Chalay Thay Saath
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada November 2022. |
Chalay Thay Saath (Urdu: چلے تھے ساتھ) adalah sebuah film drama yang diproduksi pada tahun 2017. Film yang diproduseri oleh Umer Adil dan Sheikh Shiraz Mubashir ini menceritakan tentang persahabatan dan percintaan lintas negara dan budaya. Drama ini diadaptasi dari kisah nyata bencana gempa di Lembah Hunza, Gilgit-Baltistan, Pakistan pada tahun 2010 yang menyebabkan terbentuknya danau Attabad serta menceritakan kisah persahabatan antara lima orang Pakistan dan satu orang dari Tiongkok, ditambah dengan drama percintaan yang mereka lalui selama perjalanan mengantar Resham (tokoh utama) pulang ke rumahnya di utara Pakistan. Dibintangi oleh Syra Yousuf, Kent S. Leung, Osama Tahir, Mansha Pasha, Faris Khalid, Zhalay Sarhadi, Behroze Sabzwari, dan Shamim Hilaly, Chalay Thay Saath resmi dirilis di pada tanggal 21 April 2017 di Pakistan.[3][4]
Chalay Thay Saath | |
---|---|
Sutradara | Umer Adil |
Produser | Sheikh Shiraz Mubashir |
Ditulis oleh | Atiya Zaidi |
Pemeran | |
Penata musik | Original Background score: Abbas Ali Khan Songs by: Mooroo |
Sinematografer | Shahzad Khan |
Penyunting | M. Arsalan (SharpImage) |
Perusahaan produksi | We Think Films / Hot Water Bottle Films |
Tanggal rilis |
|
Negara | Pakistan |
Bahasa | Urdu |
Pendapatan kotor | 1.5 crores[2] |
Alur cerita
suntingResham (Syra Yousuf) adalah seorang dokter di Karachi. Gadis berambut panjang lurus berwarna cokelat yang hobi menulis buku harian ini sangat dekat dengan ayahnya (Behroze Sabzwari) karena ibunya meninggal dunia pada saat melahirkannya. Suatu hari ia memutuskan untuk kembali ke kota asalnya di Hunza, Pakistan utara. Resham mengajak sahabatnya Tania (Mansha Pasha), Zain (Osama Tahir)—yang juga merupakan suami Tania, dan Faraz (Faris Khalid) mengunjungi Hunza, untuk berlibur.
Sesampainya di bandara Gilgit-Baltistan, mereka bertemu dengan Paman Sherbaaz (Sherbaaz Kaleem)—pemandu wisata lokal—dan Tante Aqsa (Shamim Hilaly) yang juga berada dalam satu grup perjalanan dengan mereka. Paman Sherbaaz memberitahukan bahwa ada satu orang spesial datang dari Beijing, Tiongkok yang akan bergabung dalam grup perjalanan mereka. Tamu terakhir ini bernama Adam (Kent S. Leung) yang nekat pergi ke Pakistan walaupun tidak mengerti bahasa Urdu maupun Inggris demi menemukan rahasia tentang ayahnya yang bertahun-tahun tidak kembali setelah bekerja di proyek pembangunan Karakoram Highway. Selama perjalanan, Adam hanya mengandalkan aplikasi terjemahan di ponselnya untuk berkomunikasi.
Saat perjalanan sampai di Rakaposhi view point, buku harian Resham terjatuh. Adam memungutnya, tapi tidak mengembalikannya kepada Resham. Adam menyimpan buku itu dan ketika ia bertemu orang-orang lokal yang bisa berbahasa Urdu, ia meminta orang-orang tersebut membacakan buku harian Resham dan mengartikannya melalui aplikasi terjemahan.
Mendengar kisah hidup Resham, Adam pun jatuh cinta. Resham yang juga sedang ingin menemukan jati diri, masa lalu, dan masa depannya kini juga jatuh cinta kepada Adam. Percintaan mereka berdua ditentang oleh Zain dan Faraz dikarenakan latar belakang bahasa, budaya, dan agama mereka yang berbeda. Tidak hanya mereka berdua, ayah Resham juga pada awalnya tidak menyetujui hubungan Resham dan Adam. Ayah Resham lalu menguji kesanggupan Adam untuk menjaga putri semata wayangnya dengan cara menyuruh Adam tidur di tenda luar rumah selama berkunjung, supaya Adam terbiasa hidup di pegunungan.
