Demografi Norwegia

Artikel Demografi Norwegia ini memuat informasi tentang perkembangan kependudukan di negara Norwegia, termasuk juga info tentang laju pertumbuhan penduduknya, etnis, agama, dan beberapa aspek kependudukan lainnya.

Peta Populasi berdasarkan kota-kota di Norwegia tahun 2016.
Total penduduk Norwegia 1735–2017, (juta).[1]
Laju pertumbuhan penduduk di Noerwegia 1951–2016, (dalam ribuan).[1]

Total populasi

sunting
Populasi historis
Tahun Jumlah
Pend.
  
±%  
1 100.000—    
1000 450.000+350.0%
1500 250.000−44.4%
1665 440.000+76.0%
1769 723.618+64.5%
1801 883.603+22.1%
1825 1.051.318+19.0%
1835 1.194.827+13.7%
1855 1.490.047+24.7%
1875 1.813.424+21.7%
1885 1.951.429+7.6%
1895 2.097.328+7.5%
1900 2.242.995+6.9%
1910 2.390.402+6.6%
1920 2.653.024+11.0%
1930 2.815.164+6.1%
1940 2.982.224+5.9%
1950 3.280.296+10.0%
1960 3.594.771+9.6%
1970 3.888.305+8.2%
1980 4.092.340+5.2%
1990 4.249.830+3.8%
2000 4.478.497+5.4%
2011 4.920.305+9.9%
2017 5.258.317+6.9%
Source: Statistics Norway [1] [2].

Total penduduk Norwegia per tanggal 1 Januari 2017 mencapai 5.258.317.[2] Statistik Norwegia memperkirakan bahwa jumlah penduduk dengan total 5.000.000 jiwa telah tercapai pada tanggal 19 Maret 2012.[3]

Rata-rata Pertumbuhan Penduduk tahun 2016

sunting
  • Norwegia: 0.8%
  • Norwegia Utara: 0.5%
  • Norwegia Selatan: 0.8%
  • Norwegia Timur: 1.0%
  • Trøndelag: 1.1%
  • Norwegia Barat:0.5%

Secara etnis, penduduk Norwegia sebagian besar merupakan etnis Norwegia yang berasal dari keturunan orang Jerman Jerman Utara, walaupun ada komunitas penduduk asli Skandinavia orang Sami yang menetap sekitar 8.000 tahun yang lalu, kemungkinan mereka berasal dari benua Eropa melalui pantai Norwegia dan melalui Finlandia di sepanjang pedalaman gletser. Kaum minoritas nasional di Norwegia termasuk orang Skandinavia Romania, orang Roma, Yahudi,Kvener, dan sebagian kecil orang Finlandia.

Dalam dekade terakhir, Norwegia telah menjadi rumah bagi meningkatnya jumlah imigran, pekerj asing, dan pencari suaka politik dari berbagai belahan dunia. Norwegia memiliki sejumlah imigran yang umumnya berasal dari Asia Selatan (kebanyakan Pakistan dan Sri Lanka), Asia Timur (terutama orang Han, Tiongkok), dan Asia Tenggara (kebanyakan dari Filipina), Eropa Timur (misalnya Rusia dan Polandia, Eropa Selatan (Yunani, Albania dan orang-orang dari bekas Yugoslavia dll.), Dan negara-negara Timur Tengah (khususnya Irak dan Palestina), dan juga Somalia, Turki, Maroko, dan beberapa Amerika Latin. Selain itu ada juga pendatang yang berasal dari Polandia, Estonia, Latvia dan Lithuania.

