Fenobarbital
Fenobarbital adalah antikonvulsan turunan barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi.[4] Nama kimia dari fenobarbital sendiri adalah asam 5-etil- 5fenilbarbiturat.[4] Karena fenobarbital merupakan salah satu obat golongan barbiturat, mekanismenya sama dengan barbiturat.[4] Barbiturat menekan korteks sensor,menurunkan aktivitas motorik, mempengaruhi fungsi serebral dan menyebabkan kantuk, efek sedasi dan hipnotik.[4] Pada dosis tinggi barbiturat memiliki sifat antikonvulsan, dan menyebabkan depresi saluran nafas yang dipengaruhi dosis.[4] Fenobarbital digunakan untuk mengontrol dan mengurangi kejang, mengurangi risiko bahaya ketika kehilangan kesadaran, dan mengurangi kejang berulang yang dapat mengakibatkan kematian.[5] Fenobarbital mengontrol aktivitas listrik abnormal di otak yang terjadi selama kejang.[5] Ia bekerja dengan memengaruhi bagian-bagian tertentu dari otak sehingga memberikan efek menenangkan.[5]
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
5-Etil-5-fenil-1,3-diazinana-2,4,6-triona | |
Data klinis | |
Nama dagang | Luminal, Sezaby, Sibital, dll |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a682007 |
Data lisensi | US Daily Med:pranala |
Kat. kehamilan | D(AU) |
Status hukum | Harus dengan resep dokter (S4) (AU) Schedule IV (CA) ? (UK) Schedule IV (US) |
Kemungkinan ketergantungan |
Tinggi[1] |
Rute | Oral, rektal, parenteral[2][3] |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | >95% |
Ikatan protein | 20 — 45% |
Metabolisme | Hati (kebanyakan CYP2C19) |
Waktu paruh | 53–118 jam |
Ekskresi | Ginjal dan feses |
Pengenal | |
Nomor CAS | 50-06-6 |
Kode ATC | N03AA02 |
PubChem | CID 4763 |
Ligan IUPHAR | 2804 |
DrugBank | DB01174 |
ChemSpider | 4599 |
UNII | YQE403BP4D |
KEGG | D00506 |
ChEBI | CHEBI:8069 |
ChEMBL | CHEMBL40 |
Data kimia | |
Rumus | C12H12N2O3 |
|
Sifat Fisikokimia
suntingBerbentuk hablur kecil atau serbuk hablur putih berkilat, tidak berbau, tidak berasa, dapat terjadi polimorfisma.[6] Fenobarbital stabil di udara serta dalam pH larutan jenuh lebih kurang 5. Sifat lainnya adalah sangat sukar larut dalam air.[6] Namun, fenobarbital larut dalam etanol, dalam eter, dan dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat.[6] Selain itu, ia agak sukar larut dalam kloroform.[6]
Mekanisme Kerja
suntingFenobarbital adalah penurun ambang stimulasi sel saraf di korteks motorik sehingga terjadi hambatan penyebaran aktivitas listrik (lepas muatan) dari fokus aktivitas epilepsi di otak.[7] Fenobarbital bekerja pada reseptor GABA sehingga menyebabkan peningkatkan inhibisi sinaptik.[8] Hal tersebutlah yang menyebabkan adanya efek terangkatnya ambang kejang.[8] Selain itu, hal tersebut pula dapat mengurangi penyebaran aktivitas kejang dari fokus kejang.[8] Fenobarbital juga dapat menghambat saluran kalsium, mengakibatkan penurunan pengeluaran transmitter yang memiliki fungsi untuk merangsang.[8]
Farmakokinetik
suntingAbsorbsi
suntingSetelah pemberian obat secara oral, obat diserap dengan baik dari lambung dan usus halus, dengan kadar puncak terjadi 2 sampai 20 jam kemudian.[7] Kadar terapeutik untuk orang dewasa adalah sekitar 20 sampai 40 mikro gram per ml.[7] Sedangkan pada anak, kadar yang sedikit lebih rendah masih efektif.[7] Phenobarbital diserap dalam berbagai derajat setelah pemberian oral, rektal atau parenteral.[9] Garam-garam lebih cepat diserap daripada asam.[9] Tingkat penyerapan meningkat jika garam natrium ditelan sebagai larutan encer atau diminum pada saat perut kosong.[9]
Distribusi
