann Sigismund, Elektor BrandenburgAlbrecht Friedrich, Adipati PrusiaAlbrecht, Adipati Prusia

Pengklaim tahta Prusia (1918–sekarang)

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting