Deadman adalah sakelar yang dirancang untuk otomatis nyala atau mati jika operator manusia tidak segera bertindak, seperti karena kematian, hilang kesadaran, atau hilang kendali. Awalnya diterapkan pada kendaraan atau mesin, kemudian diterapkan pada peralatan tak berwujud lainnya, seperti perangkat lunak komputer.

Deadman pedal

Sakelar ini dirancang gagal-aman (fail-safe) sehingga segera mencegah mesin dari tindakan yang berpotensi membahayakan atau merusak akibat kecelakaan, malafungsi, atau penyalahgunaan. Deadman biasa digunakan pada lokomotif, pengisian bahan bakar penerbangan, lift barang, pemotong rumput, traktor, kendaraan air pribadi, motor tempel, gergaji mesin, mesin penyapu salju, treadmill, mobil salju, wahana permainan, dan perangkat pencitraan medis. Pada beberapa alat berat, deadman berfungsi mengubah kedudukan kembali ke posisi aman, seperti menurunkan throttle ke posisi idle atau mengerem saat alat berat masih bergerak dan siap untuk menormalkan operasi kembali.

Deadman tidak selalu digunakan untuk menghentikan mesin dan mencegah bahaya; sakelar semacam itu juga dapat gagal-mematikan (fail-deadly), karena sakelar tersebut dapat digunakan untuk menjalankan sesuatu, tidak hanya untuk menghentikannya. Hal ini menyebabkan deadman dapat digunakan untuk mengaktifkan perangkat berbahaya, seperti bom atau peledak rakitan. Sakelar pada perangkat tersebut harus berada dalam posisi "mati" dengan dipencet terus-menerus oleh tangan pengguna. Perangkat akan aktif ketika sakelar dilepas, sehingga jika pengguna jatuh atau terbunuh saat memegang saklar, bom akan meledak. Special Weapons Emergency Separation System (SWESS) merupakan penerapan konsep ini di bidang senjata nuklir. Versi yang lebih ekstrem adalah program "Tangan Kematian" Rusia, yang memungkinkan peluncuran rudal nuklir secara otomatis jika sejumlah kondisi terpenuhi, bahkan jika seluruh pemimpin Rusia harus dibunuh.

Konsep serupa adalah perintah terakhir yang ditulis tangan dari Perdana Menteri Britania Raya kepada komandan empat kapal selam rudal balistik Britania Raya. Dokumen tersebut berisi perintah tentang tindakan yang harus diambil jika Britania Raya dihancurkan serangan nuklir. Setelah PM menanggalkan jabatannya, surat-surat tersebut dimusnahkan tanpa dibuka.

Konsep ini juga digunakan dalam pengamanan data komputer, yang informasi sensitif sebelumnya telah dienkripsi dan dirilis ke publik, dan "sakelar" tersebut adalah alat pembuka kunci dekripsi, seperti pada Vault 7.[1]

Latar belakang

sunting

Deadman mulai diminati dengan diperkenalkannya trem listrik dan angkutan cepat. Deadman pertama kalinya diperkenalkan secara luas dengan munculnya Birney One-Man Safety Car yang diproduksi secara massal, meskipun deadman masih jarang dipakai di trem Amerika Serikat sampai trem PCC sukses, yang diperlengkapi dengan pedal deadman yang diinjak kaki kiri bersama dengan rem dan pedal daya yang dioperasikan dengan kaki kanan. Tata letak ini terus digunakan pada beberapa trem modern di seluruh dunia. Dalam kereta api uap konvensional, masinis dibantu oleh juru api, yang juga diberi tugas untuk menghentikan kereta api jika diperlukan.[2] Selama beberapa dekade, dua orang juga ditugaskan untuk mengoperasikan lokomotif listrik dan diesel, meskipun secara teoretis satu orang dapat mengoperasikannya.