suntingFenobarbital adalah asam lemah yang diserap dan dengan cepat didistribusikan ke seluruh jaringan dan cairan dengan konsentrasi tinggi di otak, hati, dan ginjal.[9] Semakin ia larut lemak, semakin cepat pula ia menembus semua jaringan tubuh.[9] Durasi kerja, yang berkaitan dengan tingkat dimana fenobarbital didistribusikan ke seluruh tubuh bervariasi antara orang-orang dan pada orang yang sama dari waktu ke waktu.[9] Long-acting fenobarbital memiliki onset kerja 1 jam atau lebih dan durasi tindakan dari 10 sampai 12 jam.[9] Fenobarbital memiliki kelarutan lipid terendah, pengikatan dengan plasma terendah, pengikatan dengan protein di otak terendah, penundaan terpanjang pada onset aktivitas, dan durasi aksi terpanjang di kelas barbiturat.[9]
Metabolisme
suntingMetabolisme fenobarbital terjadi di hati berupa hidroksilasi dan konjugasi ke sulfat atau asam glukuronat, diikuti oleh ekskresi melalui ginjal.[7] Waktu paruh fenobarbital adalah dari 50 sampai 100 jam.[7] Fenobarbital dimetabolisme terutama oleh sistem enzim mikrosomal hati, dan produk-produk metabolisme diekskresikan dalam urin, dan dalam tinja.[7]
Ekskresi
suntingSekitar 25 sampai 50 persen dari dosis fenobarbital dihilangkan tidak berubah dalam urin.[7] Ekskresi barbiturat yang tidak dimetabolisme adalah salah satu fitur yang membedakan kategori long-acting dari mereka yang termasuk kategori lain golongan barbiturat yang hampir seluruhnya dimetabolisme.[7] Metabolit aktif dari barbiturat diekskresikan sebagai konjugat dari asam glukuronat.[7]
Interaksi Obat
suntingFenobarbital dapat berinteraksi dengan obat lain karena menginduksi enzim-enzim hati yang meningkatkan metabolisme obat atau sebagai respons terhadap kompetisi dengan enzim-enzim hati sehingga metabolisme obat melambat.[7] Ekskresi dipermudah oleh alkalinisasi urine.[7] Pengasaman urine dengan pemberian asam valproat dapat memperlambat pembersihan fenobarbital.[7] Karena itu, apabila diberikan bersama dengan obat lain, dosis fenobarbital harus benar-benar diketahui dengan tepat dengan memantau konsentrasi di dalam serum.[7]
Toksisitas
suntingKeracunan akibat overdosis fenobarbital ditandai dengan sedasi sistem saraf pusat dan penurunan fungsi pernapasan. Gejala ringan ditandai dengan ataksia, nistagmus, kelelahan, atau kehilangan perhatian, terjadi pada konsentrasi darah > 40 mcg/mL.[10] Gejala menjadi parah pada konsentrasi > atau = 60 mcg/mL.[10] Toksisitas menjadi pada konsentrasi > 100 mcg/mL mengancam jiwa.[10] Kematian biasanya terjadi karena serangan pernapasan ketika dukungan paru tidak diberikan secara manual.[10]
Rujukan
sunting- ^ Bassert JM (2017). McCurnin's Clinical Textbook for Veterinary Technicians - E-Book. Elsevier Health Sciences. hlm. 955. ISBN 9780323496407. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2023. Diakses tanggal 9 May 2020.
- ^ Hocker S, Clark S, Britton J (October 2018). "Parenteral phenobarbital in status epilepticus revisited: Mayo Clinic experience". Epilepsia. 59 Suppl 2: 193–197. doi:10.1111/epi.14488. PMID 30159873.
- ^ "Barbiturate (Oral Route, Parenteral Route, Rectal Route) Proper Use". Mayo Clinic. 7 August 2024. Diakses tanggal 15 August 2024.
- ^ a b c d e "Fenobarbital". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-26. Diakses tanggal 2014-04-26.
- ^ a b c "Phenobarbital". WebMD. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-21. Diakses tanggal april 29 2014.
- ^ a b c d Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1996.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, E/11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. ISBN 979-448-659-0.
- ^ a b c d (Inggris) "Phenobarbital". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-06. Diakses tanggal May 3 2014.
- ^ a b c d e f g h (Inggris) "Phenobarbital". RXList, The Internet Drug Index. 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-07. Diakses tanggal May 4 2014.
- ^ a b c d (Inggris) "Phenobarbital, Serum". Mayo Medical Laboratories. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal May 4 2014.