Dendrelaphis subocularis

sejenis ular tali bertubuh kecil ramping
Dendrelaphis subocularis
Dendrelaphis subocularis
dari Phetchaburi, Thailand
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
D. subocularis
Nama binomial
Dendrelaphis subocularis
(Boulenger, 1888)[2]:600

Dendrelaphis subocularis adalah sejenis ular tali yang menyebar luas di Asia Tenggara daratan dan juga Pulau Jawa. Ular ini dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Mountain Bronzeback, Burmese Bronzeback.[3]

Etimologi

sunting

Nama penunjuk jenisnya, subocularis, berarti "(bersifat) di bawah mata"; yakni merujuk pada kondisi satu buah sisik supralabial (bibir atas), yalah sisik no. 5, yang memanjang di bawah mata, yang khas bagi jenis ini. Tidak ada spesies lain dalam genus Dendrelaphis (ular tali) yang memiliki ciri serupa.[4]:88

Pengenalan

sunting

Ular tali yang bertubuh kecil, panjang total (deskripsi asli Boulenger) 82 cm; 22 cm terakhir adalah ekor. Panjang moncong adalah kira-kira 1½ kali diameter mata.[2]:600

Perisai internasal hampir sama panjang dengan prefrontal; perisai frontal sedikit lebih panjang daripada jaraknya ke ujung moncong, dan kira-kira sama dengan panjang perlekatan kedua perisai parietal. Panjang perisai loreal lk. tiga kali lebarnya. Satu buah perisai preokular dan dua buah postokular; perisai temporal 2 + 2 + 2. Sisik supralabial 8 buah, yang ke-5 sangat panjang dan sendirian membatasi sebelah bawah bola mata. 5 buah sisik infralabial bersentuhan dengan perisai dagu yang sebelah depan, yang panjangnya lk. ⅔ dari yang sebelah belakang.[2]:600

Sisik-sisik dorsal halus tak berlunas; dalam 15 deret di tengah badan; yang paling tengah (sisik vertebral) sedikit membesar, namun lebih kecil daripada sisik dorsal deret pertama. Sisik ventral 167-172 buah, subkaudal (bawah ekor) 74-91 pasang.[2]:600 Sisik-sisik subkaudal yang berjumlah sedikit (74-105 pasang) adalah juga ciri khas jenis ini.[4]:88

Sisi atas tubuh (dorsal) berwarna cokelat; bibir atas dan garis di sisi tubuh bagian bawah (ventrolateral) kekuningan; satu garis cokelat-zaitun terdapat di antara garis di sisi tubuh tersebut dengan sisi bawah tubuh (ventral) yang juga kekuningan, tepat pada perbatasan perisai-perisai ventral dengan sisik-sisik dorsal deret pertama (terbawah). Satu pita hitam terdapat di pelipis, di belakang mata; beberapa perisai bibir atas di depan mata dengan pola-pola hitam vertikal di batas antar sisik.[2]:600

Agihan

sunting

D. subocularis menyebar luas di Asia Tenggara (Burma, Thailand, Kamboja, Vietnam), Cina (Yunnan), dan Indonesia (Jawa).[3]

Catatan kaki

sunting

  1. ^ Iskandar, D., Inger, R.F. & Das, I. (2012). Dendrelaphis underwoodi. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T191962A2021657. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2012-1.RLTS.T191962A2021657.en. Downloaded on 11 June 2020.
  2. ^ a b c d e Boulenger, G.A. (1888). "An account of the Reptilia obtained in Burma, north of Tenasserim, by M. L. Fea, of the Genova Civic Museum". Annali del Museo Civico di Storia Naturale di Genova, ser. 2, vol. 26: 593-604, Tav. VI fig. 2
  3. ^ a b The Reptile Database: Dendrelaphis subocularis (Boulenger 1888), diakses pada 12/VI/2020
  4. ^ a b van Rooijen, J. & G. Vogel. (2010). "On the discovery and origin of a Javan population of the Indochinese colubrid snake Dendrelaphis subocularis (Boulenger, 1888): a multivariate study". Contributions to Zoology, 79(3):85-92 (2010). DOI: https://doi.org/10.1163/18759866-07903001

Pranala luar

sunting