Dengan berkembangnya perkeretaapian perkotaan modern, masinis biasanya sendirian di dalam kabin tertutup. Perangkat otomatis sudah mulai digunakan pada instalasi baru sistem Kereta Bawah Tanah Kota New York pada awal abad ke-20. Insiden Malbone Street di sistem Brooklyn Rapid Transit pada tahun 1918, meskipun bukan disebabkan oleh ketidakmampuan masinis dalam menjalankan sarana, memicu pentingnya penerapan perangkat tersebut secara universal untuk menghentikan kereta jika operatornya sewaktu-waktu tidak dapat menjalankan. Paa sejarawan Manhattan mencatat, setidaknya ada tiga contoh kesuksesan penggunaan deadman pedal – pada tahun 1927, 1940, dan 2010.[3]

Status dan pengoperasian peningkat kewaspadaan dan deadman dapat direkam pada perekam peristiwa (umumnya dikenal sebagai "kotak hitam"). Praktik lokomotif modern menggabungkan deadman dan peningkat kewaspadaan dengan menggunakan pemberi peringatan atau perekam peristiwa.[4]

Banyak peralatan deadman dipasang pada tuas kendali kendaraan dan aktif jika operator lepas kendali.[butuh rujukan]

Kendaraan

sunting

Tuas deadman masih digunakan pada trem dan kereta api modern. Deadman yang dihubungkan secara pneumatik atau elektrik dapat melibatkan modifikasi sederhana untuk tuas kendali, yang digunakan untuk mengatur daya traksi. Jika operator lepas kendali, rem darurat kereta api akan aktif. Biasanya, tuas pengontrol berupa batang horizontal, diputar untuk menyalurkan daya yang diperlukan untuk kereta api. Di bagian bawah tuas terpasang sebuah batang yang ketika ditekan ke bawah akan bersentuhan dengan solenoida atau sakelar di dalam rumah-rumah kendali. Tuas akan balik ke kedudukan semula jika tidak ditahan, sehingga melepaskan kontak batang dengan sakelar internal, serta memutus daya dan mengikat rem.

Meskipun ada kemungkinan tuas deadman gagal, dalam praktiknya pengendalian tersebut terbukti sangat andal. Pada beberapa peralatan lawas, tekanan tuas tidak diperhatikan pada keseluruhan tuas kendali, tetapi pada tombol pada ujung tuas kendali. Tombol ini juga harus dipencet terus menerus, biasanya dengan telapak tangan. Metode lain yang digunakan, khususnya pada beberapa tuas kendali, yang diputar daripada didorong atau ditarik, mengharuskan gagang tuas diputar 90 derajat dan ditahan pada posisi tersebut saat kereta sedang beroperasi. Beberapa sistem deadman hanya bekerja pada posisi tengah dan tidak dengan tekanan penuh.

Di Kereta Bawah Tanah Kota New York, misalnya, deadman diintegrasikan ke dalam pengatur kecepatan kereta. Pada kereta R142A, operator kereta harus terus-menerus menahan tuas agar kereta dapat bergerak.

Contoh mobil yang menggunakan deadman adalah pada mobil listrik Tesla. Ketika pengemudi telah mengaktifkan autopilot, mereka harus tetap memegang kemudi. Jika pengemudi melepaskan kemudi selama lebih dari 30 detik, alarm akan berbunyi di dalam mobil untuk membangunkan pengemudi yang mengantuk; jika pengemudi tidak memegang tangan selama lebih dari satu menit, maka mobil akan menyalakan lampu bahaya dan menghentikan mobil. Hal ini dilakukan karena sistem tersebut tidak mampu mengemudi sendiri secara penuh, dan mewajibkan pengemudi untuk dapat mengambil alih pengoperasian kendaraan tanpa peringatan, jika mobil mengalami masalah yang tidak diketahui cara mengatasinya. Sistem ini menggunakan sensor torsi pada kemudi: ketika pengemudi memegang kemudi, mereka masih memberikan sedikit torsi ke roda, yang memastikan pada mobil bahwa pengemudi memperhatikan; jika pengemudi memutar kemudi dengan tenaga yang lebih besar, semua kendali mobil harus diserahkan kembali kepada pengemudi.[5][6][7]

Mesin dan alat berat

sunting

Mekanisme deadman juga digunakan pada banyak perkakas genggam dan peralatan rumput, biasanya memiliki bilah berputar seperti gergaji mesin, bor, penyapu salju, dan mesin potong rumput. Pada gergaji mesin misalnya, deadman dipasang pada tombol pelatuk pada pegangannya. Jika pengguna melepaskan pegangannya pada gergaji, pegas pada pemicu akan kembali ke posisi mati atau idle, sehingga menghentikan putaran bilah. Beberapa alat telah dikembangkan dengan menyertakan pelindung pelatuk yang terpasang pada pegangannya. Hanya ketika pengguna menekan pelindung pelatuk terlebih dahulu barulah ia melepaskan kunci pelatuknya dan membiarkan pelatuknya ditekan. Pelindung pelatuk hanya dapat ditekan saat pengguna memegang pegangannya dengan kuat.[butuh rujukan]

