Deçan
Deçan[b] adalah sebuah kota di Munisipalitas Deçan, Kosovo.[a] Menurut sensus tahun 2011, kota ini dihuni oleh 3.803 penduduk, sedangkan 40.019 penduduk menghuni di seluruh munisipalitas.[1]
Deçan | |
---|---|
Koordinat: Templat:Xb_type:city(3803) 42°32′N 20°17′E / 42.533°N 20.283°E | |
Negara | Kosovo[a] |
Distrik | Gjakova |
Munisipalitas | Deçan |
Ketinggian | 550 m (1,800 ft) |
Populasi (2011) | |
• Total | 3.803 |
Zona waktu | UTC+1 (CET) |
• Musim panas (DST) | UTC+1 (CEST) |
Kode area telepon | +383 |
Pelat kendaraan | 03 |
Situs web | kk |
Sejarah
suntingPada tahun 1330, seorang bangsawan di Deçan mengatakan bahwa banyak keturunan Albania di Kosovo yang tinggal di kawasan ini, termasuk desa-desa seperti Isniq dan Gramaçel. Seorang bangsawan Serbia yang diberikan mandat oleh Tsar Stefan Dušan dari Serbia untuk Biara Saint Mihail dan Gavril di Prizren antara tahun 1348-1353, menyatakan bahwa adanya etnis Albania di dataran Dukagjin, dan etnis Albania disebut sebagai petani dan penggembala di Deçan. Gereja Ortodoks Serbia diberikan mandat atas desa-desa dengan etnis Albania di kawasan ini dan juga di Prizren dan Tetova oleh raja-raja Serbia, terutama Stefan Dušan. Sejarawan Serbia, Stanojević, menemukan bahwa pada suatu masa terdapat seorang ayah mempunyai nama Albania dan anaknya mempunyai nama Serbia. Hal ini menunjukkan proses asimiliasi Slavic terhadap Albania di kawasan ini pada masa pendudukan oleh kaisar-kaisar Serbia.[2][3]
Setelah migrasi besar-besaran bangsa Serbia pada abad ke-17 dan 18, banyak etnis Serbia meninggalkan kawasan Deçan. Populasi etnis Albania tetap bermukim di kawasan ini di bawah perlindungan Biara Visoki Dečani.[4]
Ketika Perang Kosovo pada tahun 1998–1999, Deçan adalah markas Tentara Pembebasan Kosovo dan mengalami kerusakan infrastruktur yang parah akibat serangan kepolisian Serbian dan paramiliter. Tentara Pembebasan sering menyelundupkan senjata melalui kota ini.[5] Pada Agustus 1995, pada insiden sebelum Perang Kosovo, kantor polisi Serbia diserang dan dibakar oleh kelompok bersenjata.[6] Pembangunan ulang besar-besaran dilakukan dengan bantuan internasional serta dukungan dari etnis Albania Kosovo.
Catatan
sunting- ^ a b Kosovo adalah subjek sengketa teritorial antara Republik Serbia dengan Republik Kosovo yang memproklamirkan kemerdekaannya secara sepihak. Majelis Kosovo menyatakan kemerdekaannya pada 17 Februari 2008, sementara Serbia mengklaimnya sebagai wilayahnya yang berdaulat. Kemerdekaan Kosovo diakui oleh 114 negara-negara anggota PBB.
- ^ bahasa Albania: Deçan, pronounced [dɛˈtʃan] atau Dečani bahasa Serbia: Дечани pelafalan [dɛ̌t͡ʃani]; atau Dečane bahasa Serbia: Дечане
Referensi
sunting- ^ "Kosovo Census". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-03. Diakses tanggal February 24, 2021.
- ^ Iseni, Bashkim (25 January 2008). La question nationale en Europe du Sud-Est : genèse, émergence et développement de l'indentité nationale albanaise au Kosovo et en Macédoine. Bern: P. Lang. hlm. 77–78. ISBN 978-3039113200.
- ^ Pulaha, Selami (1984). Popullsia Shqiptare e Kosoves Gjate Shekujve XV XVI. Tirana: 8 Nëntori. hlm. 9.
- ^ Novak 1954, hlm. 216,226.
- ^ "PROSECUTOR v. SLOBODAN MILOSEVIC - DECISION ON MOTION FOR JUDGEMENT OF ACQUITTAL". International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia: 10. 16 June 2004. CiteSeerX 10.1.1.691.9174 .
- ^ Vickers 1998, hlm. 291.
Sumber
sunting- Fine, John Van Antwerp (1994). The Late Medieval Balkans: A Critical Survey from the Late Twelfth Century to the Ottoman Conquest. University of Michigan Press. ISBN 978-0-472-08260-5.
- Novak, Viktor (1954). Историјски часопис 4 (1952-1953). Istorijski institut.
- Vickers, Miranda (1998). Between Serb and Albanian: A History of Kosovo. Columbia University Press. ISBN 0-631-19807-5.