Douglas Aircraft Company
Douglas Aircraft Company adalah perusahaan penerbangan yang didirikan oleh Donald Wills Douglas, Sr. pada Juli 1921 . Perusahaan ini telah mengeluarkan seri pesawat berawalan "DC" yang terkenal dalam industri penerbangan Amerika Serikat. Produksi pesawatnya meliputi pasar pesawat komersial dan militer di mana pesawat-pesawat militernya banyak digunakan dalam perang dunia kedua.
Dirgantara | |
Nasib | Merger dengan McDonnell Aircraft Corporation |
Penerus | McDonnell Douglas |
Didirikan | 1921 |
Ditutup | 1967 |
Kantor pusat | Santa Monica, California, Long Beach, California |
Pada tahun 1967, Perusahaan ini berusaha untuk memenuhi permintaan untuk DC-8 dan DC-9 tetapi operasinya diselubungi masalah keuangan dan kualitas produksinya. Ini membuat Douglas terpaksa bersatu dengan McDonnell Aircraft Corporation membentuk McDonnell Douglas . Kemudian, pada tahun 1997, McDonnell Douglas diakuisisi Boeing.
Sejarah
sunting1920an
suntingDouglas Aircraft Company didirikan oleh Donald Wills Douglas, Sr. pada tanggal 22 Juli 1921 di Santa Monica, California, sebagai akibat dari pemisahan 'Davis-Douglas Company'.[1] Douglas menjadi populer setelah pesawat buatannya menjadi pesawat pertama yang mampu mengelilingi dunia pada tahun 1924. Pada tahun 1923, Jawatan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat menyatakan ketertarikannya untuk melakukan misi mengelilingi dunia dengan pesawat terbang, melalui sebuah program yang diberi nama "World Flight".[2] Donald Douglas pun memodifikasi pesawat Douglas DT untuk memenuhi permintaan ini.[3] Douglas DT ini sebelumnya juga telah diproduksi untuk Angkatan Laut A.S..[4] Douglas DT hasil modifikasi ini pun akhirnya diproduksi di pabrik Rock Island dan pabrik Dayton.[5]
Douglas DT hasil modifikasi ini nantinya lebih dikenal dengan nama Douglas World Cruiser (DWC), yang juga merupakan proyek besar pertama bagi Jack Northrop yang mendesain sistem bahan bakar di pesawat ini.[6] Setelah purwarupanya dikirim pada bulan November 1923, dan akhirnya lolos uji pada tanggal 19 November, Angkatan Darat Amerika Serikat pun memerintahkan Douglas untuk melanjutkan produksi pesawat ini.[7]
Kesuksesan DWC inipun membuat Douglas Aircraft Company menjadi salah satu produsen besar pesawat terbang di dunia dan akhirnya kesuksesan DWC ini juga mengilhami motto Douglas, yakni "First Around the World - First the World Around".[8]
Douglas pun memakai logo yang menunjukkan sebuah pesawat yang mengelilingi bumi, untuk menggantikan logo awal "hati bersayap". Logo ini nantinya berubah lagi dengan menampilkan sebuah pesawat, roket, dan bumi. Logo ini nantinya akan terus dipakai saat Douglas menjadi McDonnell Douglas Corporation, dan nantinya juga menjadi dasar dari logo Boeing setelah penggabungan pada tahun 1997.[9]
Pra-Perang
suntingDouglas pun meraih puncak ketenaran, atas produksi pesawat terbang komersial dengan memproduksi jenis "DC" ("Douglas Commercial"). Termasuk juga Douglas DC-3, yang dianggap banyak orang sebagai pesawat terbang paling berpengaruh yang pernah dibuat, yang juga diproduksi versi militernya dengan nama C-47 Skytrain atau lebih dikenal dengan "Dakota" di Inggris.
Douglas Aircraft pun telah sejak lama mendesain dan merakit berbagai jenis pesawat untuk Amerika Serikat, termasuk untuk Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Marinir, dan Penjaga Pantai Amerika Serikat.
