Cici merah

spesies burung
(Dialihkan dari Cisticola exilis)
Cici merah
Cisticola exilis lineocapilla
dari Muara Cikeas, Babelan, Bekasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. exilis
Nama binomial
Cisticola exilis
(Vigors & Horsfield, 1827)
Sinonim
  • Malurus exilis (Vigors & Horsfield, 1827)[2]

Cici merah[3]:325,[4]:360 (Cisticola exilis) adalah nama sejenis burung pengicau yang bertubuh kecil mungil. Pada musim berbiak, burung jantan memiliki bulu-bulu kuning emas terang pada mahkotanya.[3]:325 Karenanya, dalam bahasa Inggris dinamai sebagai Golden-headed Cisticola,[4]:360 Bright-headed Cisticola, atau Bright-capped Cisticola.[3]:325,[5]:373

Pemerian

sunting

Burung perenjak berukuran kecil, panjang tubuh dari ujung paruh hingga ujung ekor sekitar 11 cm.[3]:325,[4]:360 Sisi atas tubuh kecoklatan bergaris-garis atau bercoret kehitaman, sisi bawah tubuh kuning tua. Mahkota pada jantan yang tidak berbiak dan burung betina bergaris hitam banyak.[5]:373 Ekor coklat gelap dengan ujung kuning tua.[3]:325,[4]:360

Iris mata berwarna coklat, paruh hitam di sebelah atas dan jambon di sebelah bawah, kaki coklat muda.[3]:325,[4]:360

Jenis-jenis Cisticola agak sukar dibedakan satu dengan yang lain, kecuali dari suara khasnya.[5]:373 Di tangan, perbedaannya dengan cici padi adalah: alis cici merah berwarna kuning tua, serupa dengan sisi leher dan tengkuk.

Ras dan penyebaran

sunting
 
Ras dari India
 
Ras Queensland

Seluruhnya, tercatat sebanyak 12 anak jenis yang diakui ilmu pengetahuan saat ini. Ras-ras tersebut beserta agihannya adalah sbb.:[6]

  1. C. e. erythrocephalus Blyth, 1851India selatan (Karnataka tengah dan selatan, Tamil Nadu barat dan Kerala).
  2. C. e. tytleri Jerdon, 1863 – India utara dan Nepal selatan, ke timur hingga Burma barat dan utara, serta Cina selatan (Xizang tenggara, Yunnan barat).
  3. C. e. equicaudatus E.C.S. Baker, 1924 – Burma timur, Thailand (kecuali bagian selatan), Laos, Cambodia dan Vietnam selatan.
  4. C. e. courtoisi La Touche, 1926 – Cina selatan dan timur (Yunnan tenggara, ke timur hingga Anhui selatan dan Fujian barat laut, serta ke selatan hingga Guanxi dan Guangdong).
  5. C. e. volitans (Swinhoe, 1859) – terbatas di Taiwan.
  6. C. e. semirufus Cabanis, 1872 – terbatas di Filipina (kecuali Palawan) dan Kepulauan Sulu.
  7. C. e. lineocapilla Gould, 1847Sumatra, Kalimantan barat daya, Jawa, Sunda Kecil dan Australia barat laut.
  8. C. e. rusticus Wallace, 1863Sulawesi, Peleng, Buru dan Seram.
  9. C. e. diminutus Mathews, 1922 – dataran rendah Nugini, pulau-pulau di Selat Torres, serta Australia timur laut (Queensland utara).
  10. C. e. polionotus Mayr, 1934 – terbatas di Kepulauan Bismarck (New Britain, New Ireland dan pulau-pulau sekitarnya).
  11. C. e. alexandrae Mathews, 1912 – Australia utara (Australia Barat bagian utara, pedalaman Northern Territory ke timur hingga Queensland tengah).
  12. C. e. exilis (Vigors & Horsfield, 1827) – Australia tenggara (Queensland tenggara, New South Wales, Australia Selatan bagian tenggara, Victoria tenggara, dan King Island).