Imigran merupakan 13% populasi Norwegia pada awal 2015, dan tambahan 2,6% lahir di Norwegia oleh orang tua imigran[4] (meningkat dari 8,3% dan 1,5% pada tahun 2006[5]). Pada tahun 2006, imigran non-Barat merupakan 75% dari jumlah total imigran. Mereka menyumbang sebagian besar pertumbuhan populasi di Norwegia. Di antara orang-orang keturunan Afrika di Oslo, terdapat hampir 60% imigran berusia kurang dari 30 tahun, dibandingkan dengan hanya 20% dari latar belakang Amerika Utara.[5]

Dari 660.000 imigran, keturunannya terbagi kedalam:

Ranking Asal Negara[7] Populasi (2017)[8]
1.   Polandia 108.255
2.   Lithuania 42.491
3.   Somalia 41.463
4.   Swedia 39.266
5.   Pakistan 36.700
6.   Irak 32.304
7.   Jerman 27.593
8.   Eritrea 23.618
9.   Filipina 22.892
10.   Vietnam 22.658
11.   Syria 22.285
12.   Denmark 21.447
13.   Iran 21.364
14.   Rusia 20.444
15.   Afghanistan 19.560

Pada umumnya, penduduk Norwegia menganut agama Kristen Protestan. Dan mayoritas diantara mereka merupakan anggota dari Gereja Lutheran Norwegia dimana gereja ini merupakan gereja resmi negara Nowegia. Bagaimanapun juga, negara sangat menjamin kebebasan beragama dan agama resmi negara Kristen telah berbaur dengan para imigrasi dalam beberapa tahun terakhir, khususnya Katolik Roma dan Islam. Santo Olaf adalah santo pelindung Norwegia. Dia dianggap oleh beberapa orang sebagai raja abadi dan memiliki reputasi dan tempat dalam sejarah yang tak tertandingi oleh Raja Norwegia lainnya selama 1000 tahun terakhir. Data tahun 2016 menunjukkan bahwa 79.6% penduduk Norwegia memeluk agama Kristen.

Agama Jumlah Persen Data tahun 2016[9]
Kekristenan 4.348.389 82.6%
Gereja Lutheran Norwegia 3.899.366 73.9%
Katolik Roma 154.856 3.8%
Pentakosta 40.431 0.9%
Gereja Swedia di Norwegia 21.689 0.4%
Kristen Ortodoks 20.202 0.4%
Gereja Lutheran 18.908 0.4%
Saksi-Saksi Yehuwa 12.413 0.2%
The Mission Society 10.598 0.2%
Gereja Methodis 10.531 0.2%
Gereja Baptis 10.367 0.2%
Gereja Kristen Lainnya 60.088 1.2%
Agama-agama Non-Kristen 183.201 3.5%
Islam 99.189 0.9%
Buddha 18.817 0.4%
Hindu 8.882 0.2%
Sikh 3.545 0.1%
Bahá'í 1.149 0.0%
Yahudi 770 0.0%
Agama lainnya 1.849 0.0%
Tidak Beragama dan Tidak Diketahui 792.637 15.2%
Humanisme 89.758 1.7%
Total 5.213.985 100.0%

Bahasa

sunting

Norwegia (standar tertulis Bokmål dan Nynorsk).
Lima Bahasa Uralik – Finnish, Sami Selatan, Lule Sami, Sami Utara dan Kven – adalah bahasa resmi tambahan dari beberapa kotamadya di Norwegia.

Referensi

sunting
  1. ^ a b Data from Statistics Norway table 05803: Population, births, deaths, marriages, migration and population increase. Figures for 1735-1815 and 1838 are taken from Michael Drake: Population and Society in Norway 1735-1865. Before 1816 estimated mean population.
  2. ^ Population per 1 January 2013 and population changes in 2012. Counties SSB, diambil 14 September 2013
  3. ^ Nina Berglund: Norwegians now number 5 million Norwegians now number 5 million News in English, 18 Maret 2012
  4. ^ Innvandrere og norskfødte med innvandrerforeldre, 1. januari 2015 Statistics Norway, 4 Maret 2015. Accessed 28 Desember 2015.
  5. ^ a b Fakta om innvandrebefolkningen i Oslo Diarsipkan 2014-07-12 di Wayback Machine. IMDi-rapport 5A-2007.
  6. ^ a b "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Februari 2013. Diakses tanggal 2013-02-06. 
  7. ^ Immigrants and Norwegian-born to immigrant parents
  8. ^ "Immigrants and Norwegian-born to immigrant parents, 1 Januari 2017". Statistics Norway (dalam bahasa Norwegia). 
  9. ^ Statistics Norway – Church of Norway and other religious and philosophical communities