Douglas awalnya memproduksi pesawat pengebom untuk Angkatan Laut A.S., namun juga turut mengembangkan beberapa jenis pesawat lain, seperti pesawat intai dan pesawat pengirim surat. Dalam waktu lima tahun, Douglas tercatat berhasil memproduksi 100 unit pesawat tiap tahunnya. Di antara beberapa pegawai awal Douglas, adalah Ed Heinemann, "Dutch" Kindelberger, and Jack Northrop, yang nantinya keluar dan mendirikan Northrop Corporation.[10]
Douglas pun terus mempertahankan produksi pesawat militernya dan mengembangkan bisnisnya ke pesawat ampibi pada akhir dekade 1920an. Douglas juga memindahkan pabriknya ke Clover Field di Santa Monica, California. Saking besarnya pabrik Santa Monica ini, pengantar surat pun harus menggunakan 'roller skate' untuk mengantarkan surat di dalam pabrik. Pada akhir Perang Dunia II, Douglas pun tercatat memiliki pabrik di Santa Monica, El Segundo, Long Beach, Torrance, California, Tulsa, Midwest City, Oklahoma, dan Chicago.[11]
Pada tahun 1934, Douglas memproduksi pesawat komersial Douglas DC-2, yang diikuti oleh DC-3 yang sangat terkenal, pada tahun 1936.
Perang Dunia II
suntingSelama Perang Dunia II, Douglas bergabung dalam konsorsium BVD (Boeing-Vega-Douglas) untuk memproduksi B-17 Flying Fortress. Setelah perang, Douglas juga merakit pesawat pengebom B-47 Stratojet, di bawah lisensi dari Boeing, dengan menggunakan pabrik milik pemerintah Amerika Serikat di Marietta, Georgia.[11]
Perang Dunia II merupakan dorongan besar untuk Douglas. Douglas pun berada di peringkat lima dalam hal jumlah kontrak militer selama perang.[13] Douglas juga tercatat berhasil memproduksi hampir 30.000 unit pesawat dari tahun 1942 sampai tahun 1945, termasuk C-47 Skytrain, DB-7 (juga dikenal sebagai A-20, Havoc atau Boston), pesawat pengebom SBD Dauntless, dan A-26 Invader, dengan jumlah pegawai mencapai 160.000 orang.[14][15][16]
Pasca-Perang
suntingDouglas Aircraft mengalami kemunduran saat perang berakhir, dengan banyaknya kontrak militer yang dibatalkan. Douglas pun harus mengurangi jumlah pegawainya, dengan memberhentikan hampir 100.000 pegawai.
Walaupun begitu, Douglas terus melanjutkan pengembangan pesawat baru, termasuk Douglas DC-6 (1946) dan Douglas DC-7 (1953), yang merupakan pesawat komersial bertenaga baling-baling terakhir yang diproduksi oleh Douglas. Douglas lalu beralih ke mesin jet, dengan memproduksi F3D Skyknight pada tahun 1948 dan F4D Skyray pada tahun 1951. Douglas juga memproduksi pesawat jet komersial, dengan meluncurkan Douglas DC-8 pada tahun 1958 untuk bersaing langsung dengan Boeing 707 yang juga baru diluncurkan.
Pada dekade 1950an, Douglas juga mempersiapkan diri memasuki bisnis rudal, dengan program rudal Nike pada tahun 1956 dan nantinya juga menjadi kontraktor utama untuk produksi rudal Skybolt dan rudal Thor. Douglas juga mendapat kontrak dari NASA, antara lain untuk mendesain bagian S-IVB dari roket Saturn IB dan roket Saturn V.
Penggabungan
suntingPada tahun 1967, Douglas mengalami kesulitan untuk memenuhi pesanan pesawat DC-8 dan DC-9, serta untuk pesawat tempur A-4 Skyhawk. Keuangan yang bermasalah, biaya pengembangan DC-10 yang sangat mahal, serta kerugian akibat Perang Vietnam, membuat Douglas akhirnya setuju untuk bergabung dengan McDonnell Aircraft Corporation untuk membentuk McDonnell Douglas. Douglas nantinya tetap beroperasi di bawah naungan McDonnell Douglas, namun divisi luar angkasanya, dipisah menjadi perusahaan yang berdiri sendiri, dengan nama McDonnell Douglas Astronautics Company.
