Cyrtodactylus tambora

sejenis cecak jari-lengkung dari G. Tambora, Sumbawa
Cyrtodactylus tambora
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. tambora
Nama binomial
Cyrtodactylus tambora
Riyanto, Mulyadi, McGuire, Kusrini, Febylasmia, Basyir & Kaiser, 2017

Cyrtodactylus tambora adalah sejenis cecak jari-lengkung yang baru dikenali dunia ilmiah, yang didapati di sekitar Gunung Tambora, Pulau Sumbawa. Diterbitkan deskripsinya pada Maret 2017, cecak ini adalah spesies cecak jari-lengkung yang keenam yang ditemukan di Nusa Tenggara. Nama indonesianya adalah cecak jari-lengkung tambora, dan nama inggrisnya Tambora Bent-toed Gecko.

Etimologi

sunting

Nama penunjuk-jenis "tambora" diberikan merujuk pada lokalitas tipe jenis ini, sekaligus untuk memperingati letusan besar Gunung Tambora pada 1815, yang jelas-jelas telah mempengaruhi dan mengubah situasi bentang alam di sekitar gunung ini.

Pengenalan

sunting

Cyrtodactylus tambora dapat dibedakan dari jenis-jenis Cyrtodactylus yang lain di wilayah Sunda Besar (termasuk Sulawesi) dan Sunda Kecil melalui kombinasi beberapa karakter berikut:

  • Dua sisik, di wilayah dagu, di antara pasangan perisai postmental yang kedua, bersinggungan dengan pasangan perisai postmental yang pertama
  • Sisi dorsal lengan bawah (antebrachium) dengan bintil-bintil yang agak besar (tubercle); namun sisi dorsal lengan atas tanpa bintil-bintil sedemikian
  • Sisi dorsal paha dan betis dengan bintil-bintil yang agak besar
  • Terdapat 18 deret memanjang tak teratur bintil-bintil besar berlunas di tengah tubuh di atas punggung
  • Terdapat sederetan, 26-27 bintil paravertebral (di antara ketiak depan dan belakang)
  • Sisik-sisik di tengah perut (ventral) dalam 40 deret, di antara lipatan ventrolateral yang tak seberapa jelas
  • Sisi bawah jari keempat pada tungkai belakang tertutupi oleh 16–17 perisai (lamellae)
  • Wilayah prekloakal (di depan kloaka) dan femoral (sisi bawah paha) dengan deretan sisik-sisik yang membesar, yang bersambungan; sisik-sisik femoral yang membesar dalam 3 deret
  • Hewan jantan dengan 5-6 buah pori prekloakal; 4 di antaranya lebih besar dan terletak di sekitar lekukan prekloakal yang kecil
  • Tidak ada deretan sisik-sisik besar di sisi bawah ekor (perisai subkaudal)
  • Di atas punggung terdapat pola 7–9 pasang bintik hitam besar yang tidak begitu beraturan.

Habitat dan agihan

sunting

Cecak ini dikoleksi dari tepian sungai Oi Marai, pada lereng bawah sisi utara Gunung Tambora. Holotipe (MZB.Lace.13298) tersimpan pada koleksi ilmiah Museum Zoologi Bogor.

Rujukan

sunting
  • Riyanto, A., Mulyadi, JA. McGuire, MD. Kusrini, Febylasmia, IH. Basyir & H. Kaiser. (2017). "A New Small Bent-toed Gecko of the Genus Cyrtodactylus (Squamata: Gekkonidae) from the Lower Slopes of Mount Tambora, Sumbawa Island, Indonesia". Zootaxa 4242(3): 517-28. [March 13, 2017] (abstrak) doi:10.11646/zootaxa.4242.3.5

Pranala luar

sunting