Di Jawa dan Bali, burung ini umum sampai ketinggian 1.500 m dpl.[3]:325 Di Sunda Kecil, cici merah didapati hingga ketinggian 1.200 m dpl. (Timor), 1.600 m dpl. (Flores), dan 1.830 m dpl. (Lombok)[7]:151 Di Papua, cici merah menghuni dataran rendah dan lembah-lembah Pegunungan Tengah sampai ketinggian 1.400 m dpl.[8]:291

Kebiasaan

sunting
 
Pelat identifikasi dari The Birds of British India (1924)

Menghuni padang rumput, alang-alang dan persawahan. Mencari aneka serangga dan ulat sebagai makanannya di antara rerumputan tinggi dan tersembunyi. Sesekali burung jantan keluar dan bertengger sambil berbunyi-bunyi di atas batang rumput yang tinggi, semak atau pagar.[3]:325,[4]:360

Jantan berbiak mengeluarkan suara mengais beezzt, seperti dengingan serangga, diikuti bunyi pluk keras. Juga suara mencaci-maki yang keras dan tinggi.[3]:325,[4]:360

Cici merah dikenal sebagai burung penjahit yang paling pandai. Sarangnya terbuat dari rumput-rumput dan serat tumbuhan lainnya, yang dijahit di bagian luarnya dengan jaring laba-laba yang dicurinya. Berbentuk bola memanjang yang berongga di dalamnya, sarang dilekatkan pada batang rumput.[3]:325

Di Jawa tercatat bersarang sekitar bulan Mei. Bertelur 3-4 butir, biru pucat kadang-kadang berbintik merah.[3]:325

Catatan

sunting

Sebetulnya, deskripsi pertama mengenai burung ini dibuat oleh John Latham, ornitologiwan bangsa Inggris, dan dipublikasikan pada tahun 1823;[9] empat tahun sebelum karya Nicholas Vigors dan Thomas Horsfield terbit. Akan tetapi karena nama burung ini tidak dituliskan dalam bentuk nama binomial dalam bahasa Latin, maka yang dirujuk sebagai autor nama ilmiah cici merah adalah Vigors & Horsfield (1827).

Bahan bacaan

sunting
  1. ^ BirdLife International (2016). Cisticola exilis. The IUCN Red List of Threatened Species 2016: e.T22713544A94378885. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22713544A94378885.en. Diakses pada 21 Maret 2019.
  2. ^ Vigors, N.A. & T. Horsfield (1827). "Australian birds in the collection of the Linnean Society; with an attempt at arranging them according to their natural affinities". Transactions of the Linnean Society of London vol. 15(1):170-334 (223)
  3. ^ a b c d e f g h i j k MacKinnon, J. (1993). Panduan lapangan pengenalan burung-burung di Jawa dan Bali. Jogyakarta:Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-150-2
  4. ^ a b c d e f g MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. (2000). Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor:Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. ISBN 979-579-013-7
  5. ^ a b c King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson (1975). A Field Guide to The Birds of South-East Asia. London:Collins. ISBN 0-00-219206-3
  6. ^ Ryan, P. (2019). "Golden-headed Cisticola (Cisticola exilis)". In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (dari laman https://www.hbw.com/node/58650 diakses pada 21 Maret 2019).
  7. ^ Coates, B.J., & K.D. Bishop (1977). A Guide to the Birds of Wallacea. Dove Publications. ISBN 0-9590257-3-1
  8. ^ Beehler, B.M., T.K. Pratt & D.A. Zimmerman (1986). Birds of New Guinea. Princeton University Press, Princeton, New Jersey. ISBN 0-691-02394-8
  9. ^ Latham, J. (1823). A general history of birds. Vol. 7: 136 (no. 165. Exile Warbler). Winchester [England]:Printed by Jacob and Johnson [1821-1828].

Pranala luar

sunting