Gang Hijau (Hanzi sederhana: 青帮; Hanzi tradisional: 青幫; Pinyin: Qīng Bāng) adalah perkumpulan rahasia dan organisasi kriminal Tiongkok, yang terkenal dalam aktivitas kriminal, sosial, dan politik di Shanghai selama awal hingga pertengahan abad ke-20.[1]

Setelah runtuhnya rezim Chiang Kai-shek tahun 1949, Geng Hijau meninggalkan Shanghai dan pada awal 1950-an membuka pabrik heroin di Hong Kong. Pada tahun-tahun berikutnya, organisasi ini berjuang melawan sindikat lokal yang mengendalikan peredaran narkoba. Pada pertengahan 1950-an Geng Hijau menghilang. Kontrol pasar heroin kemudian diambil oleh sindikat kecil etnis Tiochiu yang berasal dari Shantou, sebuah kota pantai yang tidak jauh dari Hong Kong. Mereka menggunakan ahli kimia Geng Hijau untuk memperluas konsumsi heroin di Hong Kong. Pada awal 1960-an mereka menyebarkan pengaruhnya ke Asia Tenggara dan pada akhir dekade, kimiawan Hong Kong meresmikan laboratorium pertama heroin bermutu tinggi No.4 di sepanjang perbatasan antara Thailand dan Burma, memperkenalkan teknologi yang menjadikan Segitiga Emas sebagai produsen heroin terbesar di dunia.[2]

Asal-usul

sunting

Sebagai sebuah perkumpulan rahasia, asal-usul dan sejarah Geng Hijau sangatlah kompleks. Perkumpulan ini berakar dari Luojiao, sebuah sekte agama keselamatan yang didirikan oleh Luo Qing (羅清) pada pertengahan dinasti Ming. Pada awal abad ke-18 di dinasti Qing, sekte ini diperkenalkan pada para pekerja yang terlibat dalam pengangkutan biji-bijian di sepanjang Terusan Besar melalui usaha tiga bersaudara yang disumpah: Weng Yan (翁岩), Qian Jian (錢堅) dan Pan Qing (潘清).[3] Kelompok-kelompok Luoisme berbaur dengan masyarakat yang sudah ada sebelumnya untuk para tukang perahu pengangkut biji-bijian di sepanjang Terusan, menyediakan layanan seperti pemakaman dan asrama, dan juga berperan sebagai organisasi sosial bagi para tukang perahu. Namun, mereka dianggap sebagai ancaman oleh pihak berwenang, dan pada tahun 1768 Kaisar Qianlong memerintahkan penghancuran kuil-kuil Luo dan melarang sekte tersebut. Hal ini berdampak pada sekte ini yang akhirnya membuat sekte ini bergerilya secara sembunyi-sembunyi, di mana sekte ini berpusat pada armada biji-bijian itu sendiri.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ Martin 1996, hlm. 44.
  2. ^ Ko-lin Chin (2016). The Golden Triangle: Inside Southeast Asia's Drug Trade. Cornell University Press. hlm. 118. ISBN 978-0-8014-4666-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-31. Diakses tanggal 2021-06-12. 
  3. ^ Martin 1996, hlm. 10.
  4. ^ Martin 1996, hlm. 11.

Daftar Pustaka

sunting
  • Wang, Peng (2017), The Chinese Mafia: Organized Crime, Corruption, and Extra-Legal Protection, Oxford University Press, ISBN 0198758405 
  • Martin, Brian G. (1996), The Shanghai Green Gang: Politics and Organized Crime, 1919-1937, University of California Press, ISBN 0520201140