Mesin potong rumput yang dijual di Amerika Serikat sejak tahun 1982 memiliki semacam deadman yang disebut operator-presence control, yang menurut peraturan harus menghentikan bilahnya dalam waktu tiga detik jika pengguna lepas kendali.[8] Pada pegangannya terpasang tuas mekanik yang dihubungkan dengan kabel fleksibel ke tombol pemutus pada mesin. Saat memotong rumput, operator harus selalu menekan tuas pada gagangnya. Jika operator lepas kendali, mesin dapat berhenti, sehingga bilah atau roda penggeraknya tidak dapat berputar. Pada mesin pemotong rumput yang mesinnya mati, sakelar ini juga berfungsi sebagai sakelar utama mesin; jika operator ingin mematikannya, ia dapat memutus sakelar tersebut.[butuh rujukan]

Sensor sentuh

sunting

Pada beberapa kendaraan, termasuk lokomotif diesel-elektrik di Kanada, dan pada sarana Nottingham Express Transit, tuas pengatur kecepatan dilengkapi dengan sensor sentuh untuk mendeteksi tangan pengemudi.[butuh rujukan] Jika tangan dilepas lebih dari jangka waktu singkat, rem darurat akan aktif.[butuh rujukan] Agar tetap dapat digunakan, sarung tangan dengan lubang jari digunakan. Tombol deadman cadangan disediakan di samping alat kendali untuk digunakan jika sensor rusak atau jika cuaca terlalu dingin untuk melepaskan sarung tangan.[butuh rujukan]

 
Deadman pedal pada kabin masinis kereta api InterCity

Pedal dapat digunakan sebagai pengganti tuas. Meskipun beberapa pedal deadman hanya perlu diinjak agar alat terus berfungsi (sistem ini sering ditemukan pada wahana hiburan, yang operatornya cenderung tetap dalam posisi berdiri untuk jangka waktu yang lama saat wahana sedang bergerak), metode ini memiliki beberapa kekurangan. Dalam kecelakaan kereta Waterfall, selatan Sydney, Australia, pada tahun 2003, masinis meninggal mendadak karena serangan jantung, dan tubuhnya yang terkulai membuat pedal deadman tetap terinjak.

Ada beberapa solusi untuk masalah ini yang sekarang digunakan dalam sistem modern. Pedal dapat memiliki fungsi kewaspadaan bawaan (deadman vigilance device),[9] dengan masinis harus melepaskan dan menginjak kembali pedal sebagai respons terhadap bunyi alarm. Hal ini berguna untuk mencegah situasi yang disebutkan di atas dan merupakan fitur standar pada sebagian besar sistem deadman Britania Raya.[10] Jika mendekati batas waktu injak pedal, peringatan audiovisua akan diberikan. Jika operator tidak segera menanggapi peringatan tersebut, maka rem darurat otomatis bekerja.

Beberapa jenis lokomotif dilengkapi dengan pedal tiga kedudukan, yang umumnya diatur pada posisi tengah. Menambahkan fungsi kewaspadaan pada pedal jenis ini menghasilkan sistem yang sangat aman. Namun, perangkat isolasi tetap disediakan jika terjadi kegagalan peralatan, sehingga pengambilalihan yang disengaja masih dapat dilakukan. Perangkat isolasi ini biasanya dilengkapi segel antirusak karena alasan tersebut.

Sakelar jok kursi

sunting

Deadman juga dapat dipasang pada bagian bawah jok kendaraan atau mesin dan akan aktif jika operator tidak berada di kursi sambil menahannya. Pada traktor modern, sakelar dapat mematikan mesin. Saat menjalankan mesin pemotong rumput, saklar dapat mematikan mesin meskipun berada dalam posisi parkir dan bilahnya tidak berputar. Sakelar jok kursi juga dapat digunakan untuk mencegah anak-anak menstarter kendaraan karena beratnya tidak cukup untuk menahan sakelar yang disesuaikan dengan berat remaja atau orang dewasa.