McDonnell Douglas nantinya bergabung dengan kompetitornya, Boeing pada tahun 1997.[17] Boeing nantinya menggabungkan 'Douglas Aircraft Company' dengan divisi 'Boeing Commercial Airplanes', yang secara otomatis juga mengakhiri 75 tahun berdirinya Douglas Aircraft Company. Boeing 717 (generasi ketiga dari Douglas DC-9) merupakan varian pesawat komersial terakhir yang dirakit di pabrik Long Beach, dan produksinya resmi dihentikan pada bulan Mei 2006. Sampai tahun 2011, Boeing C-17 Globemaster III adalah varian pesawat terakhir yang dirakit di pabrik ini.
Pesawat Buatan Douglas
sunting- DT-1 (1921)
- DWC (1923)
- O-2 (1924)
- C-1 (1925)
- M-1 (1925)
- T2D (1927)
- BT-1/BT-2 (1930)
- Dolphin (1930)
- O-31 (1930)
- B-7/O-35 (1931)
- XT3D (1931)
- DC-1 (1933)
- DC-2 (1934)
- B-18 Bolo (1935)
- DC-3 (1935)
- TBD Devastator (1935)
- A-20 Havoc (1938)
- SBD Dauntless (1938)
- Douglas DC-4E (1938)
- B-23 Dragon (1939)
- DC-4 (1939)
- DC-5 (1939)
- Douglas XB-19 (1941)
- A-26 Invader (1941?)
- BTD Destroyer (1943)
- XA-42/XB-42 (1944)
- A-1 Skyraider (1945)
- C-74 Globemaster (1945)
- XB-43 (1946)
- DC-6 (1946)
- D-558-1 Skystreak (1947)
- D-558-2 Skyrocket (1948)
- F3D Skyknight (1948)
- C-124 Globemaster II (1949)
- A2D Skyshark (1950)
- F4D Skyray (1951)
- A-3 Skywarrior (1952)
- X-3 Stiletto (1952)
- A-4 Skyhawk (1954)
- B-66 Destroyer (1954)
- DC-7 (1955?)
- F5D Skylancer (1956)
- C-133 Cargomaster (1956)
- F6D Missileer (1958)
- DC-8 (1958)
- DC-9 (1965)
Referensi
sunting- ^ Parker 2013, pp. 5, 7–10, 13–14.
- ^ Haber 1995, p. 73.
- ^ Sobel 1974, p. 309.
- ^ Rumerman, Judy. "The Douglas World Cruiser - Around the World in 175 Days." U.S. Centennial of Flight Commission, 2003.
- ^ Wendell 1999/2000, p. 356.
- ^ Boyne 1982, p. 80.
- ^ "Douglas World Cruiser Transport." Boeing. Retrieved: 7 July 2012.
- ^ Haber 1995, pp. 72–73.
- ^ "Trademarks and Copyrights: Boeing logo." Boeing Trademark Management Group, Boeing. Retrieved: 5 July 2012.
- ^ Parker, Dana T. Building Victory: Aircraft Manufacturing in the Los Angeles Area in World War II, pp. 13-48, 77, 93, 107, Cypress, CA, 2013.
- ^ a b Parker 2013, pp. 13, 25, 35.
- ^ Parker 2013, pp. 2, 8.
- ^ Peck, Merton J. & Scherer, Frederic M. The Weapons Acquisition Process: An Economic Analysis (1962) Harvard Business School p.619
- ^ Herman 2012, pp. 3–13, 335–337.
- ^ Parker 2013, pp. 7–8, 13, 25, 35.
- ^ Borth 1945, pp. 13–33.
- ^ Boeing Chronology, 1997–2001, Boeing
- Boyne, Walter J. The Aircraft Treasures Of Silver Hill: The Behind-The-Scenes Workshop Of The National Air And Space Museum. New York: Rawson Associates, 1982. ISBN 0-89256-216-1.
- Donald, David, ed. Encyclopedia of World Aircraft. Etobicoke, Ontario: Prospero Books, 1997. ISBN 1-85605-375-X.