Dorodjatun Kuntjoro-Jakti

politisi Indonesia

Dorodjatun Kuntjoro-Jakti (lahir 25 November 1939) adalah Menteri Koordinator Perekonomian pada Kabinet Gotong Royong. Ia adalah lulusan tahun 1964 dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia dan meraih gelar doktor di bidang ilmu politik dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1980.

Dorodjatun Kuntjoro-Jakti
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ke-10
Masa jabatan
10 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Informasi pribadi
Lahir25 November 1939 (umur 85)
Rangkasbitung, Banten, Hindia Belanda
Partai politikNon partisipan
Suami/istriEmiwaty
Almamater
PekerjaanEkonom
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Saat ini, ia adalah Komisaris Utama Bank BTPN, Komisaris Independen pada perusahaan Asuransi AIA Indonesia dan PT. Hero Supermarket, serta Wakil Presiden Komisaris pada PT. Maxim Mitra Global.

Riwayat

sunting

Masa muda dan awal karier

sunting

Dorodjatun lahir pada tanggal 25 November 1939 di Rangkasbitung, Banten. Ia merupakan anak kelima dari delapan bersaudara. Ayahnya yang berdarah Jawa-Madura adalah seorang lulusan sekolah teknik di Surabaya, yang kemudian menjadi Kepala PU Karesidenan Banten.[1] Nama Dorodjatun sendiri diambil dari nama kecil Sri Sultan Hamengkubuwono IX, karena tanggal lahir Dorodjatun bertepatan dengan hari naik tahta sang sultan.[1]

Dorodjatun mengenyam pendidikan di SMP B, Jakarta (1955), SMA B, Jakarta (1958), dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1964).[2] Semasa mahasiswa, ia menjadi anggota regu renang Universitas Indonesia.[1] Pada awal tahun 1964 ia berhasil meraih gelar Doktorandus Ekonomi dari FEUI untuk Jurusan Umum, dengan spesialisasi Moneter dan Keuangan Negara. Pada periode 1964-1969 ia melanjutkan studi dengan beasiswa Ford Foundation di University of California Berkeley (UCB), AS, dan memperoleh gelar MA (Financial Administration) dan berstatus PhD Candidate.[3] Ia sempat dipenjara tanpa diadili selama dua tahun sebagai tahanan politik akibat perannya dalam peristiwa Malari sejak tahun 1974, serta dilarang ke luar negeri hingga tahun 1979.[2][3] Akibatnya, ia baru bisa meraih gelar doktornya (Ph.D.) pada tahun 1980 dengan disertasi berjudul Political Economy: The Case on Indonesia under the New Order, 1966-1980.[2] Pada tahun 2003 ia dianugrahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang Ilmu Manajemen dari Universiti Teknologi Malaysia di Johor, Malaysia. Pada periode 2013 ia diangkat sebagai Commissioner dari First Murdoch Commission (Murdoch University, Pert) untuk turutserta di dalam perumusan strategi jangka-panjang West Australia di wilayah Indo-Pacific.

Ia memulai kariernya sebagai asisten pengajar serta asisten peneliti LPEM di FEUI pada tahun 1961/1962. Kariernya menanjak hingga akhirnya ia diangkat sebagai Wakil Kepala Bidang Penelitian, selanjutnya Kepala Laboratorium Komputasi FEUI pada periode 1973-1974, dan sebagai Guru Besar FEUI dalam bidang Perencanaan Ekonomi pada tahun 1993.[3] Ia menjadi salah satu pendiri LSM LP3ES di Jakarta (1971)[3] dan juga pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademi FEUI berturut-turut pada periode 1989-1991 dan 1992-1994, selanjutnya sebagai Dekan FEUI untuk periode 1994-1997.[3]

Karier politik

sunting

Dorodjatun sering dikategorikan sebagai salah satu Mafia Berkeley—julukan yang diberikan kepada sekolompok menteri bidang ekonomi dan keuangan yang menentukan kebijakan ekonomi Indonesia pada masa awal pemerintahan Presiden Suharto. Sebagian besar dari menteri-menteri adalah lulusan doktor atau master dari University of California at Berkeley pada tahun 1960-an atas bantuan Ford Foundation. Dengan teknik-teknik makro ekonomi yang mereka dapatkan dari Berkeley, mereka menetapkan berbagai kebijaksanaan makroekonomi dan deregulasi yang memacu kegiatan ekonomi Indonesia yang macet pada masa pemerintahan Sukarno. Anggotanya antara lain Emil Salim, Ali Wardhana, dan J.B. Soemarlin.

Pada bulan Februari 1998, saat krisis moneter melanda Indonesia, Dorodjatun diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Amerika Serikat. Selain itu ia juga merangkap sebagai Duta Besar LBBP Commonwealth of Dominica, St. Vincent & the Grenadines, St. Lucia serta Republik Grenada, yang kesemuanya berada di wilayah Laut Karibia.[3] Mandatnya dilanjutkan pada masa pemerintahan Presiden B.J Habibie sejak tahun pertengahan Juni 1998 dan juga Presiden Abdurrachman Wahid sejak November 1999.[4] Ia dianggap memiliki kemampuan lobi yang baik, terutama terhadap Amerika Serikat.[5]

Pada masa kepemimpinan Abdurrachman Wahid, Dorodjatun sempat ditawari jabatan Menko Perekonomian, namun menolak.[6] Pada tahun 2001, ia kembali ditawari jabatan itu dan akhirnya diangkat oleh Presiden Megawati Soekarno Putri sebagai menteri koordinator perekonomian RI pada bulan Agustus 2001. Penunjukan dirinya sebagai Menko Perekonomian pun disambut positif pasar.[2][7] Bahkan, karena faktor namanya, tim ekonomi Kabinet Gotong Royong yang dipimpinnya disebut banyak orang sebagai Tim Impian (The Dream Team).[2][5] Pada saat menjabat, Dorodjatun fokus pada tiga program utama pemulihan ekonomi nasional, yaitu pembayaran utang luar negeri, desentralisasi daerah, dan tenaga kerja.[6]

Ia menjabat hingga akhir masa jabatan Presiden Megawati pada tahun 2004. Posisinya sebagai menko perekonomian digantikan oleh Aburizal Bakrie.

Pada tahun 2005 ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Co-Chair Panel 45 untuk merumuskan posisi RI dalam Sidang Umum ke-60 PBB (2005). Menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah LEMHANNAS RI (2006-2010). Saat ini ia menjabat sebagai Guru Besar Emeritus Universitas Indonesia di bidang ekonomi.

Tanda Kehormatan

sunting
Negara Tanggal Tanda Kehormatan Pita Harian Referensi
  Indonesia 9 Agustus 2005 Bintang Mahaputera Adipradana   [8]
2002 Satyalancana Karya Satya XXX tahun  
  Jepang 2010 Order of the Rising Sun Gold and Silver Star   [9]

Penghargaan

sunting
  • Penghargaan Internasional dari Elise & Walter A. Haas dari UCB, AS (2002)
  • “Vogel Distinguished Visitor” dari Harvard University Asia Center (2013)

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
Jabatan politik
Didahului oleh:
Burhanuddin Abdullah
Menteri Koordinator bidang Perekonomian
2001–2004
Diteruskan oleh:
Aburizal Bakrie
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Arifin Siregar
Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat
1998–2001
Diteruskan oleh:
Soemadi Brotodiningrat