Sakelar kunci

sunting

Pada kendaraan rekreasi seperti perahu, perahu pribadi, dan mobil salju, dan pada panel kendali di banyak wahana hiburan, pengguna atau operator memasang kabel atau tali pengikat ke pergelangan tangan atau pelampung, yang kemudian dipasang ke kunci yang dipasang pada sakelar deadman. Jika pengendara terjatuh atau lepas kendali, kabel akan putus dari sistem deadman sehingga mematikan mesin atau kembali ke posisi idle. Khususnya pada perahu bertenaga, kabel ini sering disebut kabel pemutus. Penggunaan di sekitar pergelangan tangan tidak dianjurkan, karena dapat lepas tanpa mematikan mesin).[11][12] Jika pengemudi lepas kendali, mesin dapat mati. Hal ini mencegah perahu tidak terkendali, yang dapat menimbulkan risiko cedera pada siapa pun yang berada di dalam atau di luar air termasuk penumpang yang mungkin terjatuh atau mungkin masih berada di dalam perahu, dan kerusakan akibat menabrak benda apa pun yang dilaluinya. Praktik merusak sistem tersebut dengan memasangnya kabel langsung pada perahu, alih-alih operator mesin; untuk kenyamanan, sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan fatal atau menyebabkan hilangnya anggota tubuh.[13]

Travelator bandar udara dan alah olahraga treadmill memiliki fitur ini. Pada treadmill, deadman terdiri dari magnet eksternal yang dipasang pada kabel yang dijepitkan ke pengguna. Jika pengguna terjatuh atau meninggalkan treadmill tanpa mematikannya, sakelar akan memutus aliran listrik ke treadmill.

Dalam keamanan informasi, kabel pemutus juga digunakan di komputer untuk mematikan komputer jika pengguna meninggalkannya.[14][15]

Sakelar altimeter

sunting

Komando Udara Strategis mengembangkan deadman bagi pengebom nuklir, yang dikenal sebagai SWESS (Special Weapons Emergency Separation System), yang memastikan bom nuklir diledakkan jika awak tidak berdaya karena tindakan musuh. Tujuan dari perangkat ini, tidak seperti contoh lain yang disebutkan di atas, adalah gagal-mematikan dan bukan gagal-aman. Setelah dipersenjatai, sistem ini akan meledakkan bom nuklir yang ada di dalamnya jika pesawat turun di bawah ketinggian yang telah ditentukan,[16] biasanya karena ditembak jatuh.

Kontrol kewaspadaan

sunting

Sistem deadman dapat gagal karena peralatan mungkin ditahan secara permanen pada posisinya, baik sengaja atau tidak sengaja. Kontrol kewaspadaan dikembangkan untuk mendeteksi kondisi ini dengan mengharuskan perangkat deadman dilepaskan sebentar dan dipasang kembali pada interval waktu tertentu. Ada juga usulan untuk memperkenalkan sistem serupa dengan kendali jelajah otomotif.[17]

Perangkat lunak

sunting

Perangkat lunak deadman umumnya hanya digunakan oleh orang dengan keahlian khusus, dan dapat melayani beberapa tujuan, seperti mengirim pesan tersimpan, memberi tahu teman, atau menghapus dan mengenkripsi data. Pemicunya dapat bermacam-macam, seperti gagal masuk log selama 7 hari berturut-turut, tidak membalas surel otomatis, ping, telepon dengan GPS yang tidak berpindah selama jangka waktu tertentu, atau sekadar gagal mengetikkan sandi dalam beberapa menit setelah komputer booting. Contoh dari deadman berbasis perangkat lunak adalah perangkat lunak yang akan dijalankan ketika komputer sudah boot dan dapat mengenkripsi atau menghapus data yang ditetapkan pengguna jika pengguna lain yang tidak sah mendapatkan akses ke komputer yang dilindungi. Manajer Akun Nonaktif Google[18] memungkinkan pemegang akun untuk menominasikan orang lain untuk mengakses layanan mereka jika tidak digunakan untuk jangka waktu yang lama (standarnya adalah tiga bulan). Beberapa solusi yang tersedia untuk masyarakat memanfaatkan pasar perangkat seluler yang terus berkembang. Alih-alih mengirim surel otomatis, mereka akan mengirimkan pemberitahuan langsung ke perangkat seluler,[19][20] dan dapat mengingatkan keluarga dan teman dengan cara yang jauh lebih nyaman.