Di lain tempat, Zain bertemu dengan Aleena (Zhalay Sarhadi), perajin kayu di Chiqam carpentry workshop. Aleena adalah seorang janda yang mempunyai seorang anak perempuan. Meskipun tahu akan masa lalu Aleena, Faraz tidak mempedulikannya.
Adam tiba-tiba menerima kabar bahwa ibunya sedang sakit di Beijing. Seketika dia pergi menemui ibunya tanpa berpamitan dengan Resham. Resham, Tania, Zain dan yang lain pun mencarinya. Resham menyalahkan ayahnya atas menghilangnya Adam karena ayahnya itu sudah bersikap terlalu keras kepada Adam. Di saat yang sama, gempa terjadi di Pegunungan Karakoram yang menyebabkan korban jiwa dan rusaknya rumah penduduk termasuk rumah Resham. Air sungai yang mengalir dari Pegunungan Karakoram terbendung oleh batuan dari gunung dan akhirnya membentuk sebuah danau yang bernama Attabad. Di Beijing, Adam mendengar kabar bencana di Hunza dan segera pergi menuju Pakistan. Terblokirnya akses menuju lokasi bencana oleh air menyebabkan Adam tidak bisa menjangkau dan menghubungi Resham. Setelah dua hari, Adam akhirnya bisa menjangkau daerah rumah Resham dengan perahu nelayan lokal. Disana Adam bertemu dengan ayah Resham. Ayah Resham menyambut Adam dan segera membawa Adam kepada putrinya. Adam dan Resham pun mendapat restu untuk menikah.
Pemeran
sunting- Syra Yousuf sebagai Resham
- Kent S. Leung sebagai Adam
- Mansha Pasha sebagai Tania
- Osama Tahir sebagai Zain
- Faris Khalid sebagai Faraz
- Zhalay Sarhadi sebagai Aleena
- Behroze Sabzwari sebagai Ayah Resham
- Sherbaaz Kaleem sebagai Paman Sherbaaz (Paman Resham, sekaligus pemandu wisata lokal)
- Shamim Hilaly sebagai Tante Aqsa
Produksi
suntingCasting
suntingFilm ini memasangkan aktris yang sangat disanjung di Pakistan, Syra Yousuf dengan aktor berdarah Kanada-Tiongkok, Kent S. Leung. Film ini merupakan film layar lebar pertama Syra dan Kent. Aktris keturunan Sindhi, Mansha Pasha juga turut menguatkan karakter sahabat Resham. Pendatang baru Osama Tahir pun juga membuat film ini dramatis dengan aktingnya sebagai suami Tania yang penyayang, namun keras kepala.
Turut memeriahkan juga mantan ayah mertua Syra, Behroze Sabzwari sebagai tokoh ayah Resham, Faris Khalid dan Zhalay Sarhadi.
Lokasi
suntingFilm ini mengambil syuting di daerah Hunza, Gilgit-Baltistan, Pakistan utara. Mengambil syuting di Pegunungan Karakoram. film ini menyajikan pemandangan indah Lembah Hunza serta kebudayaan tradisional warga setempat. Chalay Thay Saath juga menghadirkan cerita-cerita unik pada masa kerajaan zaman dahulu di Baltit Fort, air terjun Shul-e-bull, batu suci di Haldeikish, dsb.
Rilis
suntingPada 21 April 2017, Chalay Thay Saath resmi dirilis di seluruh bioskop di Pakistan. Film ini sebelumnya menghabiskan anggaran sebesar dan hasil penjualan tiket melalui bioskop dan beberapa channel distribusi lainnya, film ini menghasilkan sebesar .
Referensi
sunting- ^ Desk, Web (14 February 2017). "Pakistani Movie Chalay Thay Saath Release Date Revealed!".
- ^ Mahmood, Zeeshan (10 June 2017). "Box Office Update: 'Chalay Thay Saath' ended its run getting nowhere!".
- ^ Desk, Web (2017-02-14). "Pakistani Movie Chalay Thay Saath Release Date Revealed!". Brandsynario (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 November 2021.
- ^ Bhutto, Rozina (2016-11-15). "7 things you need to know about Chalay Thay Saath". HIP (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 November 2021.