Pesawat luar angkasa

sunting

Banyak pesawat luar angkasa menggunakan deadman untuk mencegah kegagalan sistem perintah. Sebuah pewaktu digunakan serta terus diatur ulang saat diterimanya perintah yang sah (termasuk perintah untuk mengatur ulang pewaktu). Jika pewaktunya habis, pesawat luar angkasa akan diarahkan ke algoritme "kehilangan perintah" melalui siklus urutan modus perangkat keras atau perangkat lunak yang telah ditetapkan sebelumnya (seperti pemilihan penerima perintah cadangan) hingga perintah yang sah diterima. Pesawat luar angkasa juga dapat memasuki modus aman untuk melindungi dirinya sendiri sambil menunggu perintah lebih lanjut.

Meskipun memiliki beberapa kesamaan dengan deadman, pewaktu semacam ini sebenarnya bukan deadman, karena bertujuan untuk memulihkan kegagalan perangkat keras, bukan karena tidak ada operator manusia. Umumnya disebut pewaktu pengawas, dan juga digunakan secara luas dalam sistem kendali nuklir. Komponen sistem pada pesawat luar angkasa yang memasukkannya ke modus aman atau menyebabkannya menjalankan perilaku bawaan ketika tidak ada perintah yang diterima dalam jangka waktu yang telah ditentukan dapat dianggap sebagai deadman, tetapi perangkat keras atau perangkat lunak yang mencoba menerima perintah dari operator manusia melalui saluran alternatif adalah sistem komunikasi yang bersifat adaptif, bukan deadman. Voyager 2 pulih dari gagal menerima perintah dengan pewaktu kehilangan perintah.[21]

Kereta api

sunting

Di sebagian besar kereta api, tingkat perlindungan dasar diberikan oleh deadman dalam bentuk pedal atau tuas. Jika masinis tiba-tiba sakit dan melepaskannya, daya akan mati dan rem darurat akan bekerja hingga kereta api berhenti.

Standar keselamatan yang lebih baru tidak menganggap hal ini memadai, karena dalam kondisi tertelungkup, masinis dapat terus menahan deadman meskipun tidak dapat mengendalikan kereta. Kereta api modern mengatasi risiko ini dengan penambahan sistem kewaspadaan (vigilance)[22] pada sistem deadman. Alarm atau buzzer dapat berbunyi setiap menit atau lebih untuk memperingatkan masinis atau teknisi kereta api. Jika mereka tidak merespons dengan menggerakkan tuas, atau melepaskan atau memasangnya, sistem akan secara otomatis memulai pengereman darurat. Sebagian besar sistem kereta api besar di dunia menggunakan peralatan ini, baik dalam pengoperasian barang maupun penumpang. Ini juga digunakan pada R143 dan Kereta Bawah Tanah Kota New York saat berada dalam operasi berbasis komunikasi. Di Amerika Serikat, lokomotif tua yang diproduksi sebelum tahun 1995 pada awalnya tidak menggunakan fitur ini, tetapi mengingat sifat modular dari sistemnya, tidak jarang lokomotif tersebut dipasangkan peralatan ini.[butuh rujukan]

Pesawat

sunting

Sejumlah pesawat terbang menggunakan kontrol kewaspadaan untuk meminimalkan hipoksia, dengan turun ke ketinggian yang lebih rendah jika pilot tidak responsif.[23]

Pada 2019, Garmin G3000 menjadi peralatan kokpit pertama untuk penerbangan umum yang mampu mengalihkan pesawat secara otomatis untuk mendarat darurat ke bandara terdekat jika pilot tidak mampu berinteraksi dengan kendali kokpit atau menanggapi perintah. Kemampuan otomasi ini ditopang oleh kemajuan teknologi komputasi, kontrol, dan navigasi serta berperan penting dalam penerbangan umum karena pesawat pribadi sering diterbangkan hanya oleh satu pilot.

Pemerasan

sunting

Istilah deadman kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan suatu bentuk pemerasan defensif atau tuntutan asuransi ketika pelepasan materi yang merusak terancam jika terjadi sesuatu pada seseorang.[24]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "WikiLeaks Password Is an Anti-CIA JFK quote". News.com.au. March 10, 2017. Diakses tanggal 2023-11-23. 
  2. ^ "HAND OF CORPSE AT THROTTLE. Engineer Killed at His Post, but the Train Ran On". Indianapolis Journal. 53 (12). Indianapolis. 1903-01-12. hlm. 1 col. 6. Diakses tanggal 2020-06-06. Passengers on an Incoming Knoxville & Ohio River Railroad train rode several miles this afternoon with the hand of a corpse at the throttle of the engine. The train left Buckeye, Tenn., on time and ran through to Careyville, the next station. When Engineer A. C. Young ran through the latter town Fireman Matlock knew something was wrong and stepped to the engineer's side of the engine. He found Young dead and immediately stopped the train. There is a wound on the left side of the engineer's head, and the supposition is that a piece of rock fell from the side of a high cut through the mountains and killed him instantly. The train ran perhaps eight miles after Young was killed. 
  3. ^ Newman, Andy (May 7, 2010). "Not the First Time the 'Dead-Man' Switch Did Its Job". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 18, 2020. Diakses tanggal May 7, 2010. 
  4. ^ "Bach-Simpson". Wabtec. 
  5. ^ "Autopilot and Full Self-Driving Capability". Tesla.com. February 13, 2019. 
  6. ^ "Tesla: Technology Helps to Keep Drivers Alert After Autopilot Crash". Fortune. 
  7. ^ O'Kane, Sean (May 14, 2018). "Tesla Rejected More Advanced Driver Monitoring Features on Its Cars". The Verge. 
  8. ^ "SAFETY STANDARD FOR WALK-BEHIND POWER LAWN MOWERS". GPO.gov. 
  9. ^ "Driver Vigilance Devices – Systems Review (T024)". RSSB.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-04. Diakses tanggal 2018-08-04. 
  10. ^ "Locomotive Repair Books, Record Cards, Manuals and Driver's Handbooks". LocoDocs.co.uk. Diakses tanggal 2013-11-15. 
  11. ^ "Use your kill cord". RYA.org.uk. Royal Yachting Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-17. Diakses tanggal 2013-05-07. 
  12. ^ "Kill Cords". Chieftain Training (dalam bahasa Inggris). 2020-02-14. Diakses tanggal 2020-06-03. 
  13. ^ Morris, Steven (6 May 2013). "Cornwall speedboat accident: police pay tribute to rescuers". The Guardian. Diakses tanggal 2013-11-15. 
  14. ^ Shilov, Anton (15 Dec 2021). "BusKill USB Cable Now Available: A PC Kill Switch for Data Protection". Tom's Hardware. Diakses tanggal 2022-07-02. 
  15. ^ Aufranc, Jean-Luc (15 Dec 2021). "BusKill USB kill cord protects data on Linux, Windows, Mac OS devices". CNX Software. Diakses tanggal 2022-07-02. 
  16. ^ Sagan, Scott Douglas (1995). The Limits of Safety. Princeton University Press. hlm. 187–188. ISBN 0-691-02101-5. Diakses tanggal 2008-11-16. 
  17. ^ "How to Install a Deadman Switch?". FordNews.org. Diakses tanggal 2022-11-02. 
  18. ^ "About Inactive Account Manager". Google Help. Diakses tanggal 2019-07-05. 
  19. ^ "Dead Man Tracker". deadmantracker.com. Diakses tanggal 2019-10-12. 
  20. ^ "Deadmanswitch". Deadmanswitch.com. Diakses tanggal 2022-01-14. 
  21. ^ Allen, J.; Nance, H. (1978). "Voyager Support. DSN Progress Report 42-49" (PDF). Jet Propulsion Laboratory. Diakses tanggal 4 March 2009. 
  22. ^ "DSD Vigilance Unit" (PDF). 2010. Diakses tanggal 2017-08-17. 
  23. ^ Bertorelli, Paul (13 April 2015). "Piper Bets Big on Envelope Protection". avweb.com. Aviation Publishing Group. Diakses tanggal 15 April 2015. 
  24. ^ Bertorelli, Paul (11 April 2009). "What Happened to Julian Assange's Dead Man's Switch for the WikiLeaks Insurance Files?". Heavy.com. Diakses tanggal 8 January 2021. 

Bacaan lebih lanjut

sunting

Pranala